Archives: Opini

Ancaman Krisis Besar di Balik Kasus Tesso Nilo

Pertengahan Juni 2025, publik dikejutkan laporan Satgas Penertiban Kawasan Hutan (PKH) tentang hilangnya hutan di Taman Nasional Tesso Nilo (TNTN). Satgas mencatat, dari luas kawasan hutan TNTN pada 2014 yang mencapai 81.793 hektar, kini hanya tersisa sekitar 12.561 hektar atau 15 persen saja. Artinya, sekitar 69.000 hektar hutan telah hilang, dan sekitar 40.000 hektar di Ancaman Krisis Besar di Balik Kasus Tesso Nilo

Keadilan Multi-Spesies di Kawasan Urban: Sudahkah Kita Berlaku Adil?

Kota terus berkembang dari masa ke masa.  Daerah terbangun di kota-kota besar di Jawa diduga akan terus meningkat (Pravitasari dkk. 2024), dengan hampir semua pemenuhan kebutuhan mempertimbangkan kebutuhan manusia, sementara ekosistem pendukung kehidupan manusia seringkali terabaikan.  Mari kita lihat apa yang terjadi.  Di kawasan mangrove Teluk Jakarta, dari 34 jenis burung yang diamati—13 di antaranya Keadilan Multi-Spesies di Kawasan Urban: Sudahkah Kita Berlaku Adil?

Menata Ulang Relasi Kuasa dan Hak dalam UU Kehutanan

Revisi UU Kehutanan harus berangkat dari pertanyaan mendasar: untuk siapa hutan dikelola? Jika jawabannya adalah untuk kehidupan yang adil dan lestari, maka paradigma pengelolaan hutan harus bergeser dari eksploitatif ke restoratif, dari monopoli oligarki ke pengakuan hak masyarakat, dan dari komoditas ekonomi ke ekosistem kehidupan. Hutan bukan sekadar hamparan pepohonan hijau di peta. Ia adalah Menata Ulang Relasi Kuasa dan Hak dalam UU Kehutanan

Peran dan tantangan disiplin taksonomi di garis depan pewartaan keanekaragaman hayati

Hari keanekaragaman hayati bisa dimaknai bervariasi oleh pihak yang berbeda. Namun satu hal yang pasti bahwa keanekaragaman hayati terlihat jelas dalam kehidupan kita sehari-hari,seperti organisme berukuran kecil seperti semut, jamur mikroskopis, dan lumut hingga yang berukuran raksasa seperti paus, gajah, dan pohon yang menjulang tinggi. Hal yang mungkin luput dari perhatian masyarakat sehari-hari adalah baik hewan, tumbuhan, maupun mikroorganisme Peran dan tantangan disiplin taksonomi di garis depan pewartaan keanekaragaman hayati

Mengembalikan Biodiversitas Urban Sebagai Benteng Kehidupan

Anomali iklim kian deras mendera kita. Hari-hari ini, yang dulu biasanya sudah memasuki musim kemarau, justru hujan dengan intensitas tinggi turun nyaris tanpa jeda. Banjir pun mengepung di mana-mana. Tahun 2024 mencatat peningkatan drastis bencana hidrometeorologi di Indonesia. Data BNPB menyebutkan 5.593 kejadian, terdiri dari 2.284 banjir, 933 longsor, dan 1.432 cuaca ekstrem. Awal Maret Mengembalikan Biodiversitas Urban Sebagai Benteng Kehidupan

Menjaga Kesadaran Bumi Butuh Istirahat

Ibarat makhluk hidup, Bumi juga butuh istirahat. Recovery. Saat ini, Bumi mungkin terlalu lelah dan tubuhnya penuh luka karena dipaksa memenuhi kebutuhan hidup manusia; mulai dari energi, pangan, papan, sandang, serta menanggung berbagai limbah beracun dampak dari aktifitas manusia.   Sebagian besar umat manusia tampaknya sulit memberikan waktu untuk Bumi beristirahat. Atas nama pencapaian hidup Menjaga Kesadaran Bumi Butuh Istirahat

Pentingnya Menjaga Hutan

Hutan memainkan peran penting dalam menjaga keseimbangan ekologi, mendukung keanekaragaman hayati, dan menyediakan sumber daya dan mata pencaharian bagi jutaan orang di seluruh dunia. Hutan sebagai sumber oksigen untuk dunia dirasa sangat penting dan memiliki banyak manfaat baik dari segi fungsi maupun ekosistemnya. Hutan meliputi sekitar 31% dari luas daratan Bumi dan merupakan rumah bagi Pentingnya Menjaga Hutan

“Menguak URBIO: Urban Biodiversity pada Lanskap Perkotaan”

Sekilas Pandang URBIO Urban Biodiversity (URBIO), merupakan keanekaragaman hayati yang ada di dalam dan sekitar lanskap/Kawasan/ekosistem/lingkungan perkotaan. Ekosistem perkotaan meliputi taman dan hutan kota, koridor jalur hijau jalan, lanskap riparian/bantaran sungai, taman pemakaman, lapangan olah raga, lahan pertanian perkotaan, situ/embung, kebun campuran, pekarangan hingga gedung pencakar langit di milik pemerintahan, perkantoran, hotel dan apartemen yang “Menguak URBIO: Urban Biodiversity pada Lanskap Perkotaan”

Generasi Muda Penggerak Ekonomi Sirkular untuk Pengelolaan Sampah Berkelanjutan

Tepat satu tahun yang lalu yakni 28 Februari 2024, United Nations Environment Programme (UNEP), lembaga di bawah naungan Perserikatan Bangsa – Bangsa (PBB) untuk bidang lingkungan, mengeluarkan rilis yang bertajuk Global Waste Management Outlook 2024 (GWMO). Dalam rilisnya, UNEP melaporkan bahwa di tahun 2020 aktivitas manusia di seluruh negara menghasilkan sampah hingga 2,12 miliar ton Generasi Muda Penggerak Ekonomi Sirkular untuk Pengelolaan Sampah Berkelanjutan

Lahan Basah Dan Masa Depan Kita Bersama

Tanggal 2 Februari diperingati setiap tahunnya sebagai World Wetlands Day atau Hari Lahan Basah Sedunia. Adanya hari peringatan khusus ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran masyarakat umum untuk mengapresiasi dan menjaga lahan basah sebagai tipe ekosistem yang unik, kompleks, dan berperan penting dalam menunjang kesejahteraan manusia. Namun sudah tercapaikah sasaran ini?   Memang upaya untuk menyebarkan Lahan Basah Dan Masa Depan Kita Bersama