Shorea robusta dari kalimantan

Flora
Shorea robusta dari kalimantan
7 Mei 2016
2546

Tengkawang adalah jenis meranti-merantian (Shorea spp) berbuah besar dari famili Dipterocarpaceae yang merupakan sebagian kecil dari 267 jenis Dipterokarpa yang ada di Kalimantan. Tengkawang memiliki peran ekologis sebagai penjaga keseimbangan ekosistem dan juga merupakan salah satu Hasil Hutan Bukan Kayu (HHBK) terkenal yang digunakan dan dikumpulkan oleh masyarakat lokal sekitar hutan sebagai salah satu sumber penghidupan. Biji tengkawang mengandung lemak sampai 70%, mirip dengan lemak coklat namun dengan titik leleh yang lebih tinggi dan di Eropa digunakan untuk pembuatan coklat dan kosmetik. Secara tradisional lemak biji tengkawang digunakan sebagai minyak sayur dan obat-obatan. Tengkawang di Indonesia umumnya berada di Kalimantan, tapi beberapa juga tersebar di Sumatra. Akibat dari praktik kegiatan kehutanan yang tidak berkelanjutan dan tingginya tingkat deforestasi, tengkawang saat ini mulai sulit ditemukan. Redlist IUCN menetapkan status tengkawang sebagai terancam punah, langka, dan rentan. PP No.7/1999 dan Kemenhut No.692/Kpts-II/1998 juga telah menetapkan tengkawang sebagai jenis yang dilindungi dan dilarang untuk ditebang. Beberapa jenis tengkawang yang rentan dan dilindungi adalah S. macrophylla, S. palembanica, S. splendida, S. stenoptera, S. seminis, S. beccariana, S. mecistopteryx dan S. pinanga. Marga Shorea biasa disebut meranti dan termasuk dalam famili Dipterocarpaceae. Famili ini sebagian besar tumbuh dan mendominasi struktur tegakan hutan di hutan hujan tropis, dari dataran rendah hingga pegunungan dengan ketinggian 1.750 dpl. Marga Shorea memiliki keanekaragaman jenis yang paling tinggi dengan wilayah penyebaran yang cukup luas, yakni terdiri dari 194 jenis yang tersebar di Sri Lanka, India, hingga Indochina. Sebanyak 163 jenis tersebar di Malesia, dimana sekitar 114 jenis diantaranya tersebar di Indonesia:

Kalimantan : 127 jenis (45 endemik)

Sumatera : 50 jenis (3 endemik)

Maluku : 3 jenis (1 endemik)

Sulawesi : 2 jenis

Jawa : 1 jenis

Semenanjung Malaysia : 57 jenis (7 endemik)

Filipina : 17 jenis (9 endemik)  

Dalam perdagangan kayu di Indonesia, meranti dibagi menjadi empat kelompok berdasarkan warna kayu gubal saat masih segar, yaitu meranti merah, meranti kuning, meranti putih dan meranti balau. Kelompok meranti merah memiliki jenis terbanyak, disusul oleh kelompok meranti kuning, meranti putih dan meranti balau. Beberapa jenis yang termasuk dalam kelompok meranti merah adalah S. acuminata, S. lepidota, S. leprosula, S. johorensis, S. macroptera, S. ovalis, S. palembanica, S. parvifolia, S. pauciflora, S. pinanga, dan S. stenoptera. Kelompok meranti kuning antara lain adalah S. acuminatissima, S. retinodes, S. ochracea, dan S. virescens. Kelompok meranti putih adalah S. javanica dan S. bracteolata. Sementara kelompok meranti balau antara lain S. atrinervosa, S. elliptica, S. glauca, dan S. maxwelliana. Beberapa jenis Shorea dikenal sebagai jenis meranti penghasil tengkawang. Tidak kurang dari 17 jenis meranti penghasil tengkawang yang diketahui dan penyebarannya berada di Thailand, Malaysia (Sarawak dan Sabah), Filipina dan Indonesia (Kalimantan dan Sumatra). Di Indonesia ditemukan sebanyak 15 jenis tengkawang, yakni 12 jenis terdapat di Kalimantan dan 4 jenis lainnya terdapat di Sumatera. Dilihat dari tingginya keragaman jenis tengkawang di Kalimantan, dapat dikatakan bahwa Kalimantan merupakan pusat penyebaran tengkawang di Malesia.

 

Kingdom : Plantae

Devisi : Tracheophyta

Kelas : Magnoliopsida

Ordo : Malvales

Family : Dipterocarpaceae

Genus : Shorea

Spesies : Shorea robusta

Berasal dari sub famili Dipterocarpoidae, famili Dipterocarpaceae. Ciri morfologi sub famili Dipterocarpoidae adalah kepala benang sari melekat pada dasarnya dan dapat dijumpai di Asia dan Malesia. Ciri anak suku Shoreae adalah helai kelopak buah bertumpuk/overlap dan jelas menebal di tengah, membengkak di dasarnya, jumlah kromosom x=7. Yang termasuk dalam anak suku Shoreae ada 5 marga yaitu Dryobalanops, Parashorea, Neobalanocarpus, Hopea, dan Shorea. Ciri-ciri umum marga Shorea : - Kulit kelabu hingga kehitaman, licin, beralur, bersisik, hingga mengelupas - Damar berwarna putih bening, kuning hingga cokelat dan hitam mengkilap - Daun penumpu kecil hingga besar, lekas luruh hingga persisten - Daun mempunyai domatia atau tidak - Buah dengan 3 sayap panjang dan 2 sayap pendek, atau tidak bersayap.

Buah Tengkawang menghasilkan minyak lemak yang berharga tinggi. Minyak Tengkawang dihasilkan dari biji Tengkawang yang telah dijemur hingga kering kemudian ditumbuk dan diperas hingga keluar minyaknya. Secara tradisional, minyak Tengkawang digunakan untuk memasak, penyedap masakan dan untuk ramuan obat-obatan. Dalam dunia industri, minyak tengkawang digunakan sebagai bahan pengganti lemak coklat, bahan farmasi dan kosmetika. Pada masa lalu tengkawang juga dipakai dalam pembuatan lilin, sabun, margarin, pelumas dan sebagainya. Minyak tengkawang juga dikenal sebagai green butter.

Sumber :

Rizki M, Puruwito H, Asef K.H, 2013, Panduan Identifikasi Jenis Pohon Tengkawang, Balai Besar Penelitian Dipterokarpa, badan Penelitian Dan Penegmbangan Kehutanan, Departemen Kehutanan, ITTO Project PD 586/10 Rev.1 (F), Samarinda, Indonesia.

 

Tentang Penulis
MOHAMAD JAKARIA

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

2016-07-02
Difference:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *