Suku:
Myrtaceae
Nama Perdagangan:
Kayu gelam
Nama Daerah:
Inggolom (Batak), kayu gelang (Timor), galam (Dayak),
gelam (Sunda dan Jawa), ghelam (Madura), baru galang (Makasar), waru gelang (Bugis), iren(Seram), ai kelane (Ambon), dan elan (Buru)
Habitat Tumbuh:
Gelam banyak dijumpa di daerah dataran rendah, hutan gambut dangkal, dan daerha yang berawa. Penyebaran jenis ini masih dapat dijumpai hingga ketinggian 400 m dari permukaan laut. Gelam termasuk tanaman yang membutuhkan suhu yang panas sehingga membutuhkan cahaya matahari penuh pada siang hari. Curah hujan tidak terlalu mempengaruhi pertumbuhan ini sehingga mampu tumbuh pada daerah yang memiliki curah hujan tinggi hingga rendah.
Kegunaan:
Kulit batang: digunakan untuk menambal bagian kapal yang bocor(dicampur dengan air laut), obat tradisional
Kayu: Bahan kontruksi
Daun : Minyak kayu putih
Habitus dan Ciri Morfologi:
- Secara alami, gelam hidup secara berkoloni dan mendominasi suatu kawasan, khsuusnya di tepi sungai.
- Batang berbentuk bulat tanpa banir, lurus, dan percabangannya ringan. Apabila daun gelam dipetik secara intensif sejak tanaman muda, maka pertumbuhan tinggi pohon akan terganggu. Namun dalam kondisi normal, tinggi gelam bisa mencapai 35 meter.
- Gelam mempunyai daun yang tak lengkap karena hanya terdiri dari dua bagian, yaitu tangkai daun dan helaian daun. Daun memiliki tulang daun dalam jumlah yang bervariasi antara 3-5 buah. Lebar daun berkisar antara 0,66 cm-4,3 cm dan panjang 5,4 cm-10,15 cm. Daun gelam mengandung cairan yang disebut sineol. Apabila diremas, maka cairan ini akan muncul dan mengeluarkan aroma yang khas. Cairan inilah yang kemudian diproses menjadi minyak kayu putih.
- Bunga berwarna putih, tumbuh pada pucuk ranting-ranting pohon. Diameter bunga sekitar 2 mm dan panjang 1 cm.
- Buah berbentuk bulat, berstektur keras, berwarna kecoklatan, dan merekah seperti tabung pipih. Diameter buah berkisar antara 2,8 mm-6,50 mm dan memiliki tebal 2,3 mm-6,30 mm.
Tinggalkan Balasan
Anda harus masuk untuk berkomentar.
Terkait