Kanibalisme menjadi perilaku tidak biasa jika terjadi pada induk ke anak-anaknya. Sebab proses menjaga dan membesarkan anak lekat dengan kasih sayang, perhatian dan perlindungan. Tetapi pada hewan seperti serangga, amfibi, ikan, kelinci hingga burung ditemukan perilaku kanibalisme. Apa alasan mereka? Dugaan awal para peneliti, perilaku tersebut terjadi ketika ketersediaan makanan di lingkungan sangat terbatas. Namun haasil penelitian lanjutan menyangkal hipotesis awal. Sebab, pada lingkungan dengan daya dukung mencukupi pun ditemukan kanibalisme.
Baca juga: Terwelu Bukan Nama Lain Kelinci, Mereka Berbeda
Penelitian terbaru yang dipublikasikan dalam jurnal Frontiers in Ecology and Evolution menyatakan bahwa kanibalisme adalah salah satu bentuk perawatan dan kasih sayang dari indukan yang menguntungkan untuk jangka panjang. Pada kondisi khusus seperti penyakit karena penyebaran infeksi dan kompetisi terhadap sumber daya yang terbatas, populasi anakan yang padat bisa mengancam keberlangsungan hidup. Sehingga sang induk mengorbankan beberapa anak (yang lemah atau sakit) agar anakan lain bisa bertahan hidup.
Perilaku kanibalisme tidak terbatas pada anakan yang sedang tumbuh, tetapi juga untuk telur yang ditemukan pada ikan, serangga, amfibi juga ikan. Biasanya spesies yang melakukan kanibalisme ini meletakkan telur dalam jumlah banyak di satu lokasi untuk memudahkan perawatan. Sayangnya jumlah banyak juga meningkatkan meningkatkan peluang persebaran penyakit dan kompetensi terhadap sumber daya seperti oksigen.
Meski jumlah telur yang banyak bisa mengancam hidup keseluruhan anakan. Induk tidak bisa begitu saja menurunkan jumlah telur. Sebab kondisi lingkungan berubah-ubah dengan cepat dan indukan tidak bisa selalu memprediksinya dengan tepat.
Referensi: phys, livescience
Tinggalkan Balasan
Anda harus masuk untuk berkomentar.
Terkait