Hai sahabat warrior! Tahukah kamu pada salah satu primata asal Kalimantan ini, Gibbon Kalimantan atau yang lebih dikenal dengan nama Owa-owa atau Kelempiau memiliki nama latin Hylobates muelleri. Satwa ini merupakan jenis primata yang berasal dari family Ungko.
owa kalawet (Hylobates muelleri) adalah sejenis kera arboreal yang menyebar terbatas (endemis) di pedalaman Kalimantan, Indonesia, terutama di daerah bagian barat daya pulau di antara aliran sungai Kapuas (Kalbar) dan Barito (Kalteng). Dalam bahasa lokal dikenal sebagai kalaweit atau kalawet, dan dalam bahasa Inggris disebut Bornean white-bearded gibbon Bornean agile gibbon atau southern gibbon. Perkataan kalawet sendiri berasal dari bahasa Dayak Ngaju DiKalimantan Tengah artinya "kera tanpa ekor".
Klasifkasi :
Kingdom : Animalia
Fillum : Chordata
Kelas : Mammalia
Ordo : Primates
Family : Hylobatidae
Genus : Hylobates
Spesies : Hylobates muelleri
Gibbon Kalimantan memiliki bulu berwarna cokelat atau abu-abu yang menutupi tubuhnya, dengan bulu melingkar berwarna terang di bagian wajahnya. Terdapat juga bulu berwarna gelap menyerupai topi di bagian kepala primata ini. Gibbon Kalimantan merupakan primata terkecil dalam keluarga Ungko. Primata yang merupakan binatang endemik pulau Kalimantan ini hanya memiliki berat badan rata-rata sekitar 5,7 kg. Gibbon kalimantan jantan akan melindungi keluarganya dengan suara yang panjang dan keras.
Habitat Owa-owa Berada di hutan hujan di wilayah Kalimantan bagian Utara dan Timur. Mereka aktif di siang hari untuk mencari makanan berupa buah. Mereka mempunyai lengan yang panjang yang sangat membantu mereka untuk dapat berayun dari satu pohon ke pohon yang lain. Owa-owa adalah binatang monogami. Mereka hanya memiliki satu pasangan seumur hidup. Belum diketahui secara pasti bagaimana Owa-owa bereproduksi. Namun kemungkinan besar tidaklah jauh berbeda dengan spesies Ungko lainnya.
Sumber :
Groves, C.P. 2005. Wilson, D. E.; Reeder, D. M, eds. Mammal Species of the World (3rd ed.). Baltimore: Johns Hopkins University Press. OCLC 62265494. ISBN 0-801-88221-4.
Payne, J., C.M. Francis, K. Phillipps, S.N. Kartikasari. 2000. Panduan Lapangan Mamalia di Kalimantan, Sabah, Sarawak & Brunei Darussalam: 252, LG. 22 (sebagai H. agilis). Bogor: WCS-IP, The Sabah Society & WWF Malaysia.
Tinggalkan Balasan
Anda harus masuk untuk berkomentar.
Terkait