Berang-berang Ternyata Hidup di Sungai Ciliwung, Jejaknya Ditemukan di Kolong Jembatan GDC

Press Release
Berang-berang Ternyata Hidup di Sungai Ciliwung, Jejaknya Ditemukan di Kolong Jembatan GDC
10 October 2022
590

JAKARTA, KOMPAS.com - Keberadaan berang-berang kini sulit ditemukan di kawasan perairan yang menjadi habitat aslinya. Namun ternyata, mamalia akuatik ini hidup di segmen 4 Sungai Ciliwung, Depok, Jawa Barat. Hal itu dikatakan Ketua Aspera Madyasta (Asta) Indonesia Averroes Oktaliza saat melakukan studi terkait berang-berang di Sungai Ciliwung. Menurut pria yang akrab disapa Ave itu, ada sejumlah tanda yang menunjukkan berang-berang masih hidup di Ciliwung. Pada Sabtu (8/10/2022), Kompas.com bersama Asta Indonesia dan Yayasan Keanekaragaman Hayati Indonesia (Kehati) menelusuri Sungai Ciliwung di beberapa titik di Depok.

 

Titik pertama, Ave dan timnya mencari sisa-sisa aktivitas berang-berang di kolong jembatan kawasan Grand Depok City (GDC). "Tadi di titik pertama Grand Depok City kami sudah menemukan jejak berang-berang," ucap Ave saat ditemui di kawasan Sungai Ciliwung, Sabtu. Namun, di lokasi ini tak ditemukan berang-berang yang sedang beraktivitas di sarangnya. Meski demikian, Asta Indonesia akan terus mengidentifikasi keberadaan hewan tersebut untuk menentukan spesiesnya. "Walaupun masih samar tapi nanti kami coba malam hari ini identifikasi lagi apakah ini berang-berang bulu licin ataupun berang-berang cakar kecil," kata Ave.

Ave memastikan bahwa jejak itu milik berang-berang. Sebab, cirinya berbeda dengan hewan lain. "Kalau berang-berang punya pembeda dengan hewan lain yang memang hidupnya di sungai. Kemungkinan besar yang kami temukan milik berang-berang. Tinggal tentukan berang-berang jenis apa itu," jelas dia.

 

Tak sampai di situ, Asta Indonesia juga menyambangi titik kedua di Jembatan Panus, Depok. Di Sungai Ciliwung yang berada di bawah jembatan ini, tim menelusuri sisi sungai dalam radius 1 kilometer. Kompas.com ikut menyusuri titik kedua. Di sana ditemukan kotoran berang-berang yang menandakan hewan itu hidup di sana. "Kami menemukan area grooming side-nya, lengkap dengan bekas kotorannya atau fesesnya karena di situ terdapat sisa-sisa makanan dia, yaitu kerang dan sisik tulang ikan," kata Ave menjelaskan temuan bukti keberadaan berang-berang di titik kedua.

 

Di titik ketiga, tepatnya di kawasan Ciliwung di Jagakarsa, Jakarta Selatan, tim juga belum menemukan wujud berang-berang. Sebab, berang-berang lebih aktif pada malam hari. Sejak 2020, Ave dan timnya telah melakukan studi berang-berang di Sungai Ciliwung. Upaya ini tak lain untuk menjaga ekosistem dan keberadaan hewan berbulu itu. Mereka mendapatkan laporan dari warga sekitar serta komunitas, untuk menggali lokasi ditemukannya berang-berang. "Di pemantauan saya beberapa hari lalu, saya menemukan individunya (berang-berang) di area Pesona Khayangan, Depok," papar Ave.

Adapun kegiatan itu merupakan bagian dari Biodiversity Warriors (BW) Sponsorship Program, bantuan dari Yayasan Kehati untuk komunitas yang memiliki kegiatan menarik terkait pelestarian alam. "Kami mengajak anggota BW untuk mengirimkan ide kreatif yang masih berkaitan dengan isu pelestarian lingkungan, termasuk beberapa di antaranya sampah, air, dan biodiversity seperti apa yang dilakukan sekarang," terang Koordinator Biodiversity Warriors Yayasan Kehati Indonesia Indeka Dharma Putra. Kendati tak memberikan dana yang besar, lanjut Deka, Yayasan Kehati Indonesia akan terus mendukung kegiatan anak muda yang terkait dengan lingkungan. "Jika program ini berjalan dengan baik, mungkin kami bisa mencarikan sponsor ataupun donatur lain dari perusahaan yang memang tertarik dengan kegiatan yang kami lakukan," pungkas Deka.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Berang-berang Ternyata Hidup di Sungai Ciliwung, Jejaknya Ditemukan di Kolong Jembatan GDC", Klik untuk baca: https://megapolitan.kompas.com/read/2022/10/08/17270201/berang-berang-ternyata-hidup-di-sungai-ciliwung-jejaknya-ditemukan-di?page=2.
Penulis : Zintan Prihatini
Editor : Nursita Sari

Download aplikasi Kompas.com untuk akses berita lebih mudah dan cepat:
Android: https://bit.ly/3g85pkA
iOS: https://apple.co/3hXWJ0L

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *