Begitu Banyak Jurus dan Peluang Sains Warga

Aktivitas
Begitu Banyak Jurus dan Peluang Sains Warga
16 Desember 2022
585
[wp_ulike button_type=”text” wrapper_class=”like-front”]

Apakah sains warga itu

Sains warga istilah yang mungkin belum terlalu dikenal, namun mungkin tanpa disadari kita telah bersinggungan dengannya.  Bahkan beberapa anggota Biodiversity Warrior KEHATI telah melakukannya.

Istilah “sains warga” diajukan oleh Alan Irwin, seorang ahli sosiologi, berdasarkan bukunya yang diterbitan tahun 1995 : Citizen Science – A Study of People, Expertise and Sustainable Development.  Dalam mengaitkan antara sains dan warga, dijelaskan prinsip prinsip ilmu pengetahuan yang membantu kebutuhan dan keperdulian warga, serta bentuk dari ilmu pengetahuan yang dikembangkan dan dilaksanakan sendiri oleh warga. [i]

Sains warga merupakan bentuk partisipasi  masyarakat dalam menghimpun berbagai ilmu pengetahuan yang seringkali memberikan manfaat yang meluas, termasuk pendidikan, lingkungan, dan Kesehatan.  Dengan adanya partisipasi masyarakat maka akan terjadi perluasan cakupan geografis dan bahkan diskusi terbuka yang akan memajukan ilmu pengetahuan terkait.

Berbagai peluang sains warga

Teori dan praktik sains warga telah dijelaskan dengan sangat baik oleh Dr. Mirza Kusrini, sebagai artikel opini Biodiversity Warrior pada tanggal 10 Agustus 2022[ii] .  Di idalamnya disajikan berbagai inisiatif sains warga yang mengagumkan, termasuk untuk burung dan kupu kupu.  Tulisan ini ditujukan untuk memperkuat pesan sains warga.

Sains warga dapat mengambil berbagai bentuk, mulai dari pemantauan polusi,[iii] pengelolaan sampah, melestarikan sumber daya air, dan hingga identifikasi, mengkatalogkan dan bahkan monitoring flora dan fauna.  Sangat banyak inisiatif sains warga di Indonesia.  Berikut ini hanyalah beberapa contoh, dan masih banyak yang lain.

Pemantauan polusi tengah dilakukan melalui berbagai platform terkait, misalnya Indonesia Waste Platform.  Di Labuan Bajo misalnya, dilakukan pengumpulan data pemantauan Para aktivis sains warga bersama mengunpulkan data limbah padat di lautan, dan bahkan semenjak 2021 bekerja sama dengan badan badan hukum internasional seperti  the Korean Ministry of Oceans and Fisheries (MOF)  dan  Korea Marine Environment Management Corporation (KOEM)  serta Our Sea of East Asia Network (OSEAN).

Pemantuan burung air bermigrasi dilakukan dari tahun ke tahun oleh para relawan pengamat burung di Indonesia dan Asia, yang pada umumnya melalui failitasi oleh Wetlands Int’l.  Penghitungan burung air bermigrasi pada berbagai lokasi lahan basah dilakukan dalam minggu minggu ke-2 dan ke-3 setiap bulan Januari.  Kegiatan tahunan ini dkenal sebagao sebagai Asian Waterbird Census (AWC) dan datanya bermanfaat untuk konservasi burung air maupun habitat alami mereka.

Pemantauan  terumbu karang dilakukan oleh Reefcheck, dan di Indonesia bahkan ada kantornya tersendiri[iv]  Reef Check dimulai sabagai inisiatif konservasi di tahun 1997, ketika para relawan dilibatkan untuk memonitor terumbu karang Indonesia.  Jaringan Reef Check Int’l bahkan telah berkembang di 90 negara hingga saat ini.  Pekerjaan Reef Check dilakukan melalui 3 pilar, yaitu manajemen kolaboratif, pendidikan dan penyadar tahuan, serta iptek dan teknologi.  Dalam pelaksanaan dilakukan berbagai program terkait: Pendidikan yang inklusif, memberdayakan masyarakat dan ilmu pengetahuan untuk pembangunan berkeadilan[v]

Bagaimana dengan Biodiversity Warrior KEHATI (BW)?  

Apakah BW mampu melakukan sains warga?  Ternyata BW telah membuktikan kemampuan mencapai tingkat paling tinggi sains warga, yaitu membuat khasanah pengetahuan lokal secara tersendiri.

  1. Afrija LN, Zulfahri R, Asiah N, Syahputra HLB.   Burung burung hutan mangvrove hutan telaga (Aceh).
  2. Musthofa I, Ali RN, Pamungkas KT. 2021 Panduan lapangan herpetofauna (amfibi dan reptil) di kawasan ekowisata desa Jatimulyo (DIY).
  3. Khoirotun S, Ali RN, BJR Al-Amin, Latifah L, Muthofa I, Zahroh R, Huda IM, Fitria DM. 2021. Kekayaan hayati masyarakat hutan adat Wonosad: tanaman obat dan pangan (DIY)

 

Sains warga ternyata sangat bermanfaat.  Dan bukan hanya untuk ilmu pengetahuan.

Ketika kita memonitor polusi, sampah plastik, Kesehatan lingkungan dan keanekaragaman hayati, data demikian sebenernya sangat dibutuhkan untuk perencanaan pembangunan, khususnya tujuan pembangunan berkelanjutan.  Para pelaku sains warga juga akan menerima imbalan berupa peningkatan pengetahuan, pengalaman dan rekan jejak nyata.

Telah banyak contoh gebrakan sains warga dimulai dari kegiatan lokal.  Kami tunggu ya gebrakan BW di daerahnya masing masing.

[i] https://citizenscience.asia/about-citsci/

 

[ii] https://biodiversitywarriors.kehati.or.id/opini/gerakan-sains-warga-gotong-royong-mendata-keanekaragaman-hayati-di-sekitar-kita/

 

[iii] Mahajan, S., Kumar, P., Pinto, J., Riccetti, A., Schaaf, K., Camprodon, G., Smari, V., Passani, A., Forino, G., 2020. A citizen science approach for enhancing public understanding of air pollution. Sustain. Cities Soc. 52 https://doi.org/10.1016/j.scs.2019.101800

.

[iv]  https://reefcheck.or.id/

 

[v] https://indonesia.wetlands.org/our-approach/healthy-wetland-nature/international-waterbird-census/

[wp_ulike]
Tentang Penulis
Mochamad Indrawan
Anggota Dewan Pembina Yayasan KEHATI

Yayasan KEHATI

Syarat dan ketentuan

  1. Memuat hanya topik terkait keanekaragaman hayati dan lingkungan hidup
  2. Panjang tulisan 5.000-6.000 karakter
  3. Tidak plagiat
  4. Tulisan belum pernah dimuat di media dan situs lain
  5. Mencantumkan nama, jabatan, dan organisasi
  6. Melampirkan foto diri dan biografi singkat
  7. Melampirkan foto pendukung (jika ada)
  8. Mengirimkan tulisan ke [email protected]
  9. Jika akan dimuat dimuat, pihak admin akan menghubungi penulis untuk menginformasikan tanggal pemuatan

Tinggalkan Balasan

Tinggalkan Balasan