Air, Iklim serta Dampak Bagi Kehidupan

Air, Iklim serta Dampak Bagi Kehidupan
29 Maret 2020
794

Saat ini air merupakan sesuatu yang menjadi kebutuhan setiap makhluk hidup dan menjadi sesuatu yang sangat vital bagi kehidupannya. Makhluk hidup yang diantaranya manusia itu sendiri membutuhkan air dalam memenuhi kebutuhan, mulai dari kebutuhan untuk bertahan hidup dan dapat dipergunakan sebagai kebutuhan lainnya. Air juga dapat bermanfaat bagi lingkungan berupa penyuburan tanaman serta menjaga suatu ekosistem, karena sebagian besar makhluk hidup membutuhkan air untuk bertahan hidup, sebagai contoh tumbuhan akan memerlukan air untuk proses fotosintesis agar tumbuhan tersebut dapat berkembang dan dapat memenuhi kebutuhan lainnya. Keberadaan air dilingkungan sangat dipengaruhi oleh suatu iklim, iklim tersebut berupa panas bumi yang dihasilkan, semakin tinggi panas yang dihasilkan maka sangat sulit untuk terjadinya hujan. Iklim yang bagus merupakan iklim yang tidak mengalami perubahan yang sangat signifikan. Hujan terjadi akibat kondisi iklim dengan skala stabil, dan nantinya akan menghasilkan hujan dengan kandungan air dalam jumlah tertentu, namun iklim didunia ini berbeda beda dari setiap wilayah maupun negara. Perbedaan iklim tersebut dipengaruhi oleh letak dari suatu wilayah yang ditentukan oleh garis lintang dan garis bujur.

Sumber: Dokumentasi Pribadi,2020

 

Suatu wilayah atau negara didunia akan memiliki air dengan jumlah banyak tergantung dari letak suatu negara tersebut. Negara dengan letak wilayahnya tepat didekat garis khatulistiwa atau berada didaerah yang beriklim tropis dan subtropis akan menghasilkan jumlah air yang sangat banyak, sebab dari iklim tropis tersebut maka peluang terjadinya hujan atau pada saat musim hujan serta jumlah air yang dihasilkan akan lebih banyak sehingga keberadaanya air tersebut dapat dimanfaatkan oleh makhluk hidup terutama manusia. Jika letak suatu negara atau wilayah yang letaknya jauh dari wilayah atau garis khatulistiwa, maka peluang untuk mendapatkan air dengan skala besar sangat kecil, sebab iklim tersebut dapat berupa wilayah dengan kondisi kering ataupun bersalju. Wilayah dengan keadaan gersang sangat sulit untuk mendapatkan air, sebab kondisi lingkungan sudah tidak ditemukannya pepohonan sebagai tempat penyimpanan air. Selain itu, kondisi kemarau akan mempengaruhi dari keberadaannya air.

Wilayah gersang atau kering lebih banyak ditemukannya di Benua Afrika, wilayah tersebut lebih didominasi oleh kondisi tanah kering yang disebabkan oleh iklim dari wilayah tersebut. Iklim tersebut dapat mengakibatkan sebagian makhluk hidup disekitarkan sangat sulit untuk bertahan hidup dan seiring berjalannya waktu kondisi lingkungan akan semakin gersang dan hal tersebut akan membuat makhluk hidup disekitarnya lenyap. Berbeda dengan wilayah dengan kemajuan teknologi yang kian kini semakin canggih, semua permasalahan dapat diatasi dengan teknologi. Katakanlah negara adidaya yaitu  Amerika Serikat, negara tersebut telah maju dari berbagai aspek, mulai dari bidang perekonomian, militer, kesehatan, politik hingga dalam bidang lainnya. Negara tersebut telah berjaya berpuluh-puluh tahun, dan saat ini negara tersebut telah menguasai teknologi dari seluruh negara didunia. Namun dari kemajuan teknologi tersebut, efek tersebut berpa kadar polusi yang dihasilkan pun tidak sedikit juga dan akhirnya menyebabkan perubahannya iklim didunia. Seluruh negara dunia pada dasarnya menginginkan iklim dari setiap negara pada tiap tahunnya tidak mengalami peningkatan, hal tersebut dilakukan supaya iklim tidak mengalami perubahan dan kandungan air yang berada didunia masih tetap ada. Namun Amerika Serikat telah melanggar dari seluruh keputusan dari Protokol Kyoto, isi dari protokol tersebut secara intinya ialah seluruh negara dunia untuk tegas dan cepat dalam mengurangi emisi 6 jenis gas rumah kaca. Perjanjian tersebut terus dikembangkan dari segala bentuk kebijakan supaya semua negara ikut serta dalam menjaga kualitas udara dan iklim tetap stabil.

Sejak tahun 2015, Amerika Serikat secara resmi keluar dari United National Framework Convention on Climate Change (UNFCC). Keluarnya Amerika Serikat dari organisasi tersebut sangat disayangkan oleh negara – negara yang berada didalam organisasi tersebut, sebab Amerika Serikat merupakan negara dengan potensi sangat besar dalam kemajuannya dan sangat berpengaruh dalam menangani permasalah tersebut. Kecanggihan teknologi yang dimiliki oleh Amerika Serikat dapat mempengaruhi negara lain dan turut serta dalam penanggulangnya. Dalam Protokol Kyoto tersebut telah ditandatangani lebih dari 84 negara dan diantaranya Indonesia. Keluarnya Amerika dari perjanjian Protokol Kyoto karena ia beranggapan telah mengeluarkan banyak dana untuk mencari teknologi yang nantinya dapat digunakan untuk mengurangi perubahan iklim didunia. Mereka berpendapat bahwa menciptakan teknologi atau berinvestasi teknologi bagi perubahan iklim merupakan sesuatu dan strategi terbaik. Sejauh ini pakar lingkungan dari Eropa berkeyakinan bahwa efek rumah kaca merupakan ancaman yang serius bagi kehidupan di bumi. Sebab gas O3 dari pembuangan tersebut akan terus memanas serta akan menimbulkan daerah kutub mengalami lelehnya gunung es sehingga permukaan laut menjadi naik. Hal tersebut secara perlahan akan menimbulkan dampak berupa perubahannya iklim yang nantinya berakibat pada pasokan air sehingga dalam mendapatkan air sangat sulit. Sebagian besar negara barat telah melakukan upaya berupa peniadaannya dari penggunaan kendaraan pribadi menjadi kendaraan ramah lingkungan, kebijakan tersebut guna menjaga kualitas udara sehingga dapat mempengaruhi iklim didunia. Pemanfaatan teknologi dapat digunakan dalam mengatasi permasalahan iklim serta langkanya air dengan membentuk suatu kawasan khusus berupa daerah resapan air serta pembuatan bendungan yang nanti dapat dimanfaatkan serta melakukan penanaman pohon diwilayah tertentu dan berfungsi sebagai penyerapan dari panas.

Wilayah Indonesia khususnya di wilayah Jakarta, wilayah tersebut telah membentuk suatu kawasan terbuka hijau atau RTH yang nantinya dapat berguna sebagai pengatur suhu, menjaga ketersediannya air, mengatur laju angin serta sebagai pengendali ekosistem. Wilayah dengan kawasan hijau di Indonesia lebih banyak dijumpai dari beberapa daerah, bahkan dapat melampaui negara - negara tetangganya. Seluruh wilayah tersebut sebagai tempat untuk mengatur suhu bumi serta mengatur ketersediannya air. Sebagai contoh kawasan biosfer Cibodas, kawasan ini dipergunakan sebagai daerah tangkapan air hujan dan pengendali iklim diseluruh wilayah, kawasan ini menjadi tempat yang sangat penting bagi keberadaanya makhluk hidup disekitarnya. Saat ini pemerintah telah melakukan kebijakan terkait keberadaannya kawasan tersebut sebagai perdagangan karbon. Perdagangan karbon ialah suatu wilayah karena memiliki jumlah kawasan hutan dengan skala tertentu dan bagi negara yang tidak atau kurang dalam memiliki kawasan hutan maka negara tersebut harus membayar kompensasi kepada negara dari kawasan hutan tersebut. perdagangan karbon tidak sama seperti penjualan secara umumnya, akan tetapi proses tersebut terjadi jika suatu negara penghasil gas O3 yang dihasilkan oleh suatu negara secara otomatis harus membayar kompensasi kepada negara dengan kepemilikan kawasan hutan, maka dari itu negara yang memiliki kawasan alam yang sangat luas berpotensi dalam penyerapan dari gas O3 tersebut. Hal itu bagi Indoensia sendiri dapat dipergunakan sebagai peluang dalam memanfaatkan sumberdaya alam yang ada dengan tidak menebang pohon, karena dari perdagangan karbon yang diperhitungkan ialah jumlah kawasan yang dilestarikan dari segi penanaman serta perawatannya. Pendapatan dari perdagangan karbon dapat dimanfaatkan sebagai dana dalam memenuhi kebutuhan bagi wilayah terkait, serta memiliki dampak positif dibidang perekonomian sebagai kesejahteraan dan kemakmuran bagi masyarakat. Dengan adanya kawasan biosfer maka akan memaksa masyarakat untuk tetap menjaga hutan dan penyalahangunaan seperti penebangan hutan liar akan hilang dengan sendirinya.

Air merupakan molekul yang tersusun atas unsur dari golongan hidrogen dan oksigen jika dilihat dari aspek kimianya. Hidrogen merupakan unsur golongan alkali yang terletak di golongan I A pada tabel periodik kimia sedangkan golongan oksigen terletak di unsur golongan VI A dengan periode kedua. Kedua unsur ini mengikat dari satu dengan yang lainnya sehingga tersusunnya air. Sedangkan jika dilihat dari aspek biologinya, air tersusun atas penguapan dari air, baik itu air danau, sungai, dan laut. Semua air yang mengalami penguapan akan terangkat ke udara akibat panas bumi. Saat uap telah mengalami penguapan maka uap tersebut akan membentuk partikel – partikel air yang sangat besar dan partikel tersebut berupa air. Air tersebut akan tertampung di awan serta pada saat itu juga warna awan akan berubah menjadi gelap. Ketika jumlah air telah banyak ditampung dan melebihi batasnya, maka saat itu juga air akan terjatuh ke bumi. Sebenarnya partikel kecil pada air tersebut terjadi dari gesekan yang diakibatkan tekanan udara yang lebih besar daripada air yang jatuh, sehingga dari proses itulah butiran butiran air hujan terbentuk. Air yang jatuh tersebut dapat langsung menyerap kedalam tanah atau dapat tertampung dikawasan tertentu seperti pada danau. Air yang mengalir ke sungai dapat berasal dari daerah aliran sungai, daerah tersebut yang nantinya sebagai tempat dengan fungsi menangkap air, tempat penampungan sementara air hingga sebagai tempat dalam penyaluran air ke aliran sungai.

Dilingkungan sekitar air dipergunakan sebagai kebutuhan dasar dalam kehidupan, semisalnya kebutuhan air untuk konsumsi manusia maka air tersebut tidak dapat langsung dimunum karena air tersebut harus diolah terlebih dahulu supaya bakteri dalam air mati. Bakteri dalam air dapat berupa jenis Coliform Bacteria, bakteri ini akan mempengaruhi terhadap pencernaan, oleh karena itu memasak air dapat menjadi salah satu cara untuk menghilangkan bakteri tersebut. Air didunia sangatlah banyak jenisnya, mulai dari air tawar, air payau, dan air laut. Ketiga jenis air tersebut dibedakan dari kadar garamnya. Air tawar memiliki salinitas kurang dari 1% sehingga jika ingin dijadikan sebagai air konsumsi dapat langsung diminum tanpa terlu adanya penyaringan. Sedangkan air laut merupakan air dengan salinitas lebih dari 1% dan biasanya air laut dapat dimanfaatkan sebagai pembuatan garam, akan tetapi air tersebut tidak cocok untuk dikonsumsi secara langsung dan apabila manusia mengkonsumsinya maka tidak boleh lebih dari 2 gelas. Kemudian yang ketiga adalah air payau, air ini terletak diantara perbatasan air tawar dan air laut serta air ini berada di ekosistem estuaria. Salinitas dari air ini secara perlahan berubah dari air tawar menuju air asin atau air laut.

Air memiliki banyak manfaat terhadap kehidupan makhluk hidup, tanpa adanya air maka makhluk hidup sangat sulit untuk bertahan hidup. Air dapat dipengaruhi oleh keberadaan iklim. Iklim yang bagus akan menciptakan air yang bagus pula. Air tersebut memiliki manfaat diantaranya, manfaat dibidang ekologi, ekonomi, dan sosial budaya. Jika dilihat pada bidang ekologi, maka air dapat terhadap lingkungan, sebagai contoh untuk lingkungan biotik maka makhluk hidup seperti satwa dan flora dapat memanfaatkan air tersebut untuk bertahan hidup, jenis makhluk seperti ikan dapat hidup dengan selang waktu lebih lama jika kualitas air tersebut baik. Kualitas air tersebut dapat dilihat dengan farameter biologi yaitu dengan melihat jumlah satwa seperti capung yang berada disekitarnya, jika jumlah capung banyak maka kualitas air tersebut baik dan sebaliknya. Jika dilihat dengan farameter fisika dapat ditentukan dengan aroma air tersebut, biasanya dalam lingkungan budidaya perikanan bau tersebut berasal dari kotoran dan pakan dari ikan tersebut maka dari itu air tersebut harus sering diganti. Sedangkan kualitas air jika dilihat dari farameter kimia yaitu dengan bantuan kertas Ph, air yang memiliki kadar ph lebih tinggi atau lebih dari 9,5 mempunyai konsentrasi alkali karbonat yang lebih tinggi.

Sumber: Dokumentasi Pribadi,2020

 

Kelangkaan air merupakan sesuatu kondisi dimana pada suatu lingkungan kekurangan jumlah air dalam memenuhi kebutuhan hidup. Kelangkaan air dapat terjadi akibat dari perubahan iklim, perubahan lingkungan atau deforestasi, penggunaan air berlebih, dan kekeringan. Jika dilihat akibat dari iklim maka hal tersebut karena kondisi lingkungan yang telah berubah dari keadaan semula. Perubahan iklim terjadi karena meningkatnya suhu dipermukaan bumi akibat pemanasan global sehingga memicu tidak terjadinya hujan yang akhirnya jumlah air didalam bumi berkurang. Perubahan iklim juga dapat memicu gunung es diwilayah kutub akan meleleh sehingga permukaan air laut menjadi naik. Namun kelangkaan air tidak terjadi karena perubahan iklim saja, perubahan lingkungan atau deforestasi merupakan suatu perubahan kondisi lingkungan berupa hutan menjadi area industri atau tempat permukiman. Perubahan lingkungan tersebut mengakibatkan tanah sebagai wilayah serapan air menjadi hilang karena tertutupnya oleh tanaman beton dan pepohonan sebagai bagian pembangun dari hutan hilang tergerus oleh keberadaannya industri dan permukiman, sebab hutan sebagai wilayah untuk menampung air.

Langkanya air dapat terjadi karena penggunaan air berlebih, hal tersebut akibat dari kebutuhan manusia akan air sangat penting. Namun penggunaan berkebih dapat terjadi akibat eksploitasi air demi keuntungan sebelah pihak, seperti adanya industri air minum. Kegiatan tersebut sebenarnya baik dalam memenuhi air konsumsi bagi manusia, akan tetapi jika industri tersebut melakukan pemompaan air dengan skala besar dan tanpa diperhatikan maka kebutuhan air akan menjadi kurang dan hal tersebut secara perlahan membuat langkanya air. Semakin banyak orang ditambah dengan banyaknya uang maka kebutuhan akan air semakin tinggi pula, hal tersebut yang menyebabkan stok air dalam bumi menipis. Selain dari kelangkaan air dapat terjadi akibat kekeringan pada suatu wilayah, biasanya kekeringan sifatnya alami karena hal tersebut terjadi dari musim suatu wilayah. Wilayah beriklim tropis hanya memiliki dua musim yang diantaranya musim hujan dan musim kemarau, musim kemarau ialah suatu musim yang tidak terjadinya hujan pada bulan tertentu dan pada saat itu juga kondisi lingkungan sangat panas dan gersang. Dari semua bentuk penyebab langkanya air ternyata air tanah didalamnya mengalami penurunan, penurunan tersebut akibat keberadaan sumur-sumur yang semakin banyak sehingga permukaan tanah semakin bawah dan secara tidak langsung air tersebut akan berkurang.

Secara keseluruhan air dan iklim sangat berkaitan, dengan garis besar perubahan iklim merupakan suatu proses atau fenomena dari pemanasan global dan dapat dipengaruhi oleh kebakaran hutan. Proses tersebut suhu bumi semakin tinggi dalam jangka waktu tertentu. Hal yang menyebabkan dari meningkatnya suhu dibumi ialah dari efek gas rumah kaca, kerusakan lapisan ozon, fungsi hutan berpindah, penggunaan CFC tidak terkendali, serta pembuangan gas industri. Efek rumah kaca ialah suatu proses dari panas matahari yang dipancarkan ke bumi, namun pancaran tersebut tidak kembali keluar dari atmosfer akan tetapi dipantulkan kembali ke bumi secara terus-menerus, hal tersebut merupakan proses dari efek rumah kaca. Dampak yang ditimbulkan dengan adanya efek rumah kaca yaitu perubahan iklim secara drastis. Panas yang dihasilkan membuat permukaan air laut meningkat karena gunung es mengalami pelelehan. Selain itu perubahan iklim terjadi rusaknya lapisan ozon di atmosfer, rusak lapisan ozon dapat berasal dari pembuangan gas pembakaran kendaraan bermotor, seperti mobil. Gas dari pembakaran tersebut menghasilkan gas O3. Sebagaimana kita ketahui bahwa lapisan ozon berada di dua wilayah atmosfer diantaranya berada di troposfer dan stratosfer. Troposfer yaitu lapisan dari atmosfer yang berada di ketinggian dari permukaan bumi kurang lebih 16 km, sedangkan stratosfer berada lebih tinggi dari troposfer yaitu 50 km dari permukaan bumi. Lalu fungsi hutan sangat mempengaruhi dari perubahan iklim, karena hutan memiliki peran berupa mengatur iklim, akan tetapi jika keberadaan hutan sudah tidak dijumpai karena hutan tersebut telah berubah fungsi menjadi perkebunan. Sebagai contoh hutan di Kalimantan mengalami fungsi menjadi perkebunan kelapa sawit. Pengalihan hutan tersebut digunakan untuk menciptakan perekonomian akan tetapi dalam segi lingkungan, keberadaan hutan berguna dalam pengendali iklim. Namun sekarang ini iklim telah mengalami perubahan, maka secara perlahan iklim tersebut akan mengalami perubahan. Penggunaan gas CFC tidak terkendali dapat menyebabkan dari perubahannya iklim, sebab gas CFC akan merusak dari lapisan ozon, saat ini pengguanaan AC sangat berlebihan dilingkungan rumah, perkantoran, sekolah, maupun pusat perbelanjaan. dampak penggunaan AC lebih banyak menciptakan kerugian dari pada keuntungan, sebab AC hanya menghasilkan udara sejuk namun jika dilihat dari sisi kerugiannya yaitu suhu dibumi mengalami peningkatan, iklim menjadi tidak dapat diprediksi.

Keberadaan industri dapat menjadi penyebab dari perubahan iklim, sebab industri tersebut dapat menciptakan gas O3 dari pembakaran yang terjadi. Pembakaran tersebut akan merusak lapisan ozon. Saat ini keberadaan perindustrian sangat banyak disetiap wilayah, keberadaan tersebut demi keuntungan semata tanpa memikiran dampak selanjutnya. Tidak hanya itu saja, aktivitas dari perindustrian dapat merusak ekosistem perairan sebab dari pembuangan limbah yang tidak terkendali. Limbah tersebut dapat mengandung zat-zat berbahaya sehingga jenis makhluk hidup didalamnya akan terganggu. Industri tersebut telah mengandalkan keberadaan lahan kosong sebagai kegiatan tersebut, lahan yang sebenarnya dapat digunakan untuk daerah resapan telah tergantikan dengan adanya perindustrian.

Sumber: Dokumentasi Pribadi,2020

 

Permasalahan tersebut yang berkaitan dengan air dan perubahan iklim dapat diatasi bersama. Peran pemerintah dalam mengatasi permasalahan tersebut dapat berupa membentuk atau ikut serta didalam lembaga dunia guna menciptakan suatu kebijakan yang dapat dipergunaan di negara tersebut. kebijakan yang bentuk harus sesuai dengan apa yang sedang terjadi dan kebijakan tersebut harus berjalan sesuai mestinya. Dalam pemerintahan, dibentuknya suatu undang-undang dapat menjadi tolak ukur untuk membuat peraturan mengenai permasalah air dan perubahan iklim. Undang-undang tersebut tersusun atas persetujuan dari berbagai pihak yang terlibat, misalnya anggota DPR sebagai wakil rakyat harus membuat suatu peraturan sesuai dengan keadaan dan dapat menguntungkan untuk semua pihak. Peraturan tersebut setelah ditetapkan harus memiliki pondasi yang kuat supaya peraturan tersebut tidak hilang dan tidak diakui oleh semua pihak termasuk masyarakatnya. Selain dalam pembuatan kebijakan berupa peraturan, pemerintah juga dapat membuat suatu badan atau lembaga yang nantinya memiliki sebuah tujuan tentang “pengendalian air dan perubahan iklim”. Keanggotaan lembaga tersebut dapat berasal dari kalangan aktivis atau akademis sebagai pengisinya, pemilihan keanggotaan dapat dilakukan secara politik atau dengan cara sesuai dengan kebijakan yang berlaku.

Masyarakat dalam penggerak dari segala keputusan dari pemerintah harus ikut serta dan terlibat didalamnya. Sebab dengan aktifnya masyakarat dalam mengatasi permasalahan ini akan cepat ditanggulangi dan dampak yang ditimbulkan tidak sebesar mungkin. Masyarakat tersebut dapat membuat suatu berupa ajakan – ajakan tentang penggunaan air yang baik dan benar. Ajakan tersebut sebagai bentuk dari sosialisasi dalam mengurangi dan tidak berlebihan dalam penggunaan air. Selain dari hal tersebut, hal yang mendukung untuk dalam menjaga air agar tidak tercemar ialah dengan tidak membuang sampah ke aliran sungai. Masyarakat dapat memanfaatkan keberadaan aliran sungai sebagai sarana rekreasi. Rekreasi tersebut dapat berupa memancing maupun berenang dan secara tidak langsung dapat berdampak pada sektor perekonomian berupa pendapatan. Selain untuk menciptakan keberadaan air bersih, pengurangan transportasi pribadi beralih ke tranportasi umum menjadi salah satu cara dalam pengurangan polusi udara dan secara tidak langsung akan mengurangi dari kemacetan.

Peran masyarakat dalam mengatasi permasalahan tersebut dapat berupa dengan melakukan pembatasan penggunaan lahan untuk permukiman, selain itu lebih membuka daerah resapan dan menanam pohon supaya air hujan yang jatuh ketanah dapat langsung diserap oleh lahan tersebut, dan keberadaan pohon dapat berguna dalam penyimpanan air yang nantinya dapat digunakan sebagai cadangan dimusim kemarau. Masyarakat dapat melakukan tindakan berupa membentuknya komunitas atau perkumpulan masyarakat dalam membekali diri guna mengatasi langkanya air serta dapat mengatasi dari perubahan iklim. Kegiatan yang dilakukan komunitas tersebut dapat berupa penanaman seribu pohon, pembersihan aliran sungai, kegiatan tersebut guna mendapatkan dampak positifnya serta mengurangi dari dampak negatifnya.

Pemaparan tersebut dapat disimpulkan bahwa air merupakan bagian yang sangat melekat pada makhluk hidup dalam mempertahan hidup, tanpa adanya air seluruh makhluk hidup akan sulit untuk bertahan hidup. Selain itu manfaat air dapat berupa untuk segi ekologi, ekonomi, dan sosial. manfaat tersebut dapat berupa positif maupun negatif. Air tersebut akan mengalami kelangkaan, kelangkaan tersebut akibat dari penggunaan yang berlebih terhadap air serta berkurangnya daerah resapan air. Selain itu perubahan iklim akan mempengaruhi terhadap ketersediaannya air di bumi, perubahan iklim terjadi akibat dari efek gas rumah kaca, kerusakan lapisan ozon, fungsi hutan berpindah, penggunaan CFC tidak terkendali, serta pembuangan gas industri. Dampak yang terjadi dari perubahan iklim sangat besar dan dapat mempengaruhi makhluk hidup dilingkungannya. Dalam mengatasi dampak tersebut maka peran pemerintah dan masyarakat sangat diperlukan, kebijakan pemerintah berupa peraturan dan ketegasannya sangat diharapkan. Peran masyarakat dalam keikutsertaan menjaga air dan perubahan iklim sangat diharapkan karena masyarakat sebagai penggerak dari segala bentuk keputusan dari pemerintah. Bentuk tindakan secara kolaborasi antara pemerintah dan masyarakat sangat diharapakan dan hal tersebut dapat dilakukan guna mengatasi dari permasalahan air serta pengaruh dari perubahan iklim.

#bwkehati

#hariairsedunia

#bwchallenge

 

 

Tentang Penulis
Alan Wasahlan
INSTITUT PERTANIAN BOGOR

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Artikel
Terkait
Tidak ada artikel yang ditemukan
2020-03-29
Difference:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *