Wallago leeri Predator dengan protein tinggi

Kelautan
Wallago leeri Predator dengan protein tinggi
10 Mei 2016
2051

Hallo sahabat warrior! tahukah kamu bahwa ikan tapah termasuk dalam kingdom Animalia, filum Cordata, subfilum Vertebrata, kelas Actinopterygii, ordo Siluriformes, famili Siluridae genus Wallago, spesies Wallago leeri. Di Indonesia khususnya di Riau dikenal dengan nama ikan tapah, hidup di Sungai besar dan Sungai kecil. Benih dari ikan tapah biasanya terdapat di muara sungai kecil yang terhubung ke sungai yang lebih besar. 

Kingdom : Animalia

Fillum : Chordata

sub fillum : Vertebrata

Kelas : Actinopterygii

Ordo : Siluriformes

Family : Siluridae

Genus : Wallago

Spesies : Wallago leeri

Ikan tapah  (Wallago leeri) memiliki badan yang panjang dan padat. Ikan ini bisa tumbuh hingga 2,4 meter (8 kaki). Kepalanya lebar dengan mulut yang besar dan melekuk. Sudut-sudut mulutnya menjangkau kebelakang matanya. Gigi ikan ini sangat tajam dan bisa menggigit manusia. Matanya kecil dengan tepi disekelilingnya. Ikan ini juga mempunyai dua pasang duri, dengan sirip dorsal yang kecil dan sirip sirip belakang yang panjang .

Ikan tapah (W. leeri) merupakan salah satu suku dari Siluridae yaitu suku ikan berkumis air tawar, ciri khususnya adalah tidak mempunyai sirip lemak, tidak mempunyai duri pada sirip punggung dan sirip duburnya sangat panjang.

Ukuran ikan dari suku ini sangat bervariasi mulai dari yang kecil sampai yang besar. Ikan tapah merupakan salah satu ikan yang memiliki ciri-ciri tubuhnya pipih dengan ukuran maksimal 180 cm, dan mempunyai berat maksimal sampai 96 kg. Sirip dada berwarna hitam, bersifat demersal dan potamodromous. Mulut mencapai garis tepi di depan mata, mandibular barbel lebih pendek dari sirip perut. Ikan ini bersifat nocturnal, yaitu aktif pada malam hari.

Ikan tapah merupakan salah satu jenis ikan ekonomis yang paling penting dari 31 jenis ikan yang berhasil diidentifikasi dari perairan Sungai Kampar Riau. Ikan ini sangat di gemari oleh masyarakat karena memiliki ukuran yang sangat besar (mencapai panjang 1,5 m dan berat 35 kg).  

Sumber :

Ramadhan, P.P. 2008. “Studi Kebiasaan Makanan Ikan Juaro (Pangasius polyuranodon) di Daerah Aliran Sungai Musi, Sumatera Selatan”. Skripsi. Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan. Institut Pertanian Bogor.  

Ridwan, dkk. 2009. Penuntun Praktikum Ichthyology. Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Riau. Pekanbaru.  

 
Tentang Penulis
MOHAMAD JAKARIA

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

2016-07-02
Difference:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *