POPULASI BURUNG RANGKONG BADAK (Buceros rhinoceros) DI KAWASAN GUNUNG TILU KUNINGAN

Satwa
POPULASI BURUNG RANGKONG BADAK (Buceros rhinoceros) DI KAWASAN GUNUNG TILU KUNINGAN
12 Maret 2022
1102

 

POPULASI BURUNG RANGKONG BADAK (Buceros rhinoceros)

DI KAWASAN GUNUNG TILU KUNINGAN

 

Fahrul shobarudin syahban

 

 

ABSTRAK

Hutan Lindung Gunung Tilu Kuningan petak 74A Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Kuningan dengan luasan kawasan mencapai 611,14 ha Secara administratif berada di Kabupaten Kuningan Jawa Barat dan berbatasan langsung dengan Kabupaten Berebes Jawa Tengah. Adanya aktivitas masyarakat di dalam kawasan seperti, berburu satwa liar , menebang pohon secara ilegal, mengambil madu dan lainnya, menyebabkan rusaknya habitat dan berkurangnya jumlah populasi burung rangkong badak (Buceros rhinoceros). Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui jumlah individu dan kepadatan populasi burung rangkong badak (Buceros rhinoceros). Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan metode survey eksploratif  dengan beberapa titik yang berpotensi adanya burung rangkong badak (Buceros rhinoceros) seperti jalur perlintasan, pohon persinggahan dan pohon pakan .Peroses pengumpulan data dilakukan dengan cara mengamati langsung burung rangkong badak (Buceros rhinoceros).  Berdasarkan hasil penelitian rangkong Burung Rangkong Badak (Buceros rhinoceros) di kawasan hutan lindung gunung ilu kuningan dapat disimpulkan, jumlah Burung rangkong badak (Buceros rhinoceros) dikawasan hutan Lindung Gunung Tilu Kuningan berjumlah 12 individu, dan kepadatan populasi rangkong badak (Buceros rhinoceros) dikawasan hutan Lindung Gunung Tilu Kuningan adalah 0,6 individu/km².

Kata kunci : Gunung Tilu Kuningan, Burung rangkong badak (Buceros rhinoceros), Populasi

Protected forest in Gunung Tilu Kuningan 74A plot Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Kuningan has 611.14 ha wide areas, administratively located in Kuningan regency, West Java directly adjacent to Berebes Regency, Central Java. There is an activity such as illegal wildlife hunting, illegal logging, taking honey etc caused habitat destruction and decrease of  Rhinoceros hornbill (Buceros rhinoceros)’s population. This research aimed to know the number of individual and population density of Rhinoceros hornbill (Buceros rhinoceros). The research using an exploration method with several potential existence point of  the Rhinoceros hornbill (Buceros rhinoceros) such as crossing path point, food patch point and stopover tree point Data was collected by direct observation  and Rhinoceros hornbill (Buceros rhinoceros) in Gunung Tilu Kuningan found 12 individuals and the population density is 0,6 individual/km².

Kwywords: gunung tilu kuningan, Rhinoceros hornbill (Buceros rhinoceros), population

 

PENDAHULUAN

Hutan Lindung Gunung Tilu Kuningan petak 74A Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Kuningan dengan luasan kawasan mencapai 611,14 ha Secara administratif berada di Kabupaten Kuningan Jawa Barat dan berbatasan langsung dengan Kabupaten Brebes Jawa Tengah. Hutan Lindung Gunung Tilu Kuningan sebagian besar merupakan ekosistem hutan yang masih alami. Adapung jenis tumbuhan yang banyak tumbuh di kawasan ini yaitu keluarga Ficus sp yang dimana tumbuhan ini merupakan sumber pakan bagi burung rangkong badak (Buceros rhinoceros). Adanya aktivitas masyarakat di dalam kawasan seperti, berburu satwa liar , menebang pohon secara ilegal, mengambil madu dan lainnya, menyebabkan perubahan fisik yang berdampak terhadap kelangsungan hidup tumbuhan dan satwa liar yang terdapat di Hutan Lindung Gunung Tilu.

Anggraini, Kinnaird dan O‘Brien (2000) menyatakan bahwa diseluruh dunia rangkong mempunyai sebaran mulai dari daerah sub-sahara Afrika, India, Asia Tenggara, New Guinea dan Kepulauan Solomon. Sebagian besar hidup di hutan hujan tropis dan hanya beberapa jenis saja yang hidup di daerah kering seperti di Afrika. Di Indonesia terdapat 14 jenis burung rangkong yang tersebar di lima pulau besar, yaitu di Sumatera 10 jenis, Jawa 3 (tiga) jenis, Kalimantan 8 (delapan) jenis, Sulawesi 2 (dua) jenis dan Irian Jaya 1(satu) jenis (Holmes, 1993). Dan menurut Rangkong Indonesia, Burung rangkong merupakan  salah satu petani hutan yang tangguh karena kemampuanya menyebarkan biji tumbuhan. Biji-biji tersebut disebarkan melalui sisa lumatan yang dimuntahkan  dan sisa kotoran berupa feces karena sistem pencernaan burung rangkong tidak merusak biji buah. Dengan daya jelajah mencapai 100.000 hektar, regenerasi hutan pun terbantu dengan adanya burung rangkong. Dengan adanya burung rangkong di hutan menunjukan bahwa terdapat pepohonan besar yang masih ada karena burung rangkong butuh pohon besar yang berlubang untuk bersarang dan pohon pakannya dari jenis Ficus sp (rangkong.org).

Pentingnya penelitian ini yaitu untuk mengetahui populasi dan kepadatan burung rangkong dikawasan Hutan Gunung Tilu Kuningan yang dimana kawasan ini menjadi salah satu habitat yang ideal bagi kelangsungan hidup satwa liar terutama burung rangkong badak (Buceros rhinoceros).

METODE PENELITIAN

  1. Waktu dan Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada bulan juni-Agustus 2021 di Hutan Lindung Gunung Tilu Kuningan petak 74A wilayah Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Kuningan, Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan (BKPH) Cibingbin


  1. Alat dan bahan Penelitian

Peralatan yang digunakan antara lain GPS, buku panduan lapangan identifikasi burung, buku catatan, komputer untuk pengolahan data, binoculer, dan kamera untuk dokumentasi.

  1. Metode Penelitian
  2. Pengumpulan data

Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan metode survey eksploratif  dilakukan dengan cara menentukan titik hitung dan transect quadrat untuk mengamati dan mencatat jumlah individu burung rangkong badak (Buceros rhinoceros). Jumlah titik hitung yang ditetapkan sebanyak 8 titik yaitu 3 titik sebagai jalur perlintasan dan 2 titik pohon pakan dan 3 titik pohon persinggahan. Masing-masing titik memiliki radius jarak pandang yang sama dengan diameter  1000 meter. Setiap titik dilakukan pencatatan yaitu di jam aktivita pagi jam 06.00-10.30 dan sore jam  13.30-17.00.

  1. Analisis data

Analisis data dilakukan dengan menghitung kepadatan populasi dengan paduan metode titik hitung dan metode kuadrat sesuai dengan formula kepadatan populasi Eisenberg (1981), yaitu:

 

D = ND/2W(L)

Keterangan:

D = Kepadatan populasi (individu/km²)

ND = Jumlah perjumpaan (individu)

L  = Jumlah panjang jalur (km)

W = Lebar jalur yang ditelusuri (km)


 

HASIL DAN PEMBAHASAN

 

Hasil penelitian yang dilakukan di kawasan hutan lindung gunung tilu kuningan didapati 12 individu  burung rangkong badak (Buceros rhinoceros)  dengan kerapatan populasi mencapai 0,6 individu/km² Berdasarkan tabel 1, dapat disimpulkan bahwa  jumblah individu rangkong badak (Buceros rhinoceros)

Tabel 1. Jumlah individu dan kepadatan populasi B.rhinoceros di gunung tilu kunngan
Lokasi Jumlah individu Kepadatan populasi (individu/Km2 )
Titik 1 Blok Banyuhurip 2 0,1
Titik 2 Blok Citambelang 2 0,1
Titik 4 Blok Mungkal bangkong 6 0,3
Titik 5 Blok Pasir soka 2 0,1
Jumlah 12 0,6

paling banyank terdapat pada titik 4 Blok mungkal bangkong, dengan jumlah individu mencapai 6 individu dan kepadatan populasi mencapai 0,3 individu/km². Jumlah individu dan kepadatan populasi terrendah terdapat pada 4 titik yaitu blok puncak citambelang, blok majangkar, blok genteng manggu, dan blok bakukung dengan jumlah individu dan kepadatan populasi 0. Pada titkik 4 blok mungkal bangkong yang dimana dijumpai 6 individu Burung Rangkong Badak (Buceros rhinoceros) memiliki vegetasi yang di dominasi oloh marga ficus dan jarangnya aktivitas masyarakat pada blok  ini menjadikan habitat yang ideal bagi burung rangkong badak (Buceros rhinoceros). Pada titik 2, titik 1 , titik 5 merupakan jalur perlintasan yang dimana masing masing titik ditemui 2 individu dengan kepadatan vegetasi yang tidak terlalu rapat dan berada ditepi punggungan menjadikan lokasi ini sebagai jalur perlintasan burung rangkung badak (Buceros rhinoceros), dan titik 3, titik 6, titik 7, titik 8 merupakan pohon persinggahan yang dimana masing masing tidak yang dimana pada loksi ini pada saat pengambilan data dijupai berbagai aktivitas masyarakat yang sedang memanen kopi, mencari madu hutan, dan mencari jamur hutan . Vegetasi yang terdapat pada hutan gunung tilu kuningan sebagian besar masih alami dan didominasi oleh pohon-pohon besar terutama marga ficus yang dimana tumubuan jenis ini merupakan salah satu sumber pakan bagi satwa liar terutama burung rangkong badak (Buceros rhinoceros). Menurut MacKinnon, Phillipps, dan van Balen (1991) menyatakan bahwa hutan merupakan habitat vital yang menyediakan makanan berlimpah, air, dan tempat penampungan burung untuk menopang kehidupan mereka. Ketiadaan hutan bisa menyebabkan kepunahan burung dan spesies lainnya, apalagi tingkat distribusi burung merupakan indikator penting untuk menilai keanekaragaman hayati daerah tertentu.

 

Berdasarkan hasil penelitian Kamal S, Agustina E dan Azhari (2018) Tahura Pocut Meurah Intan memiliki luas 6.220 Ha didapati didapatkan 14 individu burung rangkong badak (Buceros rhinoceros), dengan kepadatan populasi adalah 1,4 individu/Km².dibandingkan dengan hutan gunung tilu kuningan yang hanya memiliki luas kawasan 116,14 ha didapati 12 individu dan kepadatan populasi 0,6 individu/km. Menurut  penelitian yang dilakukan Hendrayana et al, (2019) pada kawasan Gunung Tilu terdapat 145 jenis tumbuhan kategori pohon, 159 jenis karegori tiang, 140 jenis kategori pancang dan 141 jenis kategori semai. Jenis-jenis tersebut termasuk dalam 42 Famili. Euphorbiaceae dan moraceae merupakan famili yang memiliki jumlah jenis tumbuhan terbanyak yaitu sebanyak 13 dan 12 jenis. Khusus famili moraceae yang terdapat di gunung Tilu sebagian besar termasuk pada marga Ficus (Hendrayana et al, 2018) menurut Alikodra (1986) bahwa kehadiran tanaman buah-buahan di suatu habitat dapat meransang burung pemakan buah dan berbagai jenis burung lainnya untuk membuat sarangnya pada tanaman tersebut. dengan kelimpahan pohon dari marga ficus dan adanya perputaran masa berbuah ficus yang menjadi sumber pakan bagi Burung Rangkong Badak (Buceros rhinoceros) menjadikan kawasan ini sangat ideal baig keberlangsungan habitat burung Rangkong Badak (Buceros rhinoceros) .

 

KESIMPULAN

Populasi Rangkong Badak (Buceros rhinoceros) di kawasan hutan gunung tilu kunimngan dapat disimpulkan :            1) jumlah Burung Rangkong Badak (Buceros rhinoceros yang terdapat di kawasan gunung tilu kuningan berjumlah 12 individu; dan 2) kepadatan populasi Burung Rangkong Badak (Buceros rhinocero)s di kawasan hutan lindung gunung tilu kuningan adalah 0,6 individu/km²

 

 

REFERENSI

Alikodra, H. S. 1986. Pengelolaan Habitat Satwa Liar. Institut Pertanian Bogor, Bogor.

Anggraini, K., M. Kinnaird and T. O‘Brien. 2000. The Effect of Fruit Availability and Habitat Disturbance on An Assemblage of Sumatran Hornbill. Bird Conservation International 10:189-202.

Hendrayana, Y, Adhya I, Ismail, AY, 2018. Diversity and Carbon Stocks of Genus Ficus In Gunung Tilu Kuningan District, West Java Province, Indonesia. Journal of Forestry and Environment 01 (2018) 25 – 29.

Hendrayana Y, Widodo P, Kusmana C, Widhiono I, 2019. Diversity and distribution of figs (Ficus spp.) across altitudes in Gunung Tilu, Kuningan, West Java, Indonesia. Biodiversitas Vol. 20 No. 6 (1568-1574)

Holmes D  I S, Suwelo dan B  van Balen. 1993. The Distribution and Status of Hornbills in Indonesia. Bangkok

Kamal S, Agustina E dan Azhari 2018. Populasi burung rangkong badak (Buceros rhinoceros) di ekosistem tahura pocut meurah intan provinsi Aceh.

Kamal S, Mulyadi, Amin N, Ahadi R 2020. Populasi rangkong papan (Buceros bicornis) di taman hutan raya pocut meurah intan provinsi aceh

 

MacKinnon, J., Phillipps, K., & van Balen, B. (2010). Burung-burung di Sumatera, Jawa, Bali dan Kalimantan. Bogor: LIPI

Rangkong Indonesia.2018. Ekologis rangkong.http://.rangkong.org. 4 september 2021

 

 

Tentang Penulis
Fahrul Shobarudin syahban
Kehutanan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

2022-05-30
Difference:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *