Katak Bertanduk

Javan horned frog (Megophrys montana)

Siapa yang tidak mengenal hewan berlendir yang gemar melompat ini, ya “katak”. Hampir semua jenis katak memang sulit ditemukan di kawasan perkotaan, karena hewan ini hanya dapat hidup di daerah yang masih terjaga lingkungannya. Oleh karena itu, katak menjadi salah satu hewan yang menandai terjaga/tidaknya suatu ekosistem di suatu daerah.

Tetapi, apakah kalian pernah mendengar jenis katak yg memiliki tanduk ? Katak Bertanduk (Megophrys montana), sesuai dengan namanya, dapat ditemui di kawasan hutan pegunungan, hingga pada ketinggian diatas 800 mdpl. Katak ini termasuk dari suku Megophryidae dan merupakan salah satu spesies katak endemik di Pulau Jawa, Indonesia. Jika kita sedang beruntung, kita dapat menemukannya di daerah pendakian Taman Nasional Gunung Gede Pangrango ataupun Taman Nasional Gunung Halimun Salak, Jawa Barat.

Kenapa disebut Katak Bertanduk ? Katak ini dinamakan katak bertanduk (Javan horned frog) karena terdapat runcingan kulit di atas kedua mata dan di ujung moncong yang memang jika kita perhatikan berbentuk seperti "tanduk". Katak tapi bertanduk? Wow, that's so unique ya guys !

Apalagi keunikan dari katak ini ya ? Ternyata katak ini juga jago bersembunyi di siang hari loh ! Katak ini kerap bersembunyi di bawah serasah-serasah daun hutan. Sehingga termasuk jenis katak serasah. Warna dan bentuk tubuhnya yang menyerupai serasah daun sangat mendukung penyamarannya sehingga sulit dikenali di siang hari, baru pada malam hari ia aktif menjelajahi lantai hutan hingga ke pinggiran sungai.

What a fabulous camuflage ! Selain itu, katak ini ternyata tidak bisa melompat terlalu jauh loh ! Ini karena badannya yang besar serta kaki belakangnya yang pendek. Itu lah sedikit ulasan tentang keunikan salah satu fauna mengagumkan dari Nusantara,Katak Bertanduk. Selalu jaga keanekaragaman hayati Indonesia yaaa ..