Celepuk Rinjani (Otus jolandae) Burung Endemik dari Pulau Lombok

Satwa
Celepuk Rinjani (Otus jolandae) Burung Endemik dari Pulau Lombok
11 Juli 2016
1500

Penemuan jenis burung hantu yang diberi nama celepuk rinjani (Otus jolandae) tersebut diterbitkan dalam jurnal ilmiah PLOS ONE edisi Februari 2013 oleh tim gabungan ilmuwan Swedia, Belgia, Amerika Serikat, dan Australia. Burung ini pertamakali ditemukan oleh naturalis asal Inggris, Alfred Everett, pada Mei 1896.  

Semula, jenis ini diberi nama Pisorhina albiventris. Selanjutnya, burung ini dianggap sebagai anak jenis dari celepuk Maluku dan mendapat nama ilmiah Otus magicus albiventris. Celepuk maluku (Otus magicus) sendiri merupakan jenis celepuk yang tersebar di Kepulauan Maluku dan Nusa Tenggara (Lombok, Sumbawa, Flores, Sumba dan pulau-pulau kecil di sekitarnya).  

Awalnya, pada 3 September 2003, Sangster dan istrinya, Jolanda Luksenburg, bertemu dengan jenis ini dikaki Gunung Rinjani. Setelah melakukan percobaan dengan memutar rekaman suara beberapa jenis celepuk yang diambil dari pulau sekitar Lombok, mereka menyimpulkan bahwa suara celepuk yang mereka jumpai itu sama sekali berbeda.

Hasil analisis rekaman suara celepuk rinjani membuktikan bahwa burung ini memiliki suara teritorial (suara yang menandakan daerah kekuasaan atau teritori) berbeda dari jenis-jenis celepuk lain. Suara celepuk rinjani berupa siulan tunggal “pok” tanpa nada tambahan. Masyarakat lokal pun sering menyebutnya burung pok. Selain itu, setelah para peneliti melakukan analisis terhadap bentuk dan ukuran tubuh burung ini, celepuk rinjani terbukti memiliki corak bulu bagian atas berbeda dengan celepuk lain dan berukuran lebih kecil dibanding Otus magicus dari Kepulauan Maluku. Hasil analisis itulah yang kemudian dimuat dalam jurnal PLOS ONE.  

Penetapan celepuk rinjani sebagai jenis baru menjadikannya sebagai burung khas/endemik Pulau Lombok pertama yang diketahui keberadaannya.

Sumber bacaan dan gambar:

Indonesia Kaya: Spesies Baru Ditemukan Sepanjang 2013

Tentang Penulis
tri rahmaeti

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

2016-07-14
Difference:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *