PERANAN AIR DALAM KEHIDUPAN

Marine
PERANAN AIR DALAM KEHIDUPAN
30 March 2020
3350

Air merupakan suatu kebutuhan bagi segala makhluk hidup yang ada di permukaan bumi. Air merupakan bagian yang mendominasi di permukaan bumi ini dengan persentase 71% serta luas sekitar 361,74 juta km² dibanding daratan hanya 29% dengan luas sekitar 148,3 juta km², dari data tersebut mungkin terdapat maksud dengan terciptanya air yang mendominasi permukaan bumi. Air yang ada di permukaan bumi didominasi oleh air asin. Air yang berada di permukaan bumi ini memiliki perannya tersendiri bagi makhluk hidup yang ada di muka bumi, tetapi yang paling utama secara internal yaitu untuk keberlangsungannya hidup makhluk yang ada di bumi seperti memenuhi kebutuhan cairan dalam tubuh. Tubuh makhluk hidup, tidak hanya manusia namun juga binatang dan juga tumbuhan membutuhkan air, jika tubuh tidak diberi air sama sekali maka tubuh akan mengalami dehidrasi, lemas, bahkan pingsan atau kematian, oleh karena itu tubuh sangat membutuhkan adanya air demi keberlangsungannya hidup. Peran eksternal dari air itu sendiri salah satu contohnya yaitu untuk menjaga kelestarian lingkungan yang ada di sekitar manusia. Air yang cukup maka akan menghasilkan banyak pepohonan yang subur mengelilingi rumah, dengan demikian pula udara yang ada di sekitar rumah pun menjadi terasa sejuk dikarenakan pepohonan yang menghasilkan oksigen, semakin banyak pohon yang ditanam maka semakin banyak pula oksigen yang dihasilkan, oleh karena itu dengan adanya air yang ada disekitar seperti sungai ataupun danau dapat dimanfaatkan manusia sebagai pemasok air untuk pepohonan demi terciptanya lingkungan asri yang dikelilingi oleh pepohonan.

Contoh betapa pentingnya peranan air dalam kehidupan manusia yaitu untuk kehidupan ekonomi pada manusia, contohnya yaitu masyarakat Indonesia sebagian besar penduduknya merupakan pekerja di sektor pertanian dan sektor perkebunan, yang mana di sektor-sektor tersebut membutuhkan air untuk kepentingan bercocok tanamnya. Air menjadi kebutuhan pokok bagi mereka, karena tanpa adanya air mereka tidak akan pernah bisa berhasil dalam bercocok tanam, maka dari itu kehidupan ekonomi mereka ditopang oleh keberhasilan dalam bercocok tanam dan dalam hal inilah peranan air sangat dibutuhkan. Penduduk yang bekerja di sektor pertanian dan perkebunan ini dapat dikatakan sangat bergantung dengan air, apabila air tidak ada maka tanaman-tanaman yang ditanam tersebut tidak akan bisa bertahan lama dan pada akhirnya berkemungkinan untuk mati, jika tanaman-tanaman yang ditanam tersebut mati maka mereka yang bekerja di sektor pertanian dan perkebunan akan rugi besar. Para pekerja di sektor pertanian dan perkebunan ini terkadang rela membeli pompa air yang disalurkan ke sungai demi bisa mengairi sawah atau ladangnya, dengan demikian dapat diketahui bahwa peranan air ini sangatlah penting.

Kondisi air di permukaan bumi ini ketika dulu dan sekarang mengalami perubahan yang cukup drastis, baik kondisi air yang berada di darat ataupun air laut. Pertumbuhan penduduk yang terus meningkat menyebabkan penggunaan air akan semakin tinggi. Kebutuhan air dari manusia baik kuantitas maupun kualitas air pun berkemungkinan akan turut meningkat, tetapi pada masa kini mengalami berbagai perubahan kondisi pada air. Perubahan kondisi air dapat berupa kejernihan, temperatur, warna, bahkan bau dan rasa. Perubahan air pada kejernihan air ini ditimbulkan oleh adanya lumpur atau bahkan dari hasil buangan industri yang menyebabkan turunnya tingkat kejernihan pada air diakibatkan material tersebut dapt menhalangi penetrasi sinar matahari ke dalam air, dari kejernihan air tersebut dapat dinilai baik atau tidaknya kualitas air tersebut. Perubahan air pada temperatur air ini dapat disebabkan oleh lingkungan sekitarnya, jika lingkungan sekitarnya asri maka akan membuat temperatur pada air akan baik, tetapi apabila lingkungan sekitarnya gersang atau rusak maka akan menyebabkan temperatur pada air naik sehingga akan menimbulkan bau yang tidak sedap akibat penurunan kadar oksigen yang ada pada air. Air yang memiliki kadar oksigen yang kurang dapat menyebabkan turunnya kualitas pada air. Perubahan air pada warna tersebut dapat ditimbulkan oleh kehadiran mikro organisme, zat, ataupun tumbuhan berwarna yang menyebabkan perubahan warna pada air, contohnya seperti alga dan fitoplankton pada air laut. Perubahan warna air yang disebabkan oleh mikro organisme tersebut dapat dinilai kualitas air tersebut. Perubahan air pada bau ataupun rasa ini dapat disebabkan oleh adanya organisme dalam air seperti alga, gas, serta adanya senyawa-senyawa organik lainnya yang menyebabkan perubahan pH suatu kualitas air. Kehadiran unsur senyawa seperti besi (Fe) dalam air akan menyebabkan timbulnya rasa dan bau, yang berkemungkinan dapat mengganggu bagi kesehatan manusia.

Air yang tercemar ataupun kualitas air tersebut kurang baik akan menimbulkan berbagai macam penyakit , tak menutup kemungkinan akan menjadi penyebab kematian, bahkan dapat merusak ekosistem sekitar hingga terganggunya rantai makanan pada hewan. Air yang rentan sekali tercemar yaitu air yang berada di darat, karena manusia lebih sering menghabiskan waktunya di daratan, dengan berbagai aktivitas manusia tersebut memiliki dampak terhadap lingkungan terutama air, sehingga dapat menyebabkan turunnya kualitas air. Berbagai aktivitas manusia tersebut baik disengaja ataupun tidak disengaja dapat menyebabkan pencemaran pada air, seperti limbah rumah tangga, limbah industri, limbah dari sektor pertanian, peternakan, dan perikanan serta pembuangan sampah sembarangan yang sering dilakukan oleh manusia dapat menyebabkan pencemaran bahkan dapat mengakibatkan bencana jika dibiarkan terjadi secara terus menerus. Kondisi air sungai yang terjadi pada masa sekarang dapat dirasakan yaitu seperti airnya yang sangat keruh hingga berwarna cokelat, timbul bau yang tidak sedap disebabkan penimbunan sampah dimana-mana pada aliran sungai, dari rusaknya lingkungan sekitar sungai tersebut menyebabkan tercemarnya air yang disebabkan kurangnya kesadaran dari manusia untuk menjaga lingkungan sekitar sungai, karena bagaimanapun sungai merupakan sumber air bagi manusia yang memiliki peran penting pada kehidupan manusia, jika sungai dibiarkan rusak begitu saja, maka kemungkinan besar dimasa yang akan datang sungai sudah tidak dapat dimanfaatkan lagi sebagaimana mestinya, sama seperti halnya yang terjadi pada lingkungan sekitar danau, sehingga kemungkinan terjadi suatu saat krisis air tawar.

Perubahan kondisi air dapat pula terjadi karena perubahan iklim, perubahan tersebut contohnya seperti perubahan air yang disebabkan oleh fitoplankton. Perubahan iklim tersebut berupa suhu laut yang naik akan menyebabkan terjadinya pertumbuhan fitoplankton yang akan semakin tinggi, sehingga membuat warna biru dan hijau pada lautan, fitoplankton akan semakin hidup ketika terpantul sinar matahari. Fitoplankton jika berada dalam jumlah yang sedikit akan membuat air terlihat lebih biru sementara ketika jumlahnya lebih banyak akan membuat warnanya lebih hijau. Kejadian yang disebabkan oleh perubahan iklim tersebut akan terlihat sangat biru di daerah subtropis dan lebih hijau di dekat khatulistiwa dan kutub. Lautan yang cukup biru tersebut, terutama di daerah subtropis akan terlihat lebih biru, sedangkan pada lautan di daerah tropis termasuk yang berada di dekat kutub akan terlihat berubah menjadi lebih hijau dikarenakan suhu yang lebih hangat akan menghasilkan fitoplankton yang lebih banyak. Warna laut dapat dilihat dari tingkat klorofilnya, tingkat klorofil dapat di prediksi dan pengaruhnya dari pemanasan global atau fenomena yang terkait dengan cuaca seperti fenomena El Nino atau La Nina. Fenomena El Nino atau La Nina ini akan memunculkan perubahan klorofil yang sangat besar, karena pada saat itu akan mengubah jumlah fitoplankton. Fitoplankton ini memiliki dampak seperti menurunkan tingkat karbon dioksida pada udara dan membantu mengatur iklim, tetapi juga dapat mempenaruhi persediaan makanan untuk makhluk hidup yang ada di laut. Berbagai jenis fitoplankton yang menyerap cahaya memiliki caranya yang berbeda beda serta dengan perubahan iklim yang mempengaruhi jumlah fitoplankton tersebut akan mengubah piramida makanan pada ekosistem laut.

Perubahan iklim yang berdampak pada air tidak hanya dari lautan, dapat pula terjadi di daratan yaitu seperti hujan asam. Hujan asam disebabkan dapat secara alami ataupun akibat aktivitas manusia. Hujan asam pada umumnya disebabkan oleh Sulfur dan nitrogen hasil dari industri, pembangkit listrik, dari kendaraan bermotor, hingga amonia yang dihasilkan dari aktivitas pertanian. Sulfur dan nitrogen adalah dua senyawa dari hasil pembakaran. Kemudian sulfur juga merupakan senyawa yang berasal dari kebakaran hutan dan juga dari letusan gunung berapi. Berbagai industri yang dikelola manusia seperti industri minyak kelapa sawit dan industri logam juga akan menghasilkan sulfur dioksida yang bisa menjadi penyebab hujan asam. Sedangkan industri pupuk kimia dan obat yang membutuhkan pembakaran dengan suhu yang tinggi akan menghasilkan nitrogen oksida yang juga merupakan senyawa yang bisa menjadi penyebab hujan asam. Faktor lain dari terjadinya hujan asam yaitu Pencemaran udara yang disebabkan oleh gas karbon monoksida, karbondioksida, hidrogen sulfida, dan sulfur. Karbon monoksida dan karbondioksida berasal dari polusi kendaraan dan hasil dari proses pembakaran. Kedua senyawa tersebut jika bertemu dengan air bisa membentuk asam karbonan atau sering dikelompokkan pada asam lemah. Hujan biasa pada umumnya sudah mengandung asam karena kandungan karbon dioksida, namun pH dari hujan ini masih berkisar di angka 6. Namun pada daerah yang sudah mengalami pencemaran lingkungan dan udara yang sangat parah akan menyebabkan tingkat keasaman yang tinggi dan membuat pH menjadi lebih rendah. Hujan asam dapat menguntungkan ataupun merugikan, tetapi hujan asam lebih banyak mendatangkan kerugian bagi lingkungan dan juga bisa mengganggu kehidupan makhluk hidup yang ada dibumi. Dampak-dampak tersebut seperti ekosistem air yang terganggu. Hujan asam tidak terjadi di laut namun hujan asam yang terjadi di dataran tinggi atau dataran rendah akan terbawa ke sungai lalu dari sungai akan bermuara ke laut. Hal ini akan menyebabkan terganggunya ekosistem yang ada di laut. Jumlah populasi ikan akan berpengaruh hingga biota-biota lainnya yang ada dilaut akan berpengaruh, sama halnya dengan yang terjadi di ekosistem sungai dan danau. Hujan asam juga akan menyebabkan peningkatan kandungan logam pada tanah dan juga air, logam tersebut sangat berbahaya dan bisa mencemari lingkungan karena sifat toksiknya. Hal tersebut dapat mengurangi bahkan mengganggu kualitas dari air itu sendiri, oleh karena itu air penting untuk lebih diperhatikan bahwa peranannya dalam kehidupan makhluk hidup di bumi ini begitu bergantung dengan air.

#bwkehati #hariairsedunia #bwchallenge

About Author
Fahmi Kahfi
Sekolah Vokasi IPB

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

2020-03-30
Difference:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *