Walet linchi / Sriti

Satwa
Walet linchi / Sriti
1 Juni 2016
16119

Walet linchi (Collocalia linchi) mempunyai ciri-ciri berukuran kecil (10 cm). Tubuh bagian atas hitam kehijauan buram, tubuh bagian bawah abu-abu jelaga, perut keputih-putihan, ekor sedikit bertakik. Iris coklat tua, paruh dan kaki hitam [1]. Walet linchi (Collocalia linchi) merupakan burung penetap atau native di negara Indonesia dan Malaysia [2]. Dari dua negara, menjadikan adanya ras-ras tersendiri, adapun ras-ras Walet linchi (Collocalia linchi) adalah sebagai berikut :

ripleyi Somadikarta, 1986 – Bukit Barisan utara & selatan, Sumatera.

dodgei Richmond, 1905 – Gn Kinabalu (Sabah).

linchi Horsfield & F. Moore, 1854 – Madura, Bawean, Nusa Penida dan Jawa.

dedii Somadikarta, 1986 – Bali dan Lombok [3].  

Pengelompokkan Walet linchi (Collocalia linchi) bisa dikatakan unik bagi Indonesia karena dua dari empat ras yang ada merupakan hasil pengelompokkan oleh Bapak Somadikarta. Sepengetahuan penulis, bapak Somadikarta telah lama meneliti burung walet. Beliau juga sangat besar andilnya dalam dunia ornitologi, sehingga tidak heran jika beliau ditetapkan sebagai Bapak Ornitologi Indonesia pada tahun 2015 lalu.  

Walet linchi (Collocalia linchi) merupakan burung yang sangat umum dijumpai mulai dataran rendah hingga dataran tinggi. MacKinnon menyebutkan  Walet linchi (Collocalia linchi) merupakan jenis walet yang paling umum disemua ketinggian. Berdasarkan pengamatan penulis, Walet linchi (Collocalia linchi) selalu beraktivitas dalam kelompok. Walet linchi (Collocalia linchi) termasuk burung pemakan serangga kecil. Mencari makan dengan cara menyambar.

(Foto kelompok burung Walet linchi yang sedang mencari makan diarea persawahan. Foto oleh Rahmadiyono Widodo @Sukoharjo)

Mengenai perkembangbiakan Walet linchi (Collocalia linchi) biasa membuat sarang pada bangunan, mulut gua, atau rekahan batu [2]. Berdasarkan pengamatan penulis terhadap sarang Walet linchi (Collocalia linchi) di bangunan, sarang terbuat dari jerami, ranting kecil dan plastik yang direkatkan dengan air liur.

(Foto burung Walet linchi dan sarangnya. Foto oleh Rahmadiyono Widodo @Sukoharjo)

Walet linchi (Collocalia linchi) termasuk burung dengan status konservasi beresiko rendah, tetapi dalam daftar merah IUCN disebutkan populasinya menurun [4].    

 

 

Referensi :

[1] MacKinnon, Jhon, Keren Philips, & Bas van Balen. 2010. Burung-burung di Sumatera, Jawa, Bali, dan Kalimantan. diterjemahkan oleh Wahyu Rahardianingtrah dkk. Bogor : LIPI-Burung Indonesia.

[2] http://www.kutilang.or.id/2013/02/14/walet-linci/.

[3] Chantler, P. & Boesman, P. (2016). Cave Swiftlet (Collocalia linchi). In: del Hoyo, J., Elliott, A., Sargatal, J., Christie, D.A. & de Juana, E. (eds.). Handbook of the Birds of the World Alive. Lynx Edicions, Barcelona. (retrieved from http://www.hbw.com/node/55265 on 1 June 2016)

[4] BirdLife International. 2012. Collocalia linchi. The IUCN Red List of Threatened Species 2012: e.T22686498A40449560. http://dx.doi.org/10.2305/IUCN.UK.2012-1.RLTS.T22686498A40449560.en. Downloaded on 01 June 2016                                                                                     

 

Sumber foto :

Foto : Dokumen pribadi

Foto Tumb : Dokumen pribadi  

Tentang Penulis
Rahmadiyono Widodo
Yogyakarta

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

2022-01-17
Difference:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *