Dampak Kekurangan Air dan Perubahan Iklim Terhadap Kehidupan Sehari-Hari

Dampak Kekurangan Air dan Perubahan Iklim Terhadap Kehidupan Sehari-Hari
30 March 2020
666

Indonesia adalah negara kepulauan yang terletak tepat di garis khatulistiwa dan memiliki iklim tropis, Indonesia juga merupakan negara yang kaya akan ketersediaan air bersih. Lingkungan yang penuh akan pepohonan berwarna hijau, alam yang masih terjaga keasliannya, merupakan faktor yang mempengaruhi adanya air bersih. Air bersih diperoleh dari curah hujan yang diserap oleh tanah atau daerah resapan air. Curah hujan yang tinggi dapat menambah kuantitas debit air, tetapi dapat menurunkan kualitas sumber air. Selain dapat menurunkan kualitas air, curah hujan yang tinggi juga dapat merusak tekstur tanah yang dijadikan ladang sayuran dan buah-buahan.

Penebangan pohon, kebakaran hutan, dan kekeringan lahan adalah ulah yang dilakukan oleh tangan manusia yang dapat berakibat fatal seperti rusaknya lahan hijau dan berkurangnya daerah resapan air. Perubahan iklim tentu mempengaruhi kualitas air bersih. Jika daerah sekitar resapan air mengalami kerusakan, maka akan berkurang pula kuantitas air yang akan kita dapat dalam memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari. Kita merasa sangat dirugikan jika kita tidak merasakan mengalirnya air dalam memenuhi kebutuhan hidup. Tentu banyak sekali dampak yang kita dapatkan.

Pola cuaca adalah bagian penting dalam kehidupan kita. Pola ini memengaruhi tanaman pangan kita, air yang kita gunakan, tempat tinggal, aktivitas dan kesehatan kita. Oleh karena itu, perubahan iklim benar-benar berdampak serius bagi kehidupan kita.Perubahan iklim semakin dirasakan dampaknya oleh kita. Semakin bumi menua, semakin turun kualitas sumberdaya yang berada di bumi. Tidak seorang pun yang tahu dengan pasti kenyataan yang akan terjadi di masa depan. Tetapi para ahli dapat menggunakan ilmu pengetahuan untuk memberi gambaran tentang bagaimana iklim akan berubah jika kita terus melakukan perbuatan yang menyebabkan terjadinya perubahan iklim, seperti menggunduli hutan, menghamburkan energi, dan menerapkan sistem pertanian yang buruk. Jika perubahan iklim terjadi, dampak yang akan kita dapat banyak sekali. Hasil panen menurun, tingkat kesuburan tanah berkurang, lalu fungsi hutan sebagai pengatur sistem hidrologi dan penyaring air akan menjadi lemah. Perubahan iklim juga dapat menyebabkan munculnya penyakit di tengah masyarakat, seperti contohnya adalah penyakit malaria.

Sebagian besar wilayah Kalimantan terdiri dari hutan. Hutan menghasilkan makanan, kayu, dan produk-produk lainnya, seperti rotan. Hutan juga membantu mencegah terjadinya polusi air, dan menghambat erosi tanah. Hutan membantu menyimpan pasokan air karena hutan menyerap air hujan pada musim penghujan dan melepaskannya di saat musim kemarau. Hutan merupakan rumah bagi banyak hewan liar, burung, berbagai tanaman, dan serangga. Keanekaragaman hayati ini sangatlah penting bagi sistem alami yang membuat lingkungan berfungsi. Jika terjadi perubahan iklim, itu akan memperburuk kondisi hutan beserta isinya. Dengan berkurangnya keanekaragaman hayati, sistem alami tidak akan berjalan secara efektif. Tanaman akan semakin menderita karena perubahan iklim meningkatkan jumlah hama dan penyakit.

Kita sebagai makhluk hidup yang sangat bergantung pada air, sangat berhutang terhadap alam. Maka dari itulah kita harus membuat strategi dalam membangun kembali alam yang asri. Bumi ini sekarang mengalami krisis air bersih. Setiap orang harus menyadari akan perannya dalam mempertahankan agar planetnya tidak musnah. Dengan langkah kecil kita seperti membuang sampah pada tempatnya, tidak menebang pohon sembarangan, memelihara lahan terbuka hijau, itu akan berdampak sangat besar terhadap kehidupan kita.

About Author
Syafa Anindita
Sekolah Vokasi IPB

Leave a Reply

Related
Article
No items found
2020-03-30
Difference:

Leave a Reply