Berang-berang hidung berambut (L. sumatrana)
Deskripsi:
berukuran sedang, dengan panjang sekitar 1,3 m dan berat sekitar 7 kg. Jari memiliki selaput renang yang penuh dengan cakar yang berkembang baik. Bagian atas tubuh berwarna coklat tua, bagian bawah agak pucat dengan dagu dan bibir bagian atas berwarna pucat terang. Seluruh rhinariumnya tertutupi oleh rambut yang pendek dan berwarna gelap. Hasil analisa DNA menyatakan jenis ini merupakan jenis tersendiri yang sebelumnya beberapa ahli mempertimbangkan sebagai anak jenis dari L. lutra. Jenis ini dianggap telah punah pada tahun 1998, namun beberapa populasi ditemukan setelah itu
Habitat:
berdasarkan penangkapan spesimen pada 550 mdpl di Bentong, Malaysia, dipercaya menempati relung yang spesifik di hutan dataran tinggi, namun setelah penemuan dua spesimen mati tertabrak di jalan raya di dekat hutan rawa di Malaysia, disarankan bahwa hutan rawa merupakan habitat utamanya, hal ini didukung dengan penemuan jenis ini di hutan rawa di Thailand. Kehadiran L. sumatrana juga dilaporkan dari perairan pesisir yang dangka. ditemukan pula di persawahan
persebaran:
merupakan endemik Asia Tenggara. Dilaporkan terdapat di Jawa, Kalimantan, Sumatera, Malaysia, Thailand Selatan, Kamboja Tenggara, Vietnam Selatan
Ancaman:
jenis ini tidak toleran terhadap aktifitas manusia, dan ini mungkin penyebab kelangkaan mereka di seluruh Asia Tenggara. Penggunaan pestisida yang tidak terkontrol akan mengakibatkan kehilangan jenis berang-berang di daerah persawahan
Status:
Peraturan Pemerintah no 7 tahun 1999, Appendix II
Sumber:
Aadrean. 2009. Identifikasi Jejak dan Tanda-tanda keberadaan berang-berang (Lutrinae) Di Area Persawahan Kecamatan Lubuk Alung Kabupaten Padang Pariaman. Skripsi. Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Andalas. Padang
Leave a Reply
You must be logged in to post a comment.
Article