Puyuh sengayan

Satwa
Puyuh sengayan
11 Juni 2016
2698

Puyuh sengayan atau dalam nama ilmiahnya Rollulus rouloul adalah sejenis burung puyuh berukuran kecil, dengan panjang sekitar 25cm, berkaki and kulit sekitar mata berwarna merah. Burung jantan dan betina mudah dibedakan. Jantan dewasa memiliki bulu berwarna biru keunguan mengilap, paruh bawah berwarna merah dan dahi berwarna putih dengan jambul tegak seperti bulu sikat berwarna merah. Betina memiliki kepala dan jambul pendek berwarna abu-abu, sayap kecoklatan dan bulu berwarna hijau. Burung betina berukuran lebih kecil dari burung jantan. Puyuh sengayan merupakan satu-satunya burung di dalam genus tunggal Rollulus. Populasinya tersebar di Asia Tenggara. Spesies ini mendiami hutan-hutan tropis dataran rendah dan perbukitan di Thailand, Myanmar, semenanjung Melayu, pulau Sumatera danKalimantan.

Burung jantan dan betina mudah dibedakan. Jantan dewasa memiliki bulu berwarna biru keunguan mengilap, paruh bawah berwarna merah dan dahi berwarna putih dengan jambul tegak seperti bulu sikat berwarna merah. Betina memiliki kepala dan jambul pendek berwarna abu-abu, sayap kecoklatan dan bulu berwarna hijau. Burung betina berukuran lebih kecil dari burung jantan. DeskripsiBerbadan gemuk (25cm), berjambul. Jantan : jambul merah padam menyebar khas, betina kepala dan jambul abu-abu, sayap coklat, tubuh hijau. Berbadan gemuk (25 cm), berjambul, hidup di permukaan tanah. Jantan: jambul merah padam menyebar khas, mahkota putih berbercak, sayap merah gelap (kontras dengan tubuh yang biru keunguan metalik). Betina: kepala dan jambul abu-abu, sayap coklat berangan, tubuh hijau. Iris merah, kulit lingkar mata merah, paruh hitam dengan pangkal merah (jantan) atau hitam (betina), kaki merah.

Biasanya Puyuh Sengayan ditemukan di dasar hutan, mencari makan di atas permukaan tanah. Pakan burung ini terdiri dari aneka biji-bijian, buah serta berbagai jenis hewan kecil. Puyuh sengayan adalah monogami spesies. Burung betina menetaskan antara lima sampai enam butir telur berwarna putih, dengan masa eram sekitar delapanbelas hari

Suara

Jeritan, siulan meratap naik turun “si-il”, berulang dalam seri yang mantap, biasanya terdengar pada dini hari.

 

Tentang Penulis
mukhamad indra

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

2016-06-11
Difference:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *