Taman Arboretum, yang Tersembunyi dari Kelimutu

Flora
Taman Arboretum, yang Tersembunyi dari Kelimutu
26 Mei 2016
1612
[wp_ulike button_type=”text” wrapper_class=”like-front”]

by Fernando Watu

KEMASYURAN Danau Kelimutu yang terkenal dengan danau tiga warnanya, memang tak terbantahkan. Tak mengherankan bila jutaan wisatawan dibuatnya tercengang ketika air di ketiga danau tersebut berubah warna sesuai aktivitas vulkanik yang terjadi.
Karena keunikannya itulah, seringkali para wisatawan melewatkan atau bisa dibilang ‘luput’ memperhatikan keindahan lain karena terlalu berkosentrasi menatap eloknya Danau Kelimutu.

Keindahan yang tersembunyi itu adalah Taman Arboretum yang berisi keanekaragaman hayati di Taman Nasional Kelimutu (TNK). Lokasinya yang berada di dekat gerbang masuk TNK, seringkali malah terlewatkan dari perhatian wisatawan.

Hampir seluruh flora dan fauna yang berada di kawasan Kelimutu diawetkan di taman ini. Baik itu serangga khas Kelimutu yang diawetkan di ruang insectarium, maupun tetumbuhan yang berada di ruang herbarium. Taman ini memang diniatkan sebagai tempat wisata edukatif bagi pengunjung yang ingin mengenal keanekaragaman hayati di daratan Flores, utamanya di kawasan Gunung Kelimutu.

Insectarium sendiri berada sekitar 30 meter dari loket penjualan tiket TNK. Bangunan yang bercorak arsitektur rumah adat Suku Lio ini berukuran 6 meter x 8 meter yang berisi harta alam dan kekayaan serangga Kelimutu.

Dua Bagian
Bangunan dibagi dalam dua ruangan, yang satu untuk ruangan insectarium tempat dipajangnya berbagai koleksi serangga yang telah diawetkan, dan satu ruangan lainnya menjadi ruang herbarium, tempat koleksi berbagai jenis tumbuhan dari kawasan Kelimutu. “Di ruang herbarium terdapat 102 jenis flora yang diambil dari seputran kawasan Kelimutu. Sedangkan di insectarium, terdapat koleksi serangga yang terdiri atas 26 jenis, dan kupu-kupu ada 31 jenis,” kata Ana Dwiyanti, penjaga insectariummenjelaskan.

Aneka kupu-kupu yang menjadi koleksi insectarium. Foto:Nando WatuBerbagai koleksi kupu-kupu yang cantik warnanya terpajang di dinding dan juga telah diletakkan dalam lemari yang ditutup kaca. Pengunjung dapat menikamatinya, sebagai bentuk pembelajaran, karena di tiap jenis serangga dan kupu-kupu telah diberi keterangan pada bagian bawahnya lengkap dengan nama latinnya.

Keberadaan tempat ini sangat menarik bagi para pelajar atau mahasiswa yang berminat dalam bidang biologi. Bahkan menjadi objek penelitian yang mengasyikkan bagi para ilmuwan. Tak mengherankan kalau dalam beberapa tahun terakhir ini, insectarium dan herbarium ini menjadi laboratorium biologi dan sekolah alam bagi sejumlah pelajar dan mahasiswa.
“Sudah dua tahun terakhir insectarium dikunjungi oleh siswa dari SMA Syuradikara. Mereka belajar banyak di sini, dan juga beberapa mahasiswa peneliti dari Jawa seperti dari Institut Pertanian Bogor (IPB) dan juga mahasiwa Atmajaya Jakarta,” tegas Dwiyanti, staf Resort Wisata SPTN I Moni.
Tanpa tiket

Setiap harinya insectarium dan herbarium dibuka mulai pukul 05.00 hingga 17.00, sama seperti waktu kunjungan ke Danau Kelimutu. Untuk menikmati lokasi ini sudah termasuk tiket masuk ke Kelimutu. Dengan kata lain tak ada pungutan lagi selain tiket masuk ke danau yakni untuk wisatawan domestik Rp 5000 dan wisatawan mancanegara Rp 150.000 per orang.
Khazanah alam dan kekayaan yang terkandung di Danau Kelimutu menjadi daya pikat yang tidak hanya mengandung nilai-nilai luhur budaya, yang berakar dari Suku Lio dengan mitologi yang masih dihidupi sebagai tempat peristirahatan arwah yang telah meninggal.
Kelimutu juga menjadi tempat bagi aneka flora dan fauna endemik Kelimutuensis, seperti burung Gerugiwa (Pachhycephala nudigula nudigula) yang mampu menghasilkan lebih dari 16 jenis suara. Begonia Kelimutuensis yang dalam bahasa Lio disebut Uta Onga, Turuwara (Rhododendron renschianum) dan bunga abadi (Anaphalis longofolium). Selain yang disebutkan masih terdapat ratusan jenis flora dan fauna yang hidup di Taman Danau Tiga Warna ini.

Di rumah bercorak arsitektur Lio inilah insectarium & herbarium berada. Foto: Nando Watu
Insectarium dan herbarium memang belum dikenal luas. Mungkin kendala publikasi atau ketidakseimbangan informasi tetang Kelimutu. Selama ini orang hanya mengenal Kelimutu dengan danaunya saja, padahal masih banyak yang bisa dinikmati di kawasan konservasi dibawah naungan Kementerian Kehutanan RI ini.“Saya baru tahu ternyata di sini ada insectarium dan herbarium. Luar biasa sekali ada kupu-kupu yang cantik dan berbagai koleksi serangga. Selama ini saya hanya mengunjungi danau, setelah itu pulang,” tutur Ernold, seorang pengunjung insectarium yang baru pertama kali datang.

Bagi para wisatawan yang sempat ke Kelimutu, sebaiknya tidak canggung menggunakan kesempatan untuk menambah pengetahuan dan menikmati kekayaan alam Taman Nasional Kelimutu yang tersimpan di Taman Arboretum. (*)

Tentang Penulis
Fernando Watu

Tinggalkan Balasan

2016-07-11
Difference:

Tinggalkan Balasan