PENTINGNYA AIR BAGI SELURUH MAKHLUK HIDUP

Marine
PENTINGNYA AIR BAGI SELURUH MAKHLUK HIDUP
30 March 2020
629

Manusia adalah makhluk sosial. Bukan hanya berinteraksi sesama manusia, tetapi harus mampu berinteraksi dengan lingkungan sekitarnya. Manusia harus mampu menjadi pengayom lingkungan, agar mampu memberikan kenyamanan hidup. Perlindungan yang maksimal akan memberikan dampak kepada manusia itu sendiri. Menurut UU No. 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup menegaskan bahwa kondisi alam dipengaruhi bukan hanya oleh alam sendiri tapi juga oleh tingkah laku manusia. “Karena manusia hanya memiliki satu bumi, maka semua dampak negatif yang ditimbulkan oleh aktivitas manusia akan balik mengenai manusia itu kembali!” (Budhi Soesilo, 2012). Oleh sebab itu, karena lingkungan kita berada pada satu bumi dan tidak ada kembarannya, kita dituntut untuk menjaga sebaik mungkin isi bumi kita. Salah satu komponen dari lingkungan kita yang mampu memberikan kelangsungan hidup adalah menjaga kelangsungan air bersih. Di saat seperti ini, dimana pencemaran merambah di berbagai macam aspek lingkungan, air bersih pun menjadi salah satu hal yang langka di mana pun itu termasuk di Indonesia. Bertambahnya penduduk dunia berarti keperluan air juga bertambah, hal ini menjadi penyebab air bersih menjadi lebih sulit untuk didapatkan. Lahan yang seharusnya bisa dijadikan tempat resapan air malah dijadikan tempat tinggal, bangunan-bangunan perkantoran dan jalan raya. Tumbuhnya sektor industri membuat air banyak tercemar oleh polutan. Air menjadi barang yang mahal dan diperjualbelikan. Berbeda halnya dengan beberapa puluh tahun yang lalu, air bersih masih dapat dikatakan mudah diperoleh dan berlimpah, karena belum banyaknya polusi air dan udara. Air merupakan salah satu komponen yang paling fatal bagi kehidupan makhluk hidup. Tidak ada satupun makhluk hidup yang dapat hidup tanpa adanya air. Tanpa adanya air di dunia maka tidak akan ada kehidupan dan akan sangat berbahaya jika air mendadak hilang. Setiap hari kita membutuhkan air bersih untuk minum, mandi, memasak, sikat gigi, mencuci dan sebagainya. Air yang dikategorikan bersih adalah air yang berwarna jernih da tidak berbau. Karena air banyak digunakan dalam kegiatan sehari-hari dan kita selalu berkontakan dengan air, maka kebersihan air haruslah diutamakan. Air yang bersih membuat kita terhindar dari penyakit. Perilaku masyarakat kita yang paling menonjol dan banyak mempengaruhi kondisi air bersih yang memperihatinkan adalah tindakan membuang sampah sembarangan. Kita sering melihat masyarakat begitu mudahnya membuang sampah, baik di sungai maupun di jalan raya. Perlu sosialisasi secara berkesinambungan untuk meningkatkan kesadaran, bahwa membuang sampah sembarang memberikan dampak negatif terhadap air bersih yang kita konsumsi. Kadangkala, ada pertanyaan dalam benak kita mengapa masyarakat Indonesia begitu susah untuk membentuk karakter yang sadar akan penanganan sampah, meskipun hanya membuang sampah pada tempatnya? Perilaku buang sampah banyak disebabkan berbagai faktor, seperti: 1) Sistem kepercayaan masyarakat terhadap perilaku membuang sampah. Kemungkinan di dalam pikiran alam bawah sadar, masyarakat menganggap bahwa membuang sampah sembarangan ini bukan sesuatu hal yang salah dan wajar untuk dilakukan; 2) Norma dari lingkungan sekitar seperti keluarga, tetangga, sekolah, lingkungan kampus, atau bahkan di tempat-tempat pekerjaan. Pengaruh lingkungan merupakan suatu faktor besar di dalam munculnya suatu perilaku; dan 3)Perceived behavior control. Seseorang akan melakukan suatu tindakan yang dirasa lebih mudah untuk dilakukannya karena tersedianya sumber daya. Jadi, orang tidak akan membuang sampah sembarangan bila tersedia banyak tempat sampah di pinggir jalan (Fatih Fadhil, dkk., 2013) Air bersih merupakan kebutuhan mutlak hidup manusia di muka bumi. Untuk menjaga kelangsungan akan air bersih, maka manusia di bumi perlu memperingatinya dalam Hari Air Sedunia yang diperingati setiap tanggal 22 Maret. Peringatan tersebut merupakan wahana memperbarui tekad kita untuk melaksanakan Agenda 21 yang dicetuskan pada tahun 1992 dalam United Nations Conference on Environment and Development (UNCED) yang diselenggarakan di Rio de Janeiro, Brasil atau lebih populer disebut Earth Summit. Hari Air Sedunia mulai diperingati sejak tahun 1993 oleh negara-negara anggota PBB. Setiap tahun terdapat tema khusus agar menjadi perhatian bagi warga dunia tentang betapa pentingnya air sebagai sumber kehidupan. Peringatan Hari Air Sedunia pun memberikan arti penting bagi bangsa Indonesia untuk memegang komitmen penuh menjaga kelangsungan air. Apalagi, kondisi air yang ada di negeri ini mengalami kondisi krisis dan membutuhkan penanganan secara serius dari Pemerintah, swasta, stakeholder dan masyarakat. Pencemaran air terjadi apabila ada polutan yang masuk ke dalam air yang menjadikan bentuk asli dari air menjadi berubah. Air yang awalnya berwarna jernih menjadi keruh, yang awalnya tidak berbau menjadi berbau yang tidak sedap. Sumber pencemaran bisa berupa sampah yang berasal dari masyarakat baik itu dari limbah rumah tangga maupun dari limbah pertanian dalam skala kecil maupun dalam skala besar. 1.      Pencemaran dari Pertanian Saat ini banyak petani menggunakan pupuk kimia dan juga pestisida dalam jumlah banyak maka mampu mengakibatkan kerusakan pada ekosistem yang ada. Hal ini akan lebih parah jika pestisida yang digunakan adalah jenis dari herbisida dan insektisida. 2.      Pencemaran dari Peternakan dan Perikanan Air dapat mengalami pencemaran dari kegiatan peternakan dan perikanan jika tidak dilakukan pembuangan yang benar pada kotoran hewan dan juga sampah lainnya. 3.      Pencemaran dari Industri Para pelaku industri sangat rawan menghasilkan berbagai jenis limbah yang dapat mencemari air. Ini biasanya dilakukan oleh mereka para pelaku bisnis industri yang kurang memahami adanya pencemaran ini atau hanya sekedar untuk menekan biaya pengolahan limbahnya saja. 4.       Pencemaran dari Aktivitas Perkotaan Daerah perkotaan menjadi salah satu tempat yang rawan terjadi pencemaran air. Hal ini tidak jauh dari jumlah populasi penduduk yang kian pesat sedangkan lahan tetap sehingga menyebabkan munculnya berbagai pemukiman padat penduduk dengan sanitasi yang tidak memadai. Pencemaran air di perkotaan juga bisa disebabkan karena hasil dari pabrik, limbah rumah tangga, kotoran manusia, limbah cair dan lainnya.       Adapun dampak yang terjadi akibat pencemaran air ialah sebagai berikut: 1.      Banjir Menumpuknya sampah di perairan dapat menghambat arus air. Pada musim penghujan, dimana sungai tak mampu menampung pertambahan debit air yang masuk akibat adanya sumbatan sampah. Oleh karena itu, banjir pun tak dapat terhalangi. Banjir merupakan masalah besar bagi beberapa wilayah indonesia terutama jakarta. 2.      Penyakit menular Meningkatnya mikroba patogen tertentu di sumber air yang tercemar tentu akan menyebabkan berbagai penyakit seperti diare, deman berdarah, malaria, typus, dan lainnya. Membuang kotoran di sumber air tentu akan meningkatkan bibit penyakit di dalamnya. 3.      Rusaknya ekosistem Air yang tercemar dapat merusak keseimbangan ekosistem yang artinya mengancam kehidupan organisme perairan. Sebagai contoh, masuknya limbah pupuk ke dalam suatu danau dapat menyebabkan suburnya tumbuhan air seperti alga atau eceng gondok dan memenuhi permukaan air. Oksigen dalam air akan menurun. Selain itu, rapatnya tumbuhan air dapat menghalangi cahaya matahari untuk tembus ke dalam air yang menyebabkan suhu di dalam air akan semakin rendah. 4.      Mutasi organisme Menumpuknya senyawa kimia tertentu dapat memicu terjadinya mutasi pada makhluk hidup. Contohnya limbah pestisida yang mengandung DDT yang mencemari suatu perairan dapat terakumulasi pada organisme (semakin tinggi tingkatan organisme maka kandungan DDT pada tubuhnya semkin banyak). DDT dapat memicu perubahan hormon pada laki – laki. Efeknya ialah munculnya sifat feminisme pada laki – laki yang terdapat ddt dengan memakan ikan dari air yang tercemar zat tersebut.

#bwkehati #hariairsedunia #bwchallenge

About Author
Dinda Salsa Octapryani
Institut Pertanian Bogor

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

2020-03-30
Difference:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *