






Perkutut memakan rerumputan, benih gulma dan serangga. Sehingga, dimungkinkan di alam mempunyai manfaat sebagai pengontrol alami gulma dan serangga. Masyarakat Yogyakarta terutama kaum priyayi (bangsawan) saat ini hampir semua menyukainya karena suaranya yang bagus dan mempunyai nilai ekonomi yang tinggi.Sementara, di alam burung perkutut ini hidupnya seringkali berpasangan atau kelompok kecil. Makannya di permukaan tanah. Kadang pula perkumpul untuk minum di sumber air. Sarangnya berbentuk datar tipis dari bahan ranting-ranting. Mempunyai telur dua butir dengan warna putih. Berbiak pada bulan Januari hingga September.
Menurut Peraturan Pemerintah No.7/1999 tentang Pengawetan Jenis Tumbuhan dan Satwa, spesies ini tidak dimasukkan dalam daftar spesies dilindungi, dan tidak termasuk daftar merah International Union for Conservation of Nature and Natural Resources (IUCN) atau terancam punah.
