Kupu-Kupu (Lepidoptera)

Perubahan Iklim, Satwa
Kupu-Kupu (Lepidoptera)
2 April 2024
135

Kupu-kupu merupakan serangga yang memiliki sayap berwarna-warni dengan ukuran dan bentuk yang beragam. Terdapat lebih 28.000 species kupu-kupu di dunia dengan pola sayap dan warna yang beragam. Warna sayap kupu-kupu berasal dari sisik, yakni struktur kutikula kompleks yang menutupi sayap. Pigmen warna, bentuk sisik, ukuran sisik, struktur nano sisik, susunan dan letak sisik menyebabkan warna pada sayap kupu-kupu. Penelitian terbaru juga menunjukan bahwa warna hijau pada beberapa sayap kupu-kupu (Siproeta stelenes dan Philaethria diatonica yang ditemukan di Amerika Utara) juga dapat disebabkan oleh pigmen liquid yang berada diantara kutikula atas dan bawah membran sayap pada kupu-kupu hidup. Warna pada sayap kupu-kupu secara biologi, berperan sebagai atraksi seksual antar kupu-kupu, aposematisme atau warning coloration, kamuflase, dan termoregulasi.

Graphium sarpedon (Dokumentasi: Taufan N. S)

Graphium sarpedon (Dokumentasi: Taufan N. S.)

Kupu-kupu memiliki peran vital pada ekosistem, diantaranya sebagai polinator, mangsa, kontrol hama, meningkatkan variasi genetik tanaman, serta memberi keindahan lingkungan. Kupu-kupu mendapatkan sumber makananya dari nektar yang dihasilkan oleh tanaman. Ketika kupu-kupu hinggap di bunga, maka pollen (serbuk sari) akan menempel pada kaki dan sisik kupu-kupu dan ketika berpindah ke bunga lain maka akan terjadi penyerbukan pada bunga. Proses ini juga menyebabkan tanaman memiliki variasi genetik dalam satu spesies. Kupu-kupu juga berperan sebagai mangsa di rantai makanan, yakni sebagai sumber makanan burung, reptil, dan amphibi. Larva kupu-kupu juga menjadi sumber makanan bagi beberapa arthropoda, namun larva dari beberapa species kupu-kupu juga menjadi predator bagi hama aphid. 

Beberapa species kupu-kupu menggantungkan hidupnya pada tanaman spesifik untuk makan dan berkembang biak. Sebaliknya, beberapa tipe vegetasi membutuhkan kupu-kupu agar bisa bertahan hidup. Meningkatnya populasi kupu-kupu mengindikasikan keanekaragaman tumbuhan dan kelompok polinator lainnya di suatu area. Selain kondisi biotik, kupu-kupu juga peka terhadap kondisi abiotik seperti temperatur dan cahaya lingkungan. Pentingnya keberadaan kupu-kupu dalam suatu ekosistem dan sensitifnya kupu-kupu terhadap perubahan lingkungan, dapat menjadikan kupu-kupu sebagai bioindikator. 

Kupu-kupu sebagai bioindikator menunjukan bukti nyata krisis iklim yang sudah terjadi, dan contohnya ditunjukan oleh Monarch Butterflies. Kupu-kupu Monarch atau Danaus plexippus merupakan kupu-kupu yang umum ditemukan di Amerika Utara dan beberapa populasi di Amerika Tengah dan Selatan, Australia, New Zealand, beberapa pulau di Pasifik dan Eropa Barat. Kupu-kupu Monarch sensitif terhadap perubahan suhu dan bergantung pada faktor suhu untuk melakukan migrasi, hibernasi, dan bereproduksi. Saat suhu bumi bagian utara mengalami penurunan suhu di musim dingin, kupu-kupu monarch melakukan migrasi di awal musim gugur ke daerah yang beriklim sedang untuk berhibernasi. Perubahan suhu akibat krisis iklim mempengaruhi siklus hidup kupu-kupu monarch karena akan mengganggu waktu migrasi kupu-kupu, kemampuan survival kupu-kupu saat hibernasi, dan mempengaruhi pertumbuhan dan kualitas milkweed (Asclepias spp.) yang menjadi sumber pangan larva kupu-kupu monarch. Selain perubahan suhu, curah hujan yang meningkat akan mengurangi waktu kupu-kupu dalam bertelur.

Eurema hecabe pada bunga Celosia (Dokumentasi Taufan N. S)

Krisis iklim, alih fungsi lahan, serta penggunaan bahan kimia pertanian (pestisida sintetik dan sebagainya) tidak hanya mengancam keberadaan kupu-kupu monarch, tetapi juga mengancam kehidupan species kupu-kupu lainnya. Terdapat beberapa cara agar kupu-kupu dapat bertahan hidup dan berkembang di alam bebas, dimulai dari mengenali species kupu-kupu yang ada, tanaman inang kupu-kupu, dan menjaga ekosistemnya seperti tidak merusak lingkungan, menanam tanaman native, dan menghindari penggunaan pestisida sintetik. Kupu-kupu masih mudah dijumpai di lingkungan Universitas Pendidikan Indonesia, khususnya di Kebun Botani. Laboratorium kebun botani UPI berfungsi sebagai laboratorium alam bagi mahasiswa biologi dan pendidikan biologi. Di kebun ini, terdapat berbagai koleksi tumbuhan yang diantaranya merupakan host plant bagi kupu-kupu. Berdasarkan pengamatan di Bulan Januari 2023, terdapat lebih dari 14 spesies kupu-kupu dari tiga family yang berada di Kebun Botani UPI. 

Family Papilionidae

  1. Graphium doson (The common jay)
  2. Papilio memnon (The Great Mormon) 
  3. Graphium sarpedon (The Common bluebottle)

Family Pieridae

Delias belisama pada bunga Jatropha integerrima (Dokumentasi Azmah N.)

  1. Eurema blanda (The common grass yellow)
  2. Leptosia nina (The Psyche)
  3. Appias libythea (The Striped Albatross)
  4. Catopsilia pomona (The Lemon Migrant) 
  5. Delias belisama

Family Nymphalidae

Ariadne ariadne (Dokumentasi Taufan N. S.)

  1. Neptis hylas (The common sailor)
  2. Pantoporia sp. (The common lascar)
  3. Ariadne ariadne (the Angled Castor) 
  4. Euploea mulciber (The Striped Blue Crow)
  5. Hypolimnas bolina (The great eggfly) 
  6. Ypthima sp.

Selain ke-14 species tersebut, di area Gelanggang Kolam Renang UPI Bandung juga kerap dijumpai ngengat Attacus atlas (Family Saturniidae) atau kupu-kupu gajah yang merupakan salah satu ngengat terbesar di dunia. 

Attacus atlas (Dokumentasi Azmah N.)

Referensi:

Ghazanfar, M., Malik, M. F., Hussain, M., Iqbal, R., & Younas, M. (2016). Butterflies and their contribution in ecosystem: A review. Journal of Entomology and Zoology Studies, 4(2), 115-118.

Nishida, K., Adachi, H., Moriyama, M., Futahashi, R., Hanson, P. E., & Kondo, S. (2023). Butterfly wing color made of pigmented liquid. Cell reports, 42(8). DOI: https://doi.org/10.1016/j.celrep.2023.112917

The Convention on the Conservation of Migratory Species of Wild Animals (CMS). (Tanpa tahun). MONARCH BUTTERFLIES & CLIMATE CHANGE. 

Lepidoptera, krisis iklim, kupu-kupu
Tentang Penulis
Azmah Nururrahmani
Universitas Pendidikan Indonesia/ KPA Biocita Formica

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

2024-04-02
Difference:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *