Cacing Beludru, Berburu dengan Menembak Mangsa

Satwa
Cacing Beludru, Berburu dengan Menembak Mangsa
10 Februari 2016
1344

( sumber foto : https://tekno.tempo.co/read/news/2015/11/11/061717931/beludru-si-cacing-unik-berburu-dengan-menembak-mangsa )

Gerakan hewan bertubuh lunak itu teramat lambat. Bonggol-bonggol kakinya tak membantu dia bergerak lebih cepat. Dengan kondisi fisik seperti itu, sukar dipercaya binatang yang dikenal sebagai cacing beledu itu mampu berburu mangsa. Di luar kelemahan fisiknya, ternyata hewan itu punya tembakan lendir untuk menjebak buruannya.

Sebutannya cacing beludru, tapi sesungguhnya binatang ini bukan sejenis cacing. Penampilannya juga tak serupa cacing yang tak berkaki, bertubuh ramping, dan diselubungi lendir. Hewan itu berkulit kering serupa beledu, memiliki mata mungil, dua antena, 13-43 pasang kaki, dan kelenjar lendir. Karena ciri fisik dan gerakannya, dia kerap dikira cacing, ulat, atau siput tak bercangkang.

Cacing beludru aktif berburu pada malam hari. Matahari adalah masalah besar karena panas bisa membunuhnya. Cacing beludru tak punya penglihatan dan pendengaran yang baik. Namun, itu tak jadi soal. Dia bisa menyemprotkan cairan lendir yang lengket namun cepat kering itu untuk menangkap mangsanya. "Ibarat jala lebar yang terpasang di depan wajahmu. Ini adalah mekanisme cerdik makhluk yang tak bisa melihat dengan baik dalam gelap," kata Gonzalo Giribet, ahli biologi dari Universitas Harvard.

Para peneliti dari Harvard School of Engineering and Applied Sciences bekerja sama dengan berbagai universitas di Cile, Kosta Rika, dan Brasil, untuk mempelajari mekanisme tembakan lendir cacing beludru. Berbeda dengan gerak fisiknya yang lambat, tembakan lendir cacing beludru justru meluncur sangat cepat dan jitu. Hasil studi itu dimuat dalam jurnal Nature Communications.

Mekanisme tembakan lendir cacing beledu mirip semburan air dari pipa elastis sempit. Para ahli biologi awalnya menduga semburan lendir cacing beledu dihasilkan lewat kontraksi otot. Masalahnya, untuk menghasilkan tembakan cepat dan berulang kali, cacing beledu membutuhkan otot yang bisa berkontraksi setiap 20 milidetik. Mereka jelas tidak punya otot seperti itu. Gerakan otot tercepat cacing beledu, ada di bagian rahang, berkedut dalam waktu setengah detik.

Rahasia tembakan supercepat itu adalah dinamika cairan. Cacing beludru mempunyai saluran khusus mirip tabung melengkung yang berujung sempit sebagai alat tembak. Diameternya berkisar 50-200 mikron, sedikit lebih besar dari rambut manusia. Tabung itu menjulur dari bagian ekor, tempat memproduksi dan menyimpan lendir, hingga ke sepasang ujung pipa di kepalanya yang disebut papillae.

 

Sumber :

https://tekno.tempo.co/read/news/2015/11/11/061717931/beludru-si-cacing-unik-berburu-dengan-menembak-mangsa

 

Tentang Penulis
Hidayati Azizah

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

2016-07-14
Difference:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *