![](https://biodiversitywarriors.kehati.or.id/wp-content/uploads/2020/07/default2.jpg)
![](http://www.biodiversitywarriors.kehati.or.id/files/media/image/thumb_takur ungkutungkut_tumb_3895785124.jpg)
![](http://www.biodiversitywarriors.kehati.or.id/files/media/image/thumb_takur ungkutungkut_tumb_3895785124.jpg)
![](/wp-content/uploads/2023/12/icon-new-cat.png)
![](/wp-content/uploads/2023/12/icon-new-date.png)
![](/wp-content/uploads/2023/12/icon-new-eye.png)
![](/wp-content/uploads/2023/12/icon-new-love.png)
Takur ungkut-ungkut (Psilopogon haemacephala) berukuran kecil (15 cm), bermahkota merah. Ras-ras bervariasi. Dewasa dari Sumatera delica: mahkota dan dada merah; tenggorokan, pipi, dan alis kuning, setrip hitam yang melewati mahkota memisahkan muka yang merah-kuning dengan tengkuk yang hijau kebiruan. Ras Jawa dan Bali rosea: mahkota, alis, pipi, tenggorokan, dan dada atas merah padam. Punggung, sayap, dan ekor hijau kebiruan. Tubuh bagian bawah putih kotor, penuh dengan coretan hitam. Remaja: kepala tanpa warna merah dan hitam, berbercak kuning di bawah mata dan dagu. Iris coklat, paruh hitam, kaki merah (MacKinnon, 2010).
(Semua foto oleh Rahmadiyono Widodo)
Referensi :
MacKinnon, Jhon, Keren Philips, & Bas van Balen. 2010. Burung-burung di Sumatera, Jawa, Bali, dan Kalimantan. diterjemahkan oleh Wahyu Rahardianingtrah dkk. Bogor : LIPI-Burung Indonesia.
![](/wp-content/uploads/2023/12/icon-new-tag.png)