opini

Menyingkap Kepingan Karst Kapanewon Ponjong, Gunungkidul

Sungai Oya (Dokumentasi Egsafair, 2018) Aliran Sungai Oya yang airnya nampak putih keruh akhir Desember siang itu menjamu saya yang sudah lima tahun tidak lagi menyentuh atmosfer Pegunungan Sewu dengan salah satu lembahnya menjadi lintasan bagi sungai ini. Sekilas, palung sungai terlihat berbentuk U lebar namun berdinding dalam dengan dasar bebatuan yang beberapa secara kasat Menyingkap Kepingan Karst Kapanewon Ponjong, Gunungkidul

Fenomena Laron di Musim Hujan

Setiap kali musim hujan tiba, banyak dari kita pasti melihat serangga bersayap yang berbondong-bondong beterbangan di dekat sumber cahaya. Begitupula saat malam, langit seringkali dipenuhi oleh serangga bersayap yang beterbangan kesana kemari. Mereka dikenal sebagai laron. Bagi sebagian orang, kehadiran laron menjadi pertanda perubahan musim. Apakah yang sebenarnya terjadi? mengapa laron hanya muncul saat hujan Fenomena Laron di Musim Hujan

Semua Biodiversitas, Punya Pekerjaan

Semua Biodiversitas, Punya Pekerjaan – Suatu kali saya ditanya, apa yang terjadi jika orangutan tidak ada? Jika hanya untuk pemencar biji, ada banyak satwa lain yang melakukannya. Saya yang masih minim pengetahuan kala itu terdiam cukup lama. Pertanyaan dan pernyataan orang tersebut benar, jika ada satu spesies yang hilang, maka akan ada spesies lain yang Semua Biodiversitas, Punya Pekerjaan

Gambut Sebagai Solusi Masalah Iklim Sekaligus Bom Waktu

Gambut seharusnya bisa menjadi solusi permasalahan iklim, tapi eksploitasi berlebih bisa menjadikannya bom waktu yang dapat meledak sewaktu-waktu. Dampaknya pun serius, mulai dari kebakaran hutan dan lahan (karhutla), kabut asap lintas batas (transboundary haze), hingga permasalahan sosial dan ekonomi yang nyata mengancam manusia. Atas nama pembangunan, lahan gambut Indonesia sering menjadi korban dari kegiatan eksploitasi Gambut Sebagai Solusi Masalah Iklim Sekaligus Bom Waktu

Kupu kupu gajah yang terancam kepunahannya?

Kupu-kupu gajah (Attacus atlas) adalah sejenis ngengat bertubuh besar yang menyebar luas di wilayah tropika dan subtropika Asia Tenggara, umum ditemukan di Kepulauan Nusantara. Dalam bahasa Inggris ia dikenal sebagai Atlas moth. Kupu-kupu gajah kerap dianggap sebagai ngengat yang terbesar di dunia, khususnya terkait luas permukaan sayap-sayapnya, yang mencapai 400 cm². Rentang sayapnya pun termasuk salah Kupu kupu gajah yang terancam kepunahannya?

Merayakan Hari Sejuta Pohon, Meneladani Konsistensi Sosok Pejuang Alam

Key Message: Hari Sejuta Pohon menjadi momen refleksi sekaligus melihat seberapa besar kesadaran kita terhadap keberadaan pohon dan lingkungan. Sementara di luar sana ada banyak sosok yang puluhan tahun hidupnya mendedikasikan pada aktivitas menanam pohon dan menyelamatkan lingkungan. Cerita mereka yang harapannya bisa memberi teladan. Keyword Utama: Hari Sejuta Pohon Related Keyword: Hari Sejuta Pohon Merayakan Hari Sejuta Pohon, Meneladani Konsistensi Sosok Pejuang Alam

Menyemai Masa Depan: Konservasi Tumbuhan dalam Hari Satu Juta Pohon

Menyemai Harapan Setiap tahun, kita merayakan Hari Satu Juta Pohon, ini adalah sebuah momen spesial yang lebih dari sekadar menanam pohon baru. Ini adalah hari di mana kita, sebagai komunitas global, bergandengan tangan untuk menunjukkan cinta kita kepada Bumi. Saat kita menggali tanah, membuat lubang tanam dan menanam bibit-bibit baru, kita juga menanam dan menyamai Menyemai Masa Depan: Konservasi Tumbuhan dalam Hari Satu Juta Pohon

Gulo Puan Turut Menjaga Lahan Basah di Sumatera Selatan, Mengapa?

Matahari beranjak dari sarangnya memanggang separuh tubuh Muhammad [62] yang melaju menggunakan perahu keteknya menuju kandang kerbau yang berada di seberang sungai yang membelah antara Lebak Tapus dan Ulak Kuto. Di Lebak Tapus, desa Bangsal, Pampangan, Ogan Komering Ilir. Muhammad memelihara 68 ekor kerbau yang dimanfaatkan olahan susunya menjadi gulo puan. Gulo puan merupakan olahan Gulo Puan Turut Menjaga Lahan Basah di Sumatera Selatan, Mengapa?

Hari Gunung Sedunia 2023: Melestarikan Rhododendron vireya, Permata Dari Pegunungan Tropis

Hari Gunung Sedunia atau International Mountain Day ditetapkan pertama kali oleh Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa pada tanggal 11 Desember 2003 untuk mendorong berbagai kalangan bergerak dalam meningkatkan kesadaran tentang pentingnya ekosistem pegunungan dan pembangunan pegunungan yang berkelanjutan. Hari Gunung Sedunia dapat dimaknai lebih luas sebagai momentum kita, manusia, untuk menyadari fungsi dan peran penting gunung Hari Gunung Sedunia 2023: Melestarikan Rhododendron vireya, Permata Dari Pegunungan Tropis