Turi

Flora
Turi
6 January 2015
2349

Divisi          : Magnoliophyta
Kelas          : Magnoliopsida
Sub Kelas    : Rosidae
Ordo           : Fabales
Famili          : Fabaceae
Genus         : Sesbania
Spesies       : Sesbania grandiflora

Turi merupakan pohon yang berkayu lunak dan berumur pendek. Tingginya dapat mencapai 5-12 m. Akarnya berbintil-bintil yang gunanya untuk menyuburkan tanah. Bunganya besar dan keluar dari ketiak daun. Bunganya besar dan apabila mekar, berbentuk seperti kupu-kupu. Warna bunganya ada yang merah dan ada juga yang putih. Ada juga yang berwarna gabungan kedua-duanya. Letaknya menggantung dengan 2-4 bunga yang bertangkai, dan kuncupnya berbentuk sabit. Rantingnya menggantung, kulit luar berwarna kelabu hingga kecoklatan. Kulit luarnya ini tidak rata dengan alur membujur dan melintang tidak beraturan dengan lapisan gabus yang mudah terkelupas. Pada bagian dalam, batangnya berlendir dan berair yang berwarna merah, dan rasanya pahit. Percabangan baru keluar apabila sudah panjangnya sudah 5 meter. Daunnya majemuk dan tersebar.

Memiliki daun penumpu. Anak daunnya bentuknya jorong memanjang, rata, dan menyirip genap. Tangkainya pendek, dan setiap tangkai berisi 20-40 pasang anak daun. Warna bunganya ada yang merah dan ada juga yang putih. Buahnya berbentuk polong, meggantung, bersekat, sewaktu muda berwarna hijau, dan sudah tua berwarna kuning keputih-putihan. Sedangkan bijinya berbentuk bulat panjang, dan berwarna coklat muda.

Manfaat

  • Lalapan

Daun, bunga dan polongnya yang masih muda dapat dimakan sebagai sayur atau lalap setelah direbus terlebih dahulu. Daun muda ini baunya tetap tidak enak dan berlendir, sekalipun telah dikukus. Namun lalapan daun ini baik dimakan ibu untuk menambah ASI. Bunganya terasa gurih dan manis, sehingga digemari sebagai campuran pecel. Kalau merebus bahan-bahan ini hanya setengah matang, akan menyebabkan rasa "gatal" di tenggorokan karena bulunya belum rontok. Buah turi yang berwarna putih merupakan sayur yang sangat digemari di Jawa. Polongnya pun dapat dimakan layaknya kacang panjang.

  • Obat tradisional

1. Mengobati Sariawan
Untuk mengobati saiawan, ambillah kulit batang segar pohon bunga turi lalu diremas-remas dalam air. Kemudian airnya dipakai untuk berkumur. Bisa juga dengan merebus kulit batang pohon turi, lalu air rebusannya diminum. 

2. Sakit Tenggorokan
Selain mengobati sariawan, bunga turi juga bisa dipakai untuk mengatasi sakit tenggorokan. Caranya, ambil segenggam daun turi lalu diremas-remas dalam air matang. Gunakan air tersebut untuk berkumur hingga ke tenggorokan.

3. Radang tenggorokan
Segenggam daun turi merah direbus dengan air bersih secukupnya. Setelah dingin, airnya disaring dan dipakai untuk kumur-kumur. Lakukan sebanyak 4 kali sehari.

4. Disentri dan berak darah
Kulit batang dari pohon turi yang bunganya merah sebesar ibu jari direbus dengan 2 gelas air bersih sampai tersisa 1 gelas. Setelah dingin, airnya disaring lalu diminum. Lakukan 2 kali sehari.

5. Kuku Bengkak
Untuk mengobati kuku jari bengkak akibat tersandung atau terpukul. Daun secukupnya dicuci bersih lalu ditumbuk halus. Taruh diatas kuku yang sakit dan kulit sekitarnya, lalu dibalut. Ganti 2-3 kali sehari. Bekuan darah di bawah kuku akan hilang dan sakitnya akan berkurang.

6. Mengobati Keputihan
Keputihan merupakan penyakit wanita yang disebabkan oleh jamur Candida. Untuk mengatasinya, ambil segenggam daun turi putih dan kunyit sebesar ibu jari, dicuci bersih lalu digiling hingga halus. Tambahkan 3/4 cangkir air minum, diaduk merata lalu diperas dan disaring. Minum air ramuan tersebut sebanyak 2 kali sehari. 

7. Mengobati Batuk
Ambil segenggam daun turi merah dan segenggam daun inggu. Cuci bersih dan ditumbuk hingga halus. Tambahkan perasan air jeruk nipis dan aduk hingga rata. Airnya diperas lalu diminum.

8. Batuk Berdahak
Selain daunnya, akar turi juga berkhasiat mengobati batuk berdahak. Caranya ambil satu ruas jari akar turi kemudian ditumbuk hingga halus. Tambahkan dengan 1/2 cangkir air matang dan 1 sendok makan madu. Aduk rata, kemudian diperas dan minum airnya.

9. Demam Nifas
Daun turi ditumbuk halus, kemudian tambahkan 3/4 cangkir air matang dan sedikit garam. Airnya disaring lalu diminum.

10. Hidung berair dan Sakit Kepala
Ambil satu genggam daun dan bunga turi kemudian ditumbuk hingga halus. Tambahkan setengah cangkir air matang, saring dan minum airnya.

11. Cacar air dan demam
Jik
a anak Anda mengalami demam karena cacar air, ambil kulit batang kembang turi sebesar ibu jari, kemudian direbus dengan air secukupnya. Setelah dingin airnya disaring, dan diminum.

12. Badan Pegal Linu
Ambil akar dari pohon turi berbunga yang merah secukupnya, digiling halus, tambahkan sedikit air sampai menjadi adonan seperti bubur. Gosokkan ramuan tersebut ke bagian badan yang sakit.

13. Menambah ASI
Bagi ibu menyusui yang susah keluar ASI atau keluarnya sedikit bisa diatasi dengan mengkonsumsi kembang turi. Caranya bisa menggunakan bunga turi putih atau daun turi muda yang dijadikan lalap lalu dimakan seperti makan lalapan biasa.

  • Penyamak dan pewarna

Pepagan turi mengeluarkan getah bening yang akan mengeras menjadi gom apabila kena udara. Gom ini dimanfaatkan sebagai pengganti gom arab, dan digunakan dalam makanan dan perekat. Di Karimunjawa, lendirnya digunakan untuk pewarna.

Getah turi itu dimanfaatkan nelayan zaman dahulu untuk mengolesi tali pancing dan jala agar lebih awet. Getah ini juga dapat dicampurkan ke dalam cat hitam yang dipakai untuk mengawetkan tambang atau kayu bangunan; selain itu getah juga bersifat mengikat cat. Gom turi digunakan pula sebagai perekat dalam penjilidan buku.

Di samping getah, cairan rebusan pepagan turi dipakai untuk merendam alat-alat penangkap ikan sehingga tahan lama. Di Kebumen, air rebusan yang dicampur dengan jelaga dipakai untuk memberi warna hitam pada kerajinan anyaman bambu.

  • Pakan ternak

Daun-daun turi juga dapat dipergunakan untuk makanan ternak dan pupuk hijau.

 

Sumber: http://manfaatbuahdaun.blogspot.com/2014/01/manfaat-kembang-turi-untuk-kesehatan.html

http://id.wikipedia.org/wiki/Turi

 

About Author
Nadia Putri Rachma

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

2016-03-04
Difference:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *