Mungkin bagi kita yang dulu saat masih anak-anak masih merasakan namanya ngarit (mencari rumput) untuk ternak dan bermain di alam yang masih lebatnya pepohonan dan suara gemercik air di sungai mungkin pernah melihat burung yang bersuara keras dan parau ini. Burung tengkek jawa atau Cekakak jawa yang memiliki nama latin Halcyon cyanoventris ini dulu sangat mudah dijumpai lebih dari satu di sekitar sungai. Paruhnya yang besar dan panjang serta merah merona atau bisa disebut menor ini membuat burung ini mudah dikenali.
Burung yang memiliki nama inggris Javan Kingfisher ini tubuhnya dominan berwarna biru keunguan dengan kepala coklat. Ada bercak putih dibagian bawah sayap yang terlihat saat terbang. Suaranya sangat keras dan parau.
Jenis burung ini merupakan jenis yang resisten atau sangat peka terhadap kehadiran manusia. Burung ini sangat susah untuk didekati. Saat ini habitatnya hanya terbatas di sekitaran sungai dan juga pinggiran hutan. Namun dengan keberadaan manusia yang semakin banyak dan membuat area-area tepian sungai yang dulunya menjadi habitat burung ini menjadi empat hunian manusia membuat persebaran burung ini semakin terdesak. Menurut data Redlist IUCN jenis burung ini masih masuk dalam kategori status Least Concern (LC) atau resiko rendah. Namun, dengan semakin pesatnya pertumbuhan manusia tidak menutup kemungkinan status burung ini akan berubah.
Sumber Bacaan :
Nugroho, S.Y. dan Afrizal N. 2017. Biodiversitas UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta (burung). Yogyakarta : Suka Press
http://www.kutilang.or.id/2012/10/28/cekakak-jawa/
Tinggalkan Balasan
Anda harus masuk untuk berkomentar.