Keladi tikus (Typhonium flagelliforme), potensi obat penyembuh kanker

Flora
Keladi tikus (Typhonium flagelliforme), potensi obat penyembuh kanker
6 Mei 2016
1951

Keladi tikus | Typhonium flagelliforme

Keladi tikus (Typhonium flagelliforme) merupakan tanaman herba dari familia Arecaceae, dengan daun berjumlah 3-4 helai dengan bentuk bulat telur yang berukuran panjang 8-10 cm. Tangkai daun (red : pelepah) berukuran panjang 6-20 cm, dengan pangkal membesar.

 

Setiap daerah menyebut tanaman keladi tikus dengan sebutan yang berbeda-beda. Ada yang menyebutnya dengan tumbuhan merata, daun panta susu, kalamayong, ileus. Tumbuhan ini sudah banyak digunakan oleh penduduk di malaysia sebagai obat penyakit kanker. Hasil penelitian dari berbagai lembaga dan perguruan tinggi di Malaysia, dan beberapa negaga salah satunya indonesia menunjukkan bahwa sari tanaman ini dapat menghancurkan sel kanker. Secara umum hasil penelitian menunjukkan efek membunuh/menghambat pertumbuhan sel kanker. menghilangkan efek buruk khemoterapi, bersifat antivirus dan antibakteri. 

Keladi tikus memiliki banyak manfaat terutama untuk penyembuhan kanker dan juga berbagai penyakit lainnya. Keladi tikus memiliki banyak zat di dalam umbi dan juga daunnya. Namun untuk penyembuhan kanker, keladi tikus banyak dimanfaatkan umbinya dibandingkan dengan daunnya. Rasa daunnya begitu pahit namun khasiatnya sangat ampuh. "Keladi tikus juga termasuk dalam tanaman beracun. Diperlukan penanganan khusus sebelum bisa dikonsumsi".

Zat Dalam Keladi Tikus Yang Bermanfaat 

  1. Ribosome inacting protein atau RIP. Zat ini bermanfaat dalam mencegah penyebaran sel kanker. Tidak hanya menghambat dan mencegah saja, zat yang dikenal juga dengan ribosome inactivating protein juga memiliki kemampuan dalam menghancurkan sel-sel kanker di dalam tubuh tanpa harus merusak sel-sel normal di dalam tubuh.
  2. Antioksidan tinggi juga bermanfaat dalam menghambat pertumbuhan sel kanker. Antioksidan yang dihasilkan adalah antioksidan Bermanfaat utnuk mencegah kerusakan gen pada penderita kanker.
  3. Zat kurkumin merupakan senyawa antiinflamasi atau zat anti peradangan. Dalam penyembuhan kanker, zat ini bermanfaat untuk mengaktifkan mediator atau perantara. Mediator itu bisa merangsang penguatan sel dalam sistem imunitas sehingga mereka bersama-sama bisa melawan kanker.

sumber :

  1. Hsuan Keng, See Chung Chin & H. T. W. Tan (1998). Monocotyledons. The Concise Flora of Singapore 2. NUS Press. p. 45. ISBN 978-9971-69-207-0.
  2. http://www.univmed.org/ejurnal/index.php/medicina/article/view/249
  3. http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/25613330
  4. http://www.academicjournals.org/article/article1380722905_Bardi%20et%20al.pdf
Tentang Penulis
arif rudiyanto

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

2016-05-09
Difference:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *