Penyu sisik

Satwa
Penyu sisik
5 Mei 2016
1384

Penyu sisik (Eretmochelys imbricata) adalah jenis penyu terancam punah yang tergolong dalam familia Cheloniidae. Penyu ini adalah satu-satunya spesies dalam genusnya. Spesies ini memiliki persebaran di seluruh dunia, dengan dua subspesies terdapat di Atlantik dan Pasifik. E. imbricata imbricate adalah subspesies di Atlantik, sedangkan E. imbricatabissa adalah subspesies di wilayah Indo-Pasifik. Secara morfologi penyu sisik mirip dengan penyu lainnya. Penyu ini umumnya memiliki bentuk tubuh yang datar, dengan sebuah karapaks sebagai pelindung, dan sirip menyerupai lengan yang beradaptasi untuk berenang di samudra terbuka. Perbedaan E. imbricata dari penyu lainnya yang sangat mudah dibedakan adalah paruhnya yang melengkung dengan bibir atas yang menonjol, dan tampilan pinggiran cangkangnya yang seperti gergaji. Cangkang penyu sisik dapat berubah warna, sesuai dengan temperatur air. Walaupun penyu ini menghabiskan separuh hidupnya di samudra terbuka, sesekali mereka juga mendatangi laguna yang dangkal dan terumbu karang.

Klasifkasi :

Kingdom: Animalia

Filum: Chordata

Kelas: Reptilia

Ordo: Testudines

Famili: Cheloniidae

Genus : Eretmochelys

Spesies : Eretmochely  imbricate

Eretmochely  imbricate dapat tumbuh sepanjang 1 meter dan berat 80 kg. cangkang ( kerapas) memiliki susunan latar belakang kuning dengan kombinasi garis-garis terang dan gelap yang tak beraturan yang di dominasi oleh warna hitam dan bintik-bintik berwarna coklat yang memancar kea rah samping.bentuk kepala  memanjang dan meruncing serta memilki sebuah paruh menyerupai mulut. Habitat dan distribusi Penyu sisik dapat ditemukan di beberapa tempat yang umumnya berada di daerah tropis Samudra Hindia, Pasifik, dan Atlantik. Dari seluruh spesies penyu, E. imbricata adalah satu-satunya spesies yang paling terikat dengan perairan tropis yang hangat.

Sumber :  

Gatot Sudiono. 2008.” Analisis Pengelolaan Terumbu Karang Pada Kawasan Konservasi Laut Daerah (KKLD) Pulau Rendayan dan Sekitarnya Kabupaten Bengkayang Provinsi Kalimantan Barat”. Tesis Program Megister Ilmu Lingkungan Universitas Diponegoro.

Tentang Penulis
MOHAMAD JAKARIA

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

2016-07-02
Difference:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *