Simakobu (Simias concolor) Primata Paling terancam di Dunia

Satwa
Simakobu (Simias concolor) Primata Paling terancam di Dunia
29 April 2016
1744

oleh : Pese Inka Sitanggang (Institut Pertanian Bogor)

Monyet ekor babi, simakobu, pig tailed langur (Simias concolor) adalah salah satu primata paling langka Khas endemik Mentawai,Sumatera Barat.Menurut Primate Specialist Group (IUCN Species Survival Commission bekerja sama dengan International Primatological Society dan Conservation International) termasuk dalam “The World’s 25 Most Endangered Primates” (25 Primata Paling Terancam di Dunia). Dalam IUCN Redlist, Simakobu masuk ke dalam status konservasi tingkat keterancaman tertinggi (Critically Endangered). Dalam klasifikasi ilmiah, Simakobu termasuk dalam kerajaan Animalia, Filum Chordata, Kelas Mamalia, Famili Cercopithecidae, Subfamili Colobinae, Genus Simias. .

Ukuran tubuh monyet ekor babi atau simakobu sekitar 50 cm dengan berat tubuh sekitar 7-9 kg. Tubuh simakubo ditumbuhi bulu berwarna hitam-coklat dan bulu berwarna hitam pada daerah wajah. Ekornya pendek sekitar 15 cm dan memiliki sedikit bulu. Hidungnya pesek dan terkesan menghadap ke atas. Lengannya panjang dan kuat.Monyet ekor babi tinggal dalam kelompok-kelompok kecil yang terdiri atas satu monyet jantan, satu atau lebih betina dan anak monyet. Binatang diurnal (aktif di siang hari) ini lebih sering melakukan aktifitas di atas pohon dan jarang turun ke tanah. Makanan utama simakobu adalah dedaunan dan terkadang memakan buah-buahan.

Subspesies Simias concolor concolor mendiami pulau Pagai Selatan, Pagai Utara, dan Sipora. Sedangkan subspesies Simias concolor siberu hanya dapat ditemui di pulau Siberut. Monyet endemik berekor babi ini mendiami habitat hutan di lereng bukit di pedalaman pulau maupun di hutan hujan dataran rendah, hutan daerah rawa air payau dan tawar. Populasi monyet ekor babi (Pig-tailed Langur) diperkirakan telah mengalami penurunan hingga 80% dalam 10 tahun terakhir. Menurut IUCN Redlist jumlah populasinya diperkirakan sekitar 6.700 – 17.300 ekor (2006) yang terdiri atas sekitar 6.000 – 15.500 Simias concolor siberu dan 700 – 1.800 ekor Simias concolor concolor.

Laju penurunan populasi monyet ekor babi ini akibatkan oleh perburuan liar dan rusaknya habitat akibat deforestasi dan perambahan hutan. Dengan statusnya yang kritis, Simakobu bisa saja hilang dari muka bumi.untuk itu perlu mendapat kajian serius untuk menentukan peran apa yang dimainkan keempat primata endemik Mentawai tersebut dalam menjaga keseimbangan alam setempat. Kepunahan salah satu hewan, diyakini akan meningkatkan populasi kompetitor satwa tersebut sehingga merusak keseimbangan alam.

Tentang Penulis
pese inka

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

2016-04-29
Difference:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *