Makanan Olahan, Sehatkah?

Pertanian
Makanan Olahan, Sehatkah?
28 Juli 2017
1481

Makanan olahan tidak hanya makanan microwave dan makanan siap saji saja. Istilah ‘makanan olahan’ berlaku untuk setiap makanan yang telah diubah dari keadaan alaminya melalui berbagai proses pengolahan. Ini artinya, Anda bisa saja makan lebih banyak makanan olahan daripada yang disadari.

Makanan olahan tidak selalu tidak sehat, namun apapun yang telah diolah bisa mengalami tambahan gula, garam, dan lemak. Salah satu cara menghindari penambahan tersebut adalah dengan memasak makanan sendiri.

Keuntungan memasak sendiri adalah Anda mengetahui dengan pasti apa yang Anda tambahkan ke dalam masakan, termasuk jumlah penambahan gula dan garam. Meskipun begitu, makanan buatan sendiri terkadang menggunakan bahan-bahan olahan.

Komposisi makanan seperti garam, gula, dan lemak biasanya ditambahkan ke dalam makanan olahan untuk membuat cita rasa makanan lebih menarik dan tahan lama.

Hal inilah yang membuat seseorang mengonsumsi lebih banyak bahan tambahan pangan dari yang dianjurkan, karena mereka tidak mengetahui seberapa banyak penambahan bahan tambahan tersebut ke dalam makanan yang mereka beli dan konsumsi. Biasanya, makanan olahan juga tinggi akan kalori yang berasal dari penambahan gula atau lemak. Hal inilah yang membuat makanan olahan kurang sehat.

Selain itu, saat ini juga banyak beredar daging olahan, yang apabila dikonsumsi secara berlebihan (lebih dari 90 g perhari) dapat meningkatkan risiko kanker usus. Beberapa penelitian juga menyebutkan, bahwa mengonsumsi daging olahan dalam jumlah besar dapat meningkatkan risiko penyakit kanker atau sakit jantung.

 

sumber : http://lagizi.com/makanan-olahan-sehatkah/

Tentang Penulis
David Pasaribu
Universitas Sumatera Utara

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

2017-07-28
Difference:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *