Si perenang handal Varanus Salvator dari air tawar

Satwa
Si perenang handal Varanus Salvator dari air tawar
12 Mei 2016
2859

Hallo sahabat warrior! tahukah kaumu bahwa Varanus Salvator adalah kadal terbesar kedua dengan jantan dewasa bisa mencapai 1,5-2 meter. Sementara salvator betina jauh lebih kecil. Salvator yang luas dan tersebar di seluruh Asia Tenggara, Indonesia, dan Filipina.  Kadal ini adalah perenang yang sangat baik. V. Salvator membutuhkan Kelembaban sangat penting untuk mengetahui kondisi lingkungan nya karena kadal ini berasal dari lingkungan yang sangat basah. 

Kingdom : Animalia

Fillum : Chordata

Sub fillum : Vertebrata

Kelas : Reptil

Ordo : Squamata

Family : Varanidae

Genus : Varanus

Spesies : Varanus Salvator

Biawak air merupakan karnivora liar yang biasanya mencari makan di lingkungan sekitar sungai atau danau. Hewan ini mempunyai kemampuan berenang yang baik dengan cara menggerakan tubuh berserta ekornya yang panjang ke arah lateral. Kemampuan ini digunakan biawak untuk mencari mangsa di dalam air terutama ikan. Biawak air mempunyai kebiasaan berjemur di di siang yang biasanya dilakukan di atas pohon atau di darat dan memburu mangsa dengan cara berenang di dalam air. Hewan ini lebih aktif berburu dan berenang di siang hari. Pada saat cuaca mendung, biawak biasanya menjadi kurang aktif dan cenderung diam dalam sarangnya. Hewan ini membuat sarang dengan cara menggali tanah dengan kukunya yang kuat dan pada biawak kecil biasanya membuat sarang dengan cara melubangi batang pohon. 

Biawak umumnya menghuni tepi-tepi sungai atau saluran air, tepian danau, pantai, dan rawa-rawa termasuk rawa bakau. Di perkotaan, biawak kerap pula ditemukan hidup di gorong-gorong saluran air yang bermuara ke sungai. Biawak memangsa aneka serangga, ketam atau yuyu, berbagai jenis kodok, ikan, kadal, burung, serta mamalia kecil seperti tikus dancerurut. Biawak pandai memanjat pohon. Di hutan bakau, biawak kerap mencuri telur atau memangsa anak burung. Biawak juga memakan bangkai, telur kura-kura, penyu atau buaya. Biawak berkembang biak dengan bertelur. Sebelum mengawini betinanya, biawak jantan biasanya berkelahi lebih dulu untuk memperlihatkan penguasaannya. Pertarungan biawak ini unik dan menarik, karena dilakukan sambil ‘berdiri’. Kedua biawak itu lalu saling pukul atau saling tolak sambil berdiri pada kaki belakangnya, sehingga tampak seperti menari bersama. Telur-telur biawak disimpan di pasir atau lumpur di tepian sungai, bercampur dengan daun-daun busuk dan ranting. Panas dari sinarmatahari dan proses pembusukan serasah akan menghangatkan telur, sehingga menetas.

Sumber :

Merel J. Cox, Peter Paul van Dijk, Jarujin Nabhitabhata and Kumthorn Thirakhupt, "A Photographic Guide to Snakes and Other Reptiles of Peninsular Malaysia, Singapore and Thailand", New Holland, 1998 (p. 107: habits, habitat, photo).

Kelvin K P Lim and Francis L K Lim, "A Guide to The Amphibians and Reptiles of Singapore", BP Science Centre, 1992 (p. 97-98: habits, habitat, photo).

 

Tentang Penulis
MOHAMAD JAKARIA

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

2016-07-02
Difference:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *