ampupu

Flora
ampupu
28 Mei 2016
2225

Pada tempat penyebaran alaminya di hutan alam, spesies ini memiliki tinggi pohon hingga 24-45 m dan memiliki diameter hingga lebih dari 1 m, dengan batangnya yang bundar dan lurus yang mencapai setengah hingga dua pertiga dari seluruh tinggi pohon. Spesies E.urophylla juga pernah ditemukan memiliki tinggi hingga 55 m dengan diameter lebih dari 2 m. Pada kondisi lingkungan yang ekstrim spesies ini bisa sangat berbeda dengan pertumbuhannya di lingkungan yang baik, di lingkungan yang ekstrim spesies ini bisa hanya berupa semak berkayu dengan batang yang berbonggol dan memiliki tinggi hanya beberapa meter saja. Spesies ini dikenal juga memiliki karakteristik kulit batang yang dipengaruhi oleh kelembaban udara dan ketinggian tempat tumbuh, pohon yang tumbuh di bawah ketinggian 1000 m d.p.l. yang ditemukan di pulau Alor dan Flores memiliki kulit yang relatif halus. Sementara pohon yang hidup pada tapak dengan ketinggian 1000 m d.p.l. - 2000 m d.p.l. seperti yang terdapat di Pulau Timor dengan kondisi yang lembab, kulit pohonnya biasanya bergaris-garis dangkal. Di tempat tumbuh aslinya, spesies ini biasanya ditemukan berasosiasi dengan E. alba dan ditengarai terjadi perkawinan silang antar keduanya, hasilnya adalah individu pohon yang memiliki karakter batang antara E.urophylla dan E.alba. Proses pembuahan dicirikan dengan mulai keluarnya bunga yang berbentuk karangan bunga (inflorence), berwarna putih. Musim bunga berlangsung antara bulan Januari hingga Maret, sedangkan buah masak dan siap dipanen pada bulan Juni hingga September. Pembuahan terjadi setiap tahun secara periodik. (Atlas Benih Tanaman Hutan Indonesia, Balai Teknologi Perbenihan, Departemen Kehutanan R.I)

Tentang Penulis
Arofi Gusman Maulana

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

2016-06-23
Difference:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *