Produktifitas biji tanaman biofuel ini lebih tinggi dibanding sawit dan jarak

Produktifitas biji tanaman biofuel ini lebih tinggi dibanding sawit dan jarak
26 Februari 2015
3139

Tidak banyak yang tahu bahwa nyamplung adalah tumbuhan pantai yang dapat digunakan sebagai bahan baku biofuel. Tidak sekedar 'bisa' tetapi tumbuhan yang mampu tumbuh hingga 35 meter ini juga memiliki rendemen yang tinggi dari bijinya, bisa mencapai 74%.Selain itu nyamplung adalah tumbuhan pantai yang tersebar luas di Indonesia. Mulai dari Sumatera, Jawa, Kalimantan, Sulawesi, Nusa Tenggara Timur hingga Papua.

Calophyllum inophyllum L., atau Nyamplung termasuk dalam marga Calophyllum. Buah dari tanaman ini berbentuk membulat telur sungsang dengan panjang 25-5- mm, permukaan buahnya berwarna keabu-abuan hijau. Biji yang dihasilkan oleh nyamplung sangat produktif jika dibanding bahan baku biofuel lainnya. Produktivitas biji nyamplung mencapai 20 ton/ha, sedangkan jarak pagar dan kelapa sawit masing-masing hanya 5 dan 6 ton/ha saja.

Pohon ini memiliki potensi yang baik sebagai bahan baku biofuel. Namun proses pengolahannya membutuhkan waktu yang lebih lama. Selain itu pengolahannya juga membutuhkan proses pemisahan getah dalam konsentrasi yang tinggi. Kita tinggu saja kapan nyamplung bisa bersaing dengan tanaman lainnya menjadi bahan biofuel favorit?

 

Referensi:

[wikiprosea, botany.zc]

Tentang Penulis
Admin BW
Biodiversity Warriors

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Artikel
Terkait
Tidak ada artikel yang ditemukan
2020-07-30
Difference:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *