Archives: Artikel

Hubungan Manusia dengan Keanekaragaman Hayati

   Kehidupan adalah suatu anugerah Tuhan Yang Maha Kuasa. Didalamnya terdapat beberapa makhluk hidup yang menjadi sarana penunjang untuk keberlangsungan Planet Bumi. Makhluk hidup yang terdapat di dalam bumi itu sendiri adalah manusia, hewan, dan tumbuhan. Tiga elemen pokok ini adalah satu ekosistem terbesar dalam kehidupan. Manusia adalah ciptaan tuhan yang paling beruntung. Tidak hanya Hubungan Manusia dengan Keanekaragaman Hayati

Perdagangan Satwa Liar

Indonesia merupakan negara yang terdiri dari pulau-pulau dan dipenuhi dengan keanekaragaman baik hayati maupun hewani. Hampir seluruh spesies satwa maupun tumbuhan ada di Indonesia. Letak Indonesia yang strategis diapit oleh dua benua dan oleh dua samudera membuat negara ini semakin memiliki daftar keindahan dan kekayaan alam yang berlimpah. Selain itu, Indonesia adalah salah satu jalur Perdagangan Satwa Liar

Opini: Cerita Dibalik Banyaknya Penyerahan Satwa Liar oleh Masyarakat

Penyerahan satwa liar kepada pusat konservasi atau pusat rehabilitasi satwa oleh masyarakat menjadi fenomena menarik. Apakah penyerahan ini merupakan bukti meningkatnya kesadaran masyarakat, atau alih-alih lebih merupakan dorongan faktor lain seperti semakin membengkaknya biaya perawatan satwa-satwa tersebut? Kedua alasan tersebut memang menjadi dua alasan terbanyak yang diberikan oleh pemilik satwa saat menyerahkan satwa peliharaannya ke Opini: Cerita Dibalik Banyaknya Penyerahan Satwa Liar oleh Masyarakat

Kemana Lagi Harimau Sumatera Memijak Telapak Kakinya

  Kemana Lagi Harimau Sumatera Memijak Telapak Kakinya Berdasarkan (WWF Harimau Sumatera) Harimau Sumatera (Panthera tigris sumatrae) merupakan satu dari enam sub-spesies harimau yang masih bertahan hidup hingga saat ini dan termasuk kategori satwa kritis yang tercancam punah (critically endangered). Harimau adalah kucing terbesar di muka bumi. Harimau Sumatera memiliki tubuh relaitf paling kecil dibandingkan Kemana Lagi Harimau Sumatera Memijak Telapak Kakinya

Keanekaragaman hayati di Gunung Sekincau

Masa-masa dalam kaderisasi adalah masa terindah bagi setiap kader-kader suatu organisasi, hari ini saya akan bercerita tentang pengalaman saya menelusuri Gunung Sekincau yang bisa saya bilang keindahannya melebihi Gunung Semeru yang viral karena 5cm. Hari pertama saya menelusuri hutan yang masih asri dan rapat dengan pohon rambat yang berduri, semakin masuk kedalam hutan saya merasakan Keanekaragaman hayati di Gunung Sekincau

Dampak Karhutla Terhadap Habitat Gajah Sumatera (Elephas maximus sumatranus)

Dampak Karhutla Terhadap Habitat Gajah Sumatera (Elephas maximus sumatranus)      (https://jurnalbumi.com/knol/gajah-sumatera/gajah-sumatera-2/) Gajah Sumatera (Elephas maximus sumatranus) merupakan jenis mamalia besar yang tersebar di sepanjang Pulau Sumatera. Lembaga konservasi dunia yaitu International Union for the Conservation of Nature and Natural Resources (IUCN) menetapkan status Gajah Sumatera dalam kondisi kritis (critically endangered) (WWF, 2013). Spesies tersebut juga Dampak Karhutla Terhadap Habitat Gajah Sumatera (Elephas maximus sumatranus)

Kejahatan Terhadap Satwa

binturong (Arctictis binturong)   Mengutip dari  KOMPAS.com; Tiga ekor satwa dilindungi jenis binturong (Arctictis binturong), satu lembar utuh kulit harimau sumatera (Panthera tigris sumatrae) serta satu lembar utuh kulit macan dahan (Nofelis diardi) menjadi perhatian saat ekspos kasus kejahatan terhadap satwa dilindungi di halaman Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam Sumatera Utara ( BBKSDA Sumut), Kejahatan Terhadap Satwa

ROAD KILL AND EXTINCTION IN THE FUTURE

ROAD KILL AND EXTINCTION IN THE FUTURE   Beberapa kurun waktu terakhir di Indonesia ramai akan isu terkait pembangunan jalan raya yang memotong ataupun melintasi kawasan hutan konservasi. Hal ini kaitannya dengan kelestarian sumberdaya yang ada di dalamnya. Munculnya kegiatan pembangunan jalan raya dapat menyebabkan degradasi lingkungan sampai tercancamnya satwa yang ada di dalamnya. Terkait ROAD KILL AND EXTINCTION IN THE FUTURE

habitat paska kebakaran hutan dan lahan terhadap harimau sumatera

Menurut konservasi Indonesia warsi luasan hutan pulau sumatera mencapai 11,9 juta hektar yang menjadi habitat hidup flora dan fauna menjadi menurun. Penurunan luasan hutan pada pulau Sumatra diakibatkan oleh pengalih fungsian lahan dengan pembakaran hutan yang mengakibatkan dampak negatif kepada ekosistem. Pembakaran hutan yang terjadi di sumatera pada tahun 2015 (1.021.929 juta ha) – 2019 (83.338 ribu ha) menghasilkan habitat paska kebakaran hutan dan lahan terhadap harimau sumatera

TAWANAN DI ATAS API

  Setiap tahunnya seringkali kita peringati segala aneka peringatan untuk mengkampanyekan betapa pentingnya ekosistem hutan bagi berbagai satwa liar. Hari harimau sedunia (Global Tiger Day) salah satunya, dimana hari harimau sedunia ini ditetapkan setiap pada tanggal 29 Juli yang pertama kali digagas di Saint Petersburg Tigger Summit pada tahun 2010. Perayaan tersebut diharapkan dapat meningkatan TAWANAN DI ATAS API