![](https://biodiversitywarriors.kehati.or.id/wp-content/uploads/2020/07/default2.jpg)
![](http://www.biodiversitywarriors.kehati.or.id/files/media/image/thumb_bw tumb cimg9026_6873970525.jpg)
![](http://www.biodiversitywarriors.kehati.or.id/files/media/image/thumb_bw tumb cimg9026_6873970525.jpg)
![](/wp-content/uploads/2023/12/icon-new-cat.png)
![](/wp-content/uploads/2023/12/icon-new-date.png)
![](/wp-content/uploads/2023/12/icon-new-eye.png)
![](/wp-content/uploads/2023/12/icon-new-love.png)
Burung-madu gunung Aethopyga eximia (White-flanked Sunbird) berukuran sedang (13 cm termasuk ekor panjang pada jantan), berwarna-warni. Jantan dewasa: mahkota dan garis tenggorokan yang sempit biru-ungu mengilap; tenggorokan dan dada atas merah; punggung dan sayap berwarna zaitun, tunggir kuning, ekor hijau kebiruan panjang, ada berkas bulu putih pada sisi tubuh. Betina: tubuh bagian atas berwarna zaitun suram, tubuh bagian bawah hijau-zaitun tua dengan sisi putih, ekor lebih pendek. Iris coklat, paruh dan kaki hitam (MacKinnon, 2008).
Pada Oktober tahun lalu, Jogja Bird Banding Club melakukan pencincinan burung-madu gunung betina. Dan inilah foto dari burung-madu betina yang berhasil dicincin sebelum dilepaskan kembali.
(Foto oleh : Rahmadiyono Widodo)
![](/wp-content/uploads/2023/12/icon-new-tag.png)