Bioprospeksi Tumbuhan: Alternatif Kunci Menuju Ketahanan Pangan Dunia

Activity, Agriculture, Bioprospecting, Local Food
Bioprospeksi Tumbuhan: Alternatif Kunci Menuju Ketahanan Pangan Dunia
16 October 2024
1117

Pangan merupakan salah satu aspek krusial bagi kehidupan manusia. Tak ada manusia yang dapat hidup tanpa makan. Menilik pentingnya pangan, setiap tanggal 16 Oktober diperingati sebagai Hari Pangan Sedunia. Dilansir dari Food and Agriculture Organization (FAO), tema yang diangkat pada World Food Day tahun 2024 adalah “Right to foods for a better life and a better future”. Peringatan hari ini diharapkan fokus pada eksplorasi solusi bagi masalah kelaparan dan ketahanan pangan global. Alternatif solusi yang menarik untuk ditawarkan, salah satunya melalui bioprospeksi tumbuhan.

Memaknai Bioprospeksi Tumbuhan

Bioprospeksi merupakan proses penelusuran dan penelitian terhadap keanekaragaman hayati, salah satunya tumbuhan, untuk menghasilkan produk yang berguna, seperti senyawa kimia, bahan aktif, gen, protein, ataupun informasi genetik yang memiliki nilai ekonomi dan komersil. Tumbuhan merupakan bagian integral dari ekosistem yang menyimpan berbagai potensi tersembunyi yang belum sepenuhnya diungkap maupun dimanfaatkan. Padahal keanekaragaman jenis tumbuhan, khususnya di Indonesia, sangat menjanjikan untuk dikembangkan. Berbagai jenis tumbuhan lokal telah dimanfaatkan oleh masyarakat di berbagai kawasan Indonesia sebagai pangan, sekaligus pengobatan tradisional. Namun, masih minim yang membawanya hingga ke tahap pengujian laboratorium.

Sehubungan dengan Hari Pangan Sedunia, bioprospeksi tumbuhan membawa harapan baru bagi ketahanan pangan berkelanjutan dengan menggabungkan pengetahuan tradisional dan penelitian modern. Melalui penelitian bioprospeksi yang sistematis dan komprehensif, kita dapat mengembangkan solusi inovatif terhadap permasalahan pangan yang dihadapi dunia.

 

Bioprospeksi Tumbuhan Untuk Ketahanan Pangan

Fokus penelitian bioprospeksi tumbuhan meliputi berbagai macam bidang, salah satunya adalah pangan. Bioprospeksi tumbuhan berpotensi pangan ini dapat berasal dari tumbuhan buah, umbi, ataupun dari biji. Manfaat bioprospeksi tumbuhan pangan dapat dilihat dari berbagai sisi mata uang.

  1. Peran bioprospeksi dalam peningkatan kualitas pangan

Saat ini masyarakat di berbagai belahan dunia memiliki makanan pokok masing-masing, sesuai dengan kondisi alam yang ada di sekitarnya. Sebagian besar Masyarakat, di Indonesia khususnya, mengkonsumi beras dari tanaman padi, jagung, sagu, dan umbi-umbian sebagai makanan utama sehari-hari. Namun, jenis tanaman yang telah dibudidaya secara luas masih terbatas. Padahal dengan mengeksplorasi varietas lokal yang mungkin kurang dikenal, kita dapat menemukan sumber pangan yang lebih bergizi.

Para peneliti di Badan Riset dan Inovasi Nasional melirik umbi-umbian dari jenis Dioscorea yang berpotensi dikembangkan sebagai bahan pangan alternatif. Di Indonesia terdapat berbagai jenis Dioscorea, antara lain D. warbugiana, D. keduensis, D. nummularia, D. esculenta, D. pentaphylla, D. sansibarensis, D. hispida, D.  bulbifera, dan D.  alata (Fauziah dan Mas'udah 2015; Solikin 2017). Dioscorea alata merupakan salah satu jenis yang paling penting dan banyak dibudidaya serta dimanfaatkan oleh Masyarakat di Asia Tenggara, termasuk Indonesia.

Dioscorea alata atau yang dikenal sebagai uwi (Jawa) merupakan pengganti beras/sagu sebagai makanan pokok di musim kemarau. Di beberapa daerah Indonesia, D. alata dikenal dengan nama huwi (Sunda), lame (Sulawesi), obi (Madura), dan lutu (Kepulauan Maluku). Sementara di negara lain uwi disebut sebagai greater yam, water yam, atau ten-months yam. Umbi D. alata memiliki kandungan pati dan protein yang tinggi. Selain itu, umbi ini merupakan sumber mineral dan vitamin C, dengan kadar gula yang rendah (Mas’udah dkk., 2019). Oleh karena itu, D. alata prospektif untuk dijadikan makanan fungsional dengan aktivitas antioksidan yang tinggi. Melalui bioprospeksi tumbuhan, kita dapat meningkatkan kualitas dan produksi senyawa aktif yang terdapat pada D. alata, salah satunya melalui aplikasi kultur jaringan tumbuhan, untuk meningkatkan nutrisi dibandingkan dengan varietas komersial.

  1. Peran bioprospeksi dalam resistensi terhadap perubahan iklim

Saat ini efek pemanasan global sedang dan terus meningkat dirasakan di seluruh belahan dunia. Dalam menghadapi perubahan iklim, tumbuhan memiliki kemampuan adapatasi yang berbeda-beda dengan kondisi ekstrim. Bioprospeksi dapat membantu mengidentifikasi dan mengembangkan varietas yang lebih tangguh, terutama untuk tanaman-tanaman terancam kepunahan. Melalui seleksi, studi molekuler, pengujian aktivitas biologis, serta skrining senyawa metabolit, dapat diketahui tumbuhan-tumbuhan lokal yang potensial untuk dikembangkan. Sebagai contoh, terdapat tumbuhan asli Indonesia yang dapat dimanfaatkan sebagai bahan pangan, yaitu Castanopsis argentea (Saninten) dan C. tungurrut (Ki tungurut). Biji Saninten dan Ki tungurut disebut dengan chestnut Indonesia dengan kandungan nutrisi yang baik. Ekstrak daun dan ranting C. tungurut juga memiliki aktivitas antibakteri (Ilyas et al., 2023) dan antidiabetes (Nabila et al., 2024). Menurut IUCN Red List, kedua jenis Castanopsis ini berstatus endangered (terancam). Saat ini, penelitian mengenai upaya perbanyakan tanaman dan bioprospeksi jenis-jenis Castanopsis sedang banyak dikembangkan. Bioprospeksi tidak terlepas dari kegiatan perbanyakan tanaman sebagai bahan baku yang akan dikembangkan, sehingga secara tidak langsung turut berperan dalam konservasi tumbuhan. Selain jenis-jenis Castanopsis, terdapat banyak jenis pisang, mangga, dan jambu lokal, serta kerabat liarnya di Indonesia yang perlu dieksplor lebih lanjut mengenai pemanfaatannya, terutama sebagai bahan pangan.

  1. Peran bioprospeksi dalam inovasi pangan fungsional dan obat herbal

Masing-masing tumbuhan memiliki keragaman senyawa bioaktif yang memiliki manfaat dalam bidang kesehatan. Penemuan baru dalam bioprospeksi dapat menghasilkan inovasi dalam pangan fungsional maupun obat herbal. Peneliti di Pusat Riset Botani Terapan – BRIN telah banyak melakukan penelitian domestikasi tanaman raspberry asli Indonesia, yaitu Rubus fraxinifolius. Tumbuhan berry yang disebut Arben ini banyak dikonsumsi dan diperdagangkan sebagai tanaman buah. Para peneliti selanjutnya melakukan berbagai penelitian bioprospeksi untuk meningkatkan nilai gizi dan nilai manfaat dari tanaman ini, hingga tercipta suatu produk pangan fungsional berupa teh herbal dari daun dan buah Rubus fraxinifolius yang memiliki kandungan antioksidan tinggi serta berpotensi sebagai antidiabetes.

Tantangan dan Peluang Pengembangan Bioprospeksi Tumbuhan

Berbagai tantangan banyak dijumpai dalam pengembangan bioprospeksi tumbuhan. Namun, tantangan tersebut menjadi peluang untuk mencapai perbaikan dalam berbagai bidang. Hal pertama yang perlu diingat bahwa eksplorasi sumber daya alam harus dilakukan dengan etika. Berbagai konflik kepentingan menjadi salah satu tantangan yang perlu diwaspadai. Kolaborasi menjadi jalan tengah bagi masyarakat, akademisi, pemangku kepentingan, dan pihak terkait supaya mencapai visi misi yang sama dalam pengembangan bioprospeksi. Penting untuk melibatkan masyarakat lokal dan menghormati hak-hak mereka atas pengetahuan tradisional. Selain itu, konservasi keanekaragaman hayati harus diprioritaskan untuk menghindari kerusakan ekosistem yang ada.

Mari kita rayakan Hari Pangan Sedunia dengan tekad untuk melindungi keanekaragaman hayati dan memanfaatkan potensi tanaman untuk masa depan yang lebih baik bagi seluruh umat manusia.

About Author
Intani Quarta Lailaty
Peneliti Ahli Muda Kelompok Riset Bioprospeksi Biofarmaka

Pusat Riset Botani Terapan, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN)

Terms and Conditions

  1. Contains only topics related to biodiversity and the environment
  2. Writing length 5,000-6,000 characters
  3. No plagiarism
  4. The article has never been published in the media and on other sites
  5. Include name, title, and organization
  6. Attach a photo of yourself and a brief biography
  7. Attach supporting photos (if any)
  8. Sending writings to [email protected]
  9. If it will be loaded, the admin will contact the author to inform the loading date

Leave a Reply

Leave a Reply