Simakobu, “Primata tak bersaudara”

Satwa
Simakobu, “Primata tak bersaudara”
10 Mei 2016
3425

Halo sahabat Warriors! apakah sahabat tahu tentang primata endemik Mentawai yang satu ini?

Simakobu yang memiliki nama latin Simias concolor merupakan primata / hewan endemik dari kepulauan Mentawai, Sumatera Barat. Simakobu dikenal juga sebagai monyet ekor babi dikarenakan memiliki ekor yang pendek dan berbeda dengan jenis kera pada umumnya. Biasanya simakobu hidup dalam kelompok - kelompok kecil yang terdiri atas satu monyet jantan, satu atau lebih betina dan anaknya. Primata ini lebih sering melakukan aktifitas di atas pohon dan jarang turun ke tanah. Makanan utama simakobu adalah dedaunan dan terkadang juga memakan buah-buahan.

Klasifikasi ilmiah! Kerajaan: Animalia; Filum: Chordata; Kelas: Mamalia; Famili: Cercopithecidae; Subfamili: Colobinae; Genus: Simias; Spesies: Simias concolor

Simakobu juga merupakan  spesies monoleptik yang artinya hanya ada satu jenis primata saja yang ada pada tingkat genus (jenis tunggal) yang dengan kata lain simakobu tidak memiliki ‘saudara’ dalam marganya. Hal tersebut tentu saja membuat jenis ini menjadi sangat berharga dalam hirarki dunia primata. Terlepas dari itu, simakobu juga merupakan primata paling langka karena statusnya oleh IUCN di dalam list merahnya dikategorikan sebagai spesies yang terancam punah. Salah satu hal yang paling membuat  keberlangsungan hidup simakobu menjadi begitu terancam adalah perburuan liar oleh masyarakat tradisional setempat. Aktivitas ini yang masih sering terjadi dan merupakan bahaya paling besar dan berdampak langsung terhadap populasi simakobu. Taman Nasional Siberut sebagai satu-satunya kawasan hutan konservasi terbesar sekaligus habitat terluas bagi primata endemik mentawai ini memang memainkan peranan penting terhadap masa depan Simakobu, sehingga primata ini juga tetap terpelihara dan populasinya dapat dipertahankan dalam jangka waktu yang panjang dan berkelanjutan.

Tentang Penulis
Selpandri Gerhat J
Universitas Sumatera Utara

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

2016-07-13
Difference:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *