Bajing tanah

Bajing tanah
22 Juni 2014
3621

(Lariscus insignis F.Cuvier, 1821)

 

Bajing tanah bergaris, ciri khas hewan ini adalah tiga garis hitam memanjang dari leher hingga pangkal ekor, berbeda dengan keluarga bajing di tiga tulisan sebelumnya, bajing ini bersifat terestrial yakni mereka hidup di permukaan tanah. Ukuran tubuh dari kepala hingga pangkal ekor sekitar 20 cm.

Hewan ini seringkali teramati mencari makan dengan menggali permukaan tanah mencari serangga permukaan tanah, terkadang juga memakan buah-buahan yang jatuh. Berdasarkan pengalamanku di Jawa Barat bajing ini terkadang memakan bunga dari “tepus”, salah satu jenis jahe liar yang sering ditemukan di hutan.

Satwa ini pernah beberapa kali teramati bersarang di dalam pohon yang sudah tumbang dan melapuk, sayangnya satwa ini amat pemalu jadi kalian mungkin akan lebih sering mendengar suaranya daripada wujudnya. Suara bajing ini cukup khas, menurutku suaranya hampir mirip suara bajing kelapa namun lebih panjang diikuti oleh suara “klik” di ujungnya.

Hewan ini di Indonesia dapat ditemukan di beberapa tempat di Pulau Sumatra, Kalimantan dan Jawa terutama di hutan primer yang masih memiliki pohon-pohon besar dan tinggi,  terkadang dapat juga ditemui di hutan sekunder. Namun bajing ini di Indonesia cukup sulit untuk ditemui, bahkan literasi ilmiah untuk jenis ini di Indonesia juga masih sedikit sekali oleh karena itu bajing ini termasuk salah satu satwa yang dilindungi oleh peraturan pemerintah nomor 7 tahun 1999.

Tentang Penulis
Ryan Avriandy

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Artikel
Terkait
Tidak ada artikel yang ditemukan
2014-06-24
Difference:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *