pentingnya air untuk kelangsungan hidup.

Marine
pentingnya air untuk kelangsungan hidup.
30 March 2020
510

Air merupakan senyawa kimia yang sangat penting bagi kehidupan makhluk hidup di bumi ini. Fungsi air bagi kehidupan tidak dapat digantikan oleh senyawa lain. Penggunaan air yang utama dan sangat vital bagi kehidupan adalah sebagai air minum. Hal ini terutama untuk mencukupi kebutuhan air di dalam tubuh manusia itu sendiri. Kehilangan air untuk 15% dari berat badan dapat mengakibatkan kematian yang diakibatkan oleh dehidrasi. Karenanya orang dewasa perlu meminum minimal sebanyak 1,5 – 2 liter air sehari untuk keseimbangan dalam tubuh dan membantu proses metabolisme. Di dalam tubuh manusia, air diperlukan untuk transportasi zat – zat makanan dalam bentuk larutan dan melarutkan berbagai jenis zat yang diperlukan tubuh. Misalnya untuk melarutkan oksigen sebelum memasuki pembuluh-pembuluh darah yang ada disekitar alveoli. Air merupakan zat vital yang sangat kita butuhkan, dimanapun dan kapanpun. Kita masih bisa bertahan hidup berhari atau bahkan berbulan dengan pasokan makanan sangat minim. Tapi, tanpa pasokan air sama sekali, jangan harap kita bisa bertahan hidup lebih lama. Meskipun Planet Bumi yang kita huni ini sebagian besar terdiri air, hanya tiga persen saja yang berupa air tawar. Sisanya adalah air asin. Penelitian yang dilakukan US Geological Survey menunjukkan, lebih dari 68 persen air tawar tersimpan di kawasan glasier dan pegunungan es, 30 persen tersimpan di bawah tanah, dan hanya 0,3 persen yang tersimpan di permukaan Bumi seperti danau, sungai, dan rawa-rawa. Sebagai sumber kehidupan, air menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari aktivitas apa pun yang kita lakukan. Aktivitas pribadi, rumah tangga, maupun industri senantiasa membutuhkan air. Sebagai ilustrasi, hampir semua aktivitas pertanian memerlukan air. Karenanya, kelangkaan air akan berpengaruh besar terhadap sektor ini, yang pada gilirannya dapat mengancam aspek ketahanan pangan. Begitu juga di sektor energi. Air dibutuhkan dalam proses produksi berbagai jenis energi, mulai minyak dan gas hingga pembangkit tenaga listrik. Dengan demikian, tersedianya pasokan air yang memadai ikut pula menjamin pasokan energi masa depan. Lihat juga bagaimana kita memperlakukan dengan buruk sungai-sungai di sekeliling kita. Sungai yang semestinya mengalirkan air yang bening justru mengalirkan air kotor berbau, akibat sarat limbah maupun sampah, baik yang berasal dari aktivitas rumah tangga maupun industri. Namun banyak dari kita yang masih menyepelekan akan air besih dan menjaga kebersihan air itu sendiri, contoh kasusnya yaitu adalah membuang limbah di sungai, sungai yang seharusnya adalah aliran air bersih yang mengalir dari hulu hingga ke hilir, namun karena dengan perilakuan manusia yang kurang nya kesadaran terhadap lingkungan menjadikan sungai tersebut tercemar dan pada akhirnya ulah mereka sendiri lah yang mengakibatkan bencana seperti banjir. Sebagai salah satu negara dengan jumlah penduduk terbesar di dunia, Indonesia bukan hanya menghadapi masalah ketahanan pangan dan ketahanan energi, tetapi juga masalah ketahanan air di masa depan. Salah satu upaya untuk menjamin ketersediaan air bersih yang berkelanjutan di negeri ini adalah dengan menjalankan kebijakan tata ruang yang tepat serta cermat. Tidka hanya di level nasional, tapi juga provinsi, kabupaten, maupun kota. Kebijakan tata ruang yang asal-asalan sejauh ini telah menyebabkan banyak kawasan hulu yang merupakan kawasan tangkapan air di negeri ini menjadi kian rusak. Buntutnya, sumber-sumber air bersih semakin menciut. Pelestarian sumber-sumber air permukaan, seperti sungai, danau maupun rawa, tidak boleh dilupakan. Jangan sampai sumber-sumber air permukaan ini berubah wujud sebagai tempat pembuangan sampah massal. Gerakan normalisasi, rehabilitasi, dan revitalisasi sungai, danau maupun rawa mesti digiatkan. Tidak kalah penting adalah membatasi izin penyedotan air bawah tanah. Seperti kita ketahui, penyedotan air bawah tanah yang masif bukan saja mengancam ketersediaan pasokan air bersih, tetapi juga menjadikan permukaan tanah turun, yang pada gilirannya membuat banjir semakin mudah terjadi. Pemanfaatan teknologi perlu diusahakan guna menjaga ketersediaan air bersih. Kemajuan teknologi bisa kita manfaatkan, misalnya, dalam hal desalinisasi, yaitu mengubah air laut menjadi air bersih layak minum. Selain itu, teknologi juga dapat dimanfaatkan untuk melakukan proses daur ulang air [recycling]. Pada level rumah tangga, upaya menjamin ketersediaan air bersih dapat dilakukan dengan cara memanen air hujan. Butiran air yang tercurah dari langit jangan dibiarkan meluncur begitu saja, masuk got atau selokan. Kita perlu mengupayakan air hujan segera meresap ke sekitar halaman. Alangkah baiknya apabila pekarangan sekitar kita, tidak seluruhnya ditutup beton, karena ini justru menghalangi air hujan meresap langsung ke dalam tanah. Jauh lebih baik apabila setiap rumah tangga memiliki sumur-sumur resapan. Hal lain yang bisa dilakukan adalah menghemat air yang kita gunakan. Dengan kata lain, gunakan air seefisien mungkin. Untuk sejumlah keperluan, kita cukup gunakan air yang sebelumnya sudah kita pakai. Contoh, untuk menyiram tanaman, gunakan air bekas mencuci beras. Dengan begitu, kita tidak menghambur-hamburkan air. Air bakal selalu kita butuhkan. Demi masa depan dan kelangsungan hidup anak cucu, kita semua, tanpa kecuali, memiliki kewajiban untuk mengupayakan sumber-sumber air tetap terjaga dan lestari.

About Author
Yuri Akbar
Sekolah Vokasi IPB

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

2020-03-30
Difference:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *