Pentingnya Air Bersih dan Sanitasi yang Layak

Marine
Pentingnya Air Bersih dan Sanitasi yang Layak
30 March 2020
2578

Tujuan Pembangunan Berkelanjutan atau dalam bahasa Inggris dikenal sebagai Sustainable Development Goals disingkat dengan SDGs adalah 17 tujuan dengan 169 capaian yang terukur dan tenggat yang telah ditentukan oleh PBB sebagai agenda dunia pembangunan untuk kemaslahatan manusia dan planet bumi .Tujuan ini dicanangkan bersama oleh negara-negara lintas pemerintahan pada resolusi PBB yang diterbitkan pada 21 Oktober 2015 sebagai ambisi pembangunan bersama hingga tahun 2030. Tujuan ini merupakan kelanjutan atau pengganti dari Tujuan Pembangunan Milenium yang ditandatangani oleh pemimpin-pemimpin dari 189 negara sebagai Deklarasi Milenium di markas besar PBB pada tahun 2000 dan tidak berlaku lagi sejak akhir 2015.

Dalam point keenam yang terdapat pada SDGs yaitu adalah “Air Bersih yang Layak dan Sanitasi”. Maksud dari point tersebut yaitu Air bersih dan sanitasi layak adalah kebutuhan dasar manusia. Salah satu poin dalam tujuan pembangunan berkelanjutan (sustainable development goals/SDGs) pada sektor lingkungan hidup adalah memastikan masyarakat mencapai akses universal air bersih dan sanitasi. Bank Dunia pada 2014 mengingatkan 780 juta orang tidak memiliki akses air bersih dan lebih dari 2 miliar penduduk bumi tidak memiliki akses terhadap sanitasi. Akibatnya ribuan nyawa melayang tiap hari dan kerugian materi hingga 7 persen dari PDB dunia.

Berikut merupakan target capaian point keenam tentang “Air Bersih yang Layak dan Sanitasi”.

1. Pada tahun 2030, mencapai akses universal dan merata terhadap air minum yang aman dan terjangkau bagi semua.

2. Pada tahun 2030, mencapai akses terhadap sanitasi dan kebersihan yang memadai dan merata bagi semua, dan menghentikan praktik buang air besar di tempat terbuka, memberikan perhatian khusus pada kebutuhan kaum perempuan, serta kelompok masyarakat rentan.

3. Pada tahun 2030, meningkatkan kualitas air dengan mengurangi polusi, menghilangkan pembuangan,  dan meminimalkan pelepasan material dan bahan kimia berbahaya, mengurangi setengah proporsi air limbah yang tidak diolah, dan secara signifikan meningkatkan daur ulang,  serta penggunaan kembali barang daur ulang yang aman secara global.

4.  Pada tahun 2030, secara signifikan meningkatkan efisiensi penggunaan air di semua sektor, dan menjamin penggunaan dan pasokan air tawar yang berkelanjutan untuk mengatasi kelangkaan air, dan secara signifikan mengurangi jumlah orang yang menderita akibat kelangkaan air.

5.  Pada tahun 2030, menerapkan pengelolaan sumber daya air terpadu di semua tingkatan, termasuk melalui kerjasama lintas batas yang tepat.

Pertumbuhan penduduk yang terus meningkat di Indonesia menyebabkan penggunaan air semakin tinggi. Kebutuhan terhadap kuantitas juga kualitas air pun turut meningkat. Air yang tercemar menimbulkan berbagai macam penyakit, tak menutup kemungkinan menjadi penyebab kematian. Tiap tahunnya sebanyak 1,7 juta anak tewas akibat diare yang disebabkan karena lingkungan yang tidak sehat, terutama karena air yang tercemar.

Pencemaran air di Indonesia sebagian besar diakibatkan oleh aktifitas manusia yang meninggalkan limbah pemukiman, limbah pertanian, dan limbah industri termasuk pertambangan. Limbah pemukiman mempunyai pengertian segala bahan pencemar yang dihasilkan oleh daerah pemukiman atau rumah tangga. Limbah pemukiman ini bisa berupa sampah organik (kayu, daun dll), dan sampah nonorganik (plastik, logam, dan deterjen).

Dampak lainnya yang tidak kalah merugikan dari pencemaran air adalah terganggunya lingkungan hidup, ekosistem, dan keanekaragaman hayati. Air yang tercemar dapat mematikan berbagai organisme yang hidup di air.

Pembangunan sanitasi adalah upaya peningkatan kualitas dan perluasan pelayanan persampahan rumah tangga, air limbah domestik, dan pengolahan drainase lingkungan secara terpadu dan berkelanjutan melalui peningkatan perencanaan, kelembagaan, pelaksana dan pengawasan yang baik.

Menurut World Health Organisation (WHO), Indonesia menempati peringkat ketiga negara yang memiliki sanitasi terburuk/tidak layak pada 2017, sementara peringkat pertama ditempati India dan peringkat kedua Tiongkok.

Di Indonesia tercatat beberapa masalah sanitasi yang terjadi karena kurang memperhatikan kebersihan atau hiegenitas makanan, air maupun komponen sanitasi. Setiap tahunnya selalu ada insiden penyakit yang menyebabkan kematian karena sanitasi yang buruk dan Indonesia adalah negara terbesar yang memiliki insiden typhoid di wilayah Asia Timur.

Sanitasi yang kerap kali diabaikan di wilayah pedesaan antara lain praktik buang air besar sembarangan, baik ke badan air atau langsung ke tanah sehingga berdampak pada aktivitas keseharian lainnya (WSP, 2011a). 

berbeda halnya dengan warga perkotaan di Indonesia yang sudah memiliki WC atau jamban pribadi sehingga akses buang air lebih baik. Namun yang menjadi permasalahan pada warga kota adalah saluran air limbah yang penuh dengan polusi dan sampah sehingga menyumbat selokan dan menyebabkan banjir musiman yang parah. Kesadaran masyarakat yang tinggal di perkotaan mengenai saluran air limbah ini juga menjadikan Indonesia sebagai salah satu negara dengan tingkat kesadaran akan kepedulian sanitasi publik paling rendah di Asia.

Air bersih merupakan salah satu kebutuhan primer manusia. Air begitu penting bagi kehidupan karena air merupakan salah satu syarat untuk mengukur kualitas hidup manusia. Selain kualitas air sanitasi pun begitu penting bagi kehidupan manusia di Indonesia maka dari itu mari kita bantu pemerintah agar tujuan dari SDGs yang sekarang program tersebut dilanjut dengan MDGS agar capaian di masa depan terwujud agar rakyat Indonesia tidak mengeluh lagi tentang air bersih dan sanitasi yang tidak layak. Karena apabila memburuknya mutu air dan sanitasi akan memperbesar biaya yang harus dikeluarkan lalu akan sulit memperoleh sumber air bersih dan sanitasi yang layak digunakan.

#bwkehati #hariairsedunia #bwchallenge

About Author
Boeby Febriyana
Sekolah Vokasi IPB

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

2020-03-30
Difference:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *