The Silver Stripe Butterfly (Cigaritis vulcanus) in Sumatera Institute of Technology

Animal
The Silver Stripe Butterfly (Cigaritis vulcanus) in Sumatera Institute of Technology
6 March 2020
538

The Silver Stripe Butterfly (Cigaritis vulcanus) In Sumatera Institute of Technology                

             Forest Campus (Kampus Hijau) merupakan salah satu slogan yang diterapkan oleh Institut Teknlologi Sumatera yang merupakan sebuah institute teknologi baru yang diresmikan pada tanggal 6 Oktober 2014, berlokasi di Pulau Sumatra tepatnya di Kabupaten Lampung Selatan Kecamatan Jati Agung, Way Huwi. Institute Teknologi Sumatera memiliki luas lahan yang sangat luas, yaitu 275Ha dan berstatus clean and clear. Status clear and clean tersebut menjadikan ITERA memiliki ketersediaan lahan yang siap bangun dalam mendukung sarana dan prasarana pembelajaran hingga pembentukan kebun raya terbesar nantinya di Pulau Sumatera atau dikenal dengan Kebun Raya ITERA.

              Luas lahan ITERA yang sangat luas membuat banyak lahan yang belum terkelola sehingga banyak ditemukan tanaman-tanaman liar. Berdasarkan pegamatan yang dilakukan di belakang Gedung Bandar Lampung (Gedung E), ditemukan spesies serangga di semak belukar. Diketahui serangga tersebut merupakan kalangan family lycaenidae, yaitu kupu-kupu dengan nama latin subspecies Spindasis vulcanus sumatrae.                

              The silver stripe butterfly atau biasa dikenal pada umumnya dengan kupu-kupu garis perak merupakan spesies lycaenid atau kupu-kupu biru yang dapat ditemukan di Kawasan Asia seperti Sri Lanka, India, Thailand, dan Indonesia tepatnya di Pulau Sumatera dan Pulau Jawa. Pertama kali dijelaskan oleh Johan Christian Fabricius pada tahun 1775. Kupu-kupu ini memiliki nama latin Cigaritis vucanus yang berarti garis perak yang umum serta beberapa nama subspecies salah satunya, yaitu Spindasis vulcanus sumatrae . Cigaritis vulcanus merupakan spesies yang berhabitat di hutan belukar, hutan sekunder, dan semak belukar dengan vegetasi yang jarang. Jumlah dari spesies ini dapat mengalami peningkatan ketika musim hujan barat daya dam timur laut. Selain itu, cigaritis vulcanus memiliki kebiasaan yang unik yaitu mereka sulit diganggu ketika menghisap nectar pada bunga. Ketika sesuatu yang menggangu tersebut datang, dengan cepatnya mereka terbang tidak menentu dan sesaat kemudian mereka kembali lagi pada tanaman inang mereka.

                Cigaritis vulcanus memiliki deskripsi yang berbeda antar jantan dan betina nya. Pada jantan, bagian atas berwarna coklat dengan sedikit warna keunguan sedangkan pada betina, bagian atasnya berwarna coklat pudar dan pucat. Kemudian sayap jantan, depannya memiliki tiga cincin pendek berwarna merah oranye di bagian atas sayap dengan panjang yang berbeda-beda pada specimen yang berbeda sedangkan pada betina sayapnya berwarna sama hanya saja lebih luas dan lebih panjang dengan tambahan variasi warna pada garis yang berada disisi luar. Lanjut pada bagian bawah, pada jantan memiliki warna kuning keputih-putihan dan kemerah-merahan dengan cincin berwarna merah cokelat serta pada lapisan dalamnya berwarna keperak-perakan sedangkan pada betina, sama seperti dengan jantan hanya saja cincinya lebih luas dan lebih pekat berwarna merah.

About Author
Risyad Afnan Bisyir
Institut Teknologi Sumatera

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

2020-03-06
Difference:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *