Pengaruh Pentingnya Air dan Lingkungan bagi Bumi

Kelautan
Pengaruh Pentingnya Air dan Lingkungan bagi Bumi
28 Maret 2020
2059

Pengaruh Pentingnya Air dan Lingkungan bagi Bumi 

     Air merupakan senyawa penting bagi semua bentuk kehidupan yang diketahui sampai saat ini di Bumi tetapi tidak di planet lain. Air menutupi kira-kira 71% di permukaan bumi. Jumlah air yang terdapat di muka bumi ini relatif konstan. Menurut pengetahuan, total air di permukaan bumi sekitar 332.500.000 mil kubik, meskipun air mengalami pergerakan arus, tersirkulasi karena pengaruh cuaca dan juga mengalami perubahan bentuk. Sirkulasi dan perubahan bentuk tersebut antara lain melalui air permukaan yang berubah menjadi uap (evaporasi), air yang mengikuti sirkulasi dalam tubuh tanaman (transpirasi) dan air yang mengikuti sirkulasi dalam tubuh manusia dan hewan (respirasi). Air yang menguap akan terkumpul menjadi awan kemudian jatuh sebagai air hujan.  Air memiliki peranan yang vital dalam kehidupan makhluk hidup sehari-hari. Bagi manusia, kebutuhan air menyangkut dua aspek, yaitu aspek kuantitas dan kualitas. Menurut Widyastuti  (2006) banyak faktor yang berpengaruh terhadap kualitas air baik alami maupun non alami (anthropogenic factor). Faktor alami yang berpengaruh terhadap kualitas air adalah iklim, geologi, vegetasi, dan waktu, sedangkan faktor non alami adalah manusia. Sudadi (2003) menjelaskan faktor alami artinya bahwa unsur-unsur kimia yang ada dalam air tanah terjadi karena adanya interaksi antara airtanah yang bersifat pelarut unsur kimia yang ada dalam batuan penyimpan air tanah (akuifer). Besarnya kandungan unsur kimia sangat tergantung dengan lamanya interaksi serta bentuk dan ukuran besarnya butir akuifer. Faktor alami yang lain adalah keadaan lingkungan terbentuknya akuifer. Faktor non alami artinya bahwa masuknya unsur kimia tertentu ke dalam air tanah disebabkan karena ada kaitannya dengan kegiatan manusia, misalnya pada daerah-daerah pertanian yang sering  menggunakan pupuk atau pestisida dengan kadar tinggi kemungkinan dapat mencemari air tanahnya. Menurut Arsyad (2000) kualitas air menyatakan  tingkat kesesuaian air untuk dipergunakan bagi pemenuhan tertentu bagi kehidupan manusia, seperti untuk mengairi tanaman, minuman ternak dan kebutuhan langsung untuk minum, mandi mencuci dan sebagainya. Kualitas air ditentukan oleh kandungan sedimen tersuspensi dan bahan kimia yang terlarut di dalam air tersebut.

     Dari sudut pandang biologi, air memiliki sifat-sifat yang penting untuk adanya kehidupan. Air dapat memunculkan reaksi yang dapat membuat senyawa organik melakukan replikasi. Semua makhluk hidup yang diketahui memiliki ketergantungan terhadap air. Air merupakan zat pelarut yang penting untuk makhluk hidup dan adalah bagian penting dalam proses metabolisme. Air juga dibutuhkan dalam fotosintesis dan respirasi. Fotosintesis menggunakan cahaya matahari untuk memisahkan atom hidrogen dengan oksigen. Hidrogen akan digunakan untuk membentuk glukosa dan oksigen akan dilepas ke udara. Peradaban manusia berjaya mengikuti sumber air. Mesopotamia yang disebut sebagai awal peradaban berada di antara sungai Tigris dan Euphrates. Peradaban Mesir Kuno bergantung pada sungai Nil. Pusat-pusat manusia yang besar seperti Rotterdam, London, Montreal, Paris, New York City, Shanghai, Tokyo, Chicago, dan Hong Kong mendapatkan kejayaannya sebagian dikarenakan adanya kemudahan akses melalui perairan. Penduduk kurdi di Irak menggunakan alat penyulingan air portabel mengadopsi system NASA untuk memurnikan air dari sungai di daerahnya. Menurut Kodoati dan Sjarief (2010) Air merupakan sumber daya alam yang paling unik jika dibandingkan dengan sumber dayalain karena sifatnya yang terbarukan dandinamis. Artinya sumber utama air yangberupa hujan akan selalu datang pada musimnya sesuai dengan waktu. Namun, pada kondisi tertentu air bisa bersifat tak terbarukan, misal pada kondisi geologi tertentu dimana proses perjalanan air tanah memerlukan waktu ribuan tahun, sehingg apabila pengambilan air tanah dilakukan secara berlebihan, air akan habis (Kodoatie dan Roestam, 2010). Air merupakan sumber daya yang penting bagi kehidupan. Pada dasarnya air digunakan untuk kegiatan sehari-hari seperti minum, mandi, memasak, maupun mencuci. Oleh karena itu, ketersediaan air yang mencukup isangat diprioritaskan baik di Perkotaan dan Pedesaan. Sedemikian penting air bagi sistem kehidupan manusia, jika terjadi kekurangan air pasti manusia sangat kewalahan. Terjadinya perubahan ketersediaan air di Bumi merupakan satu konsekuensi yang harus dipertimbangkan sebagai akibat perubahan iklim yang disebabkan oleh pemanasan global. Penurunan ketersediaan air per kapita di negara-negara Afrika akan terjadi sebanyak 75% selama kurun waktu 50 tahun terakhir, terutama negara yang memiliki pertumbuhan penduduk tinggi seperti, Kenya dan Madagaskar.

     Institusi yang memiliki standar internasional metrologi untuk pengukuran kualitas air adalah Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) melalui Pusat Penelitian Metrologi. Sehingga, diharapkan setiap peralatan pengujian air di Indonesia mengacu pada standar yang ada di LIPI. Pelaksana Tugas Kepala LIPI, Bambang Subiyanto mengungkapkan, dengan peralatan yang diuji dan mengacu pada standar LIPI, maka diharapkan kualitas air bersih di Indonesia sama di setiap tempat. “Sehingga, ke depannya kualitas air di Indonesia secara perlahan memenuhi harapan,” kata Bambang dalam konferensi pers di sela-sela kegiatan Simposium Internasional bertema Quality Water for Quality Life, Selasa (19/9), di Hotel Aston Sentul, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Menurutnya, pengujian kualitas air penting untuk mengidentifikasi masalah pencemaran yang terjadi, memastikan bahwa air dapat digunakan sesuai tujuannya, memastikan bahwa air yang akan dikonsumsi aman dan mengevaluasi keefektifan sistem pengolahan. Memperkirakan debit air global dalam kurun waktu 30 tahun mendatang akan meningkat sebanyak 10%, seiring dengan itu kebutuhan air juga meningkat karena pertumbuhan penduduk akan meningkat sekitar 33%. Selain itu, peningkatan jumlah hujan tidak merata sepanjang tahun, terjadi variabilitas yang besar antara musim penghujan dan kemarau. Bagi Indonesia yang mempunyai batas tegas antara musim kemarau dan penghujan, perlu melakukan pembenahan kembali terhadap sistem daerah tangkapan air (DAS) serta peningkatan sistem distribusi air melalui sistem irigasi yang hemat dan tepat. Khusus untuk daerah pesisir, kenaikan muka air laut akan meningkatkan erosi pantai, penggenangan daratan pantai, akhirnya diperlukan perlindungan masyarakat nelayan.  

      Ciri – ciri air yang tercemar adalah berwarna dan tidak jernih, berbau dan berasa. Air yang bagus untuk digunakan adalah berwarna jernih. Air yang berwarna pada umumnya berasal dari limbah baik limbah rumah tangga maupun limbah pabrik. Air yang berbau juga disarankan untuk tidak digunakan karena bisa jadi air tersebut telah tercemar oleh bahan kimia maupun dari aktivitas organisme di dalam air. Selain itu, air yang berasa juga harus dihindari agar tidak digunakan karena sudah tercemar. Pencemaran air juga dapat disebabkan oleh adanya logam berat yang berasal dari limbah industri. Diantaranya adalah berasal dari industri tekstil, cat, bahan – bahan kimia yang digunakan untuk pupuk, pestisida dan lain – lain. Selain itu, adanya limbah logam berat dapat berpengaruh terhadap keseimbangan mikroorganisme di lingkungan perairan. Pencemaran air adalah masuknya komponen yang bercampur dengan air sehingga menurunkan kualitas air. Komponen tersebut antara lain adalah unsur, energi, dan zat lainnya. Pencemaran air antara lain adalah pencemaran air laut, pencemaran air tanah, air sungai, dan air danau. Berdasarkan UU No. 23 Tahun 1997 menyatakan bahwa pencemaran air adalah menurunnya kualitas air akibat masuknya makhluk hidup, zat, energi ke dalam air akibat aktifitas manusia. Penurunan kualitas air tersebut dapat disebabkan secara sengaja oleh aktifitas manusia.

     Dampak pencemaran air terhadap lingkungan sangat lah besar. Salah satu dampak pencemaran lingkungan adalah memutus rantai suatu makanan pada suatu ekosistem, contohnya adalah pestisida yang berlebihan yang dapat mempengaruhi makhluk hidup di air. Pencemaran air dapat menyebabkan banyak spesies ikan dan biota lain yang ada di lingkungan perairan punah. Hal ini sangat merugikan karena dapat menurunkan jumlah jumlah keanekaragaman ekosistem air. Keseimbangan juga terganggu akibat dari pencemaran air tersebut. Pencemaran air dapat menyebabkan pH air berubah sehingga berakibat pada biota di ekosistem perairan. Pada pH 6-6,5 dapat menurunkan keanekaragaman plankton dan bentos. Pada pH 5,5 – 6 terjadi penurunan nilai keanekaragaman plankton dan bentos semakin jelas. Pada pH 5 – 5,5 penurunan keanekaragaman semakin besar sehingga berpengaruh terhadap penurunan jenis plankton, perifilton dan bentos. Adanya dampak pada pencemaran air merupakan tanggung jawab bagi warga sekitar. Dampak tersebut dapat dicegah dengan berbagai macam cara. Penggunaan pupuk organik dan kompos sebagai pengganti pupuk pembuatan pabrik merupakan salah satu cara pencegahan. Hal ini merupakan alternatif tepat untuk mengurangi pencemaran air oleh nitrat dan fosfat. Kompos dan pupuk organik dapat memulihkan kandungan mineral dalm tanah juga dapat memperbaiki struktur dan aerasi tanah serta mencegah eutrofikasi. Cara pencegahan lainnya yang paling sederhana yaitu mengurangi penggunaan detergen, sebisa mungkin menggunakan detergen yang ramah lingkungan dan dapat mudah terurai alam dengan cepat. Pembuatan sengkedan dan terasering pada lahan miring juga dapat memperkecil laju erosi, yang akhirnya dapat mengurangi tingkat pencemaran karena erosi lapisan tanah.

   Lingkungan merupakan segala sesuatu yang ada disekitar manusia yang mempengaruhi perkembangan kehidupan manusia baik secara langsung maupun tidak langsung. Lingkungan mempunyai arti penting bagi manusia, dengan lingkungan fisik manusia dapat menggunakannya untuk memenuhi kebutuhan materilnya, dengan lingkungan biologi manusia dapat memenuhi kebutuhan jasmaninya, dan dengan lingkungan sosial manusia dapat memenuhi kebutuhan spiritualnya. Lingkungan dipandang sebagai tempat beradanya manusia dalam melakukan segala aktivitas kesehariannya. Kehidupan manusia sangat tergantung pada tersedianya sumber daya alam yang memadai dalam lingkungan hidup. Manusia dan lingkungan hidup akan selalu terjadi interaksi timbal balik. Manusia mempengaruhi lingkungan atausebaliknya,manusia dipengaruhi oleh lingkungan hidupnya. Demikian pula manusia membentuk lingkungan hidupnya dan manusia dibentuk oleh lingkungan hidupnya. Lingkungan hidup memegang peranan penting dalam kebudayaan manusia, mulai dari manusia primitif sampai pada yang modern. Salah satu isu global yang sangat penting dan mendapat perhatian serius saat ini adalahmasalah lingkungan. Masyarakat dan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) barsama-sama pemerintah,baik di negara maju maupun di negara berkembang terus memberikan perhatian terhadap masalah lingkungan. Bukti kepedulian pemerintah terhadap lingkungan terlihat pada Konferensi Lingkungan Hidup yang di selenggarakan pada 24 Februari 2010 yang laludi Nusa Dua Bali. Dalam kesempatan tersebut, Presiden Republik Indonesia, bapak Susilo Bambang Yudhoyono mengajak masyarakat dunia menyelamatkan bumi dari ancaman kerusakan lingkungan. 

    Konsekuensi adanya perubahan iklim adalah tantangan yang signifikan terhadap lingkungan, ekonomi global, dan kesehatan manusia dengan perubahan yang mempengaruhi generasi mendatang. Pembangunan berkelanjutan sangatlah krusial dalam kerangka mitigasi yang sukses terhadap perubahan iklim. Dampak yang ada meluas sampai di wilayah kecil yang berbatasan langsung dengan wilayah pantai. Hal ini juga berdampak terhadap generasi mendatang terhadap ancaman bahaya yang ada. Menurut Soedjajadi (2007), tindakan nyata dalam mitigasi bencana adalah fokus pada keadilan dan kesinambungan pembangunan dengan bekerja pada berbagai tingkatan, bekerja sama secara konstruktif pada tingkat internasional, dan kebijakan nasional yang kuat juga secara individual. Salah satu dampak perubahan iklim adalah krisis air bersih, yang disebabkan oleh masa kekeringan berkepanjangan. Kondisi tersebut disebabkan oleh pergantian musim yang tidak stabil, sehingga daerah yang jarang air terancam mengalami krisis air. Sumber kebutuhan air tawar sepertiga penduduk dunia diperkirakan akan kering pada tahun 2100. Dan pada pertengahan abad ini, daerah subtropis dan tropis yang kering diprediksi akan mengalami kekurangan air sebanyak 10-30 persen sehingga terancam bencana kekeringan. Terjadinya peningkatan jumlah penduduk, kendaraan, dan penggunaan jumlah BBM akan menyebabkan terjadinya kenaikan CO2 di udara. Bertambahnya CO2 di udara akan meyebabkan terjadinya kenaikan temperatur dan curah hujan, sehingga menyebabkan terjadinya perubahan iklim. Perubahan iklim ini akan berdampak terhadap pengurangan sumber air bersih, yang juga dapat menyebabkan meningkatnya kasus diare. Dengan meningkatnya curah hujan dan temperatur akan menyebabkan terjadinya peningkatan kasus penyakit DBD. Adanya kasus-kasus penyakit ini, secara signifikan akan menyebakan terjadinya kerugian ekonomi. Laju pertumbuhan yang besar menyebabkan jumlah penduduk meningkat secara pesat, sehingga akan berdampak terhadap kondisi lingkungan. Hasil simulasi memperlihatkan semakin kecil laju pertumbuhan penduduk, maka semakin besar pengurangan CO2. Simulasi yang dilakukan hingga tahun 2025, memperlihatkan terjadinya pengurangan sumber air bersih yang meningkat terus. Berkurangnya sumber air ini sesuai dengan penelitian para ahli, bahwa pada pertengahan abad ini, berkurangnya sumber air bersih di daerah sub tropik diperkirakan sebanyak 20-30%.

       Menanggapi hal tersebut, sebagai pelaku utama terjadinya perubahan iklim bumi, maka manusia lah satu-satunya yang harus bertanggungjawab dalam upaya menanggulangi pemanasan global. Ada beberapa hal yang dapat kita lakukan untuk mengurangi dampak pemanasan global ini diantaranya yaitu menghemat penggunaan air, cuaca yang tidak dapat lagi diprediksi membuat bencana alam tak terduga bisa datang kapan saja, salah satunya adalah banjir. Volume air laut yang meningkat diakibatkan mencairnya es di kutub, membuat siklus turunnya hujan semakin sering. Apa hubungannya dengan menghemat air? Dengan tidak membuang-buang air, maka volume air di saluran buang yang tinggi tidak menjadi salah satu penyebab banjir, selain karena kebiasaan buang sampah sembarangan. Hal lainnya yang dapat dilakukan yaitu memanfaatkan energi alam semaksimal mungkin, seperti memanfaatkan energi matahari pada siang hari untuk menerangi ruangan sehingga mengurangi pemakaian lampu dengan menggunakan kaca pada dinding. Jika ruangan menjadi panas karena itu, jendela bisa digunakan untuk memanfaatkan angin sebagai penyejuk udara, dibanding menggunakan pendingin udara. Penggunaan gorden pada jendela juga bisa mengurangi panas. Untuk skala yang lebih besar, bisa mulai membiasakan menggunakan energi baru terbarukan yang digalakkan oleh Kementrian Energi dan Sumber Daya. Menteri Kelautan dan Perikanan menegaskan bahwa pemerintah berkomitmen untuk terus mengatasi dampak perubahan iklim dari segi pemberdayaan masyarakat antara lain melalui program Pengembangan Desa Pesisir Tangguh. Secara internasional, telah melakukan beragam upaya pengelolaan berkelanjutan sumber daya pesisir dan laut pada tingkat regional seperti Coral Triangle Initiative (CTI). CTI itu sendiri merupakan kerja sama regional antara enam negara yaitu Indonesia, Malaysia, Filipina, Kepulauan Solomon, Timor Leste, dan Papua Nugini untuk konservasi kawasan terumbu karang. Secara global, pemerintah Indonesia juga telah menyatakan akan menetapkan target menurunkan emisi gas rumah kaca sebesar 41 persen dengan bantuan internasional pada 2020.

#bwkehati #hariairsedunia #bwchallenge

Tentang Penulis
Nabila Prista
Sekolah Vokasi IPB University

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

2020-03-28
Difference:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *