






Siapa sih yang tidak suka keripik? Keripik singkong, kentang, hingga apel sangat digemari. Namun apa jadinya kalau keripik terbuat dari rumput liar yang biasa dianggap gulma?
Apakah kalian pernah mendengar keripik teki? Keripik teki, sekilas terdengar asing dan aneh. Teki yang merupakan rumput atau gulma yang sering ditemukan di lapangan, kebun dan bahkan di pinggir jalan bisa dijadikan keripik? Bagaimanakah rasanya?
Keripik teki merupakan oleh-oleh khas Indramayu, Jawa Barat yang dikenal dengan nama Keripik Tike. Teki atau dengan nama ilmiah Cyperus rotundus ini merupakan family Cyperaceae atau rumput-rumputan.
Si gulma satu ini sering dijumpai di lahan-lahan terbuka dan sulit dikendalikan karena mampu bertahan dengan kondisi cuaca yang kering dan tahan terhadap genangan air.
Teki merupakan tanaman yang memiliki umbi atau tuber, yakni cadangan makanannya disimpan didalam akar. Umbi dari rumput teki itulah yang kemudian diolah menjadi keripik tike.
Cara pembuatannya ternyata mirip dengan cara pembuatan emping melinjo, namun bahan baku utamanya adalah umbi atau akar dari rumput teki. Umbinya di geprek atau di pipihkan menjadi satu lalu dijemur hingga kering. Setelah umbi rumput teki menjadi kering seperti kerupuk mentah pada umumnya, kerupuk ini bisa langsung di goreng hingga matang dan siap menjadi camilan.
Ternyata tidak hanya sekadar camilan saja, teki juga bermanfaat bagi tubuh kita. Rebusan umbi teki sangat baik untuk penawar racun berbagai bahan beracun. Selain itu, teki juga dapat mengatasi menstruasi yang tidak teratur, mengatasi gangguan pencernaan, mengurangi kembung dan mual. Jadi ada yang berminat mencicipi keripik rumput ini?
Diolah dari artikel Berani Nyemil Rumput? dari Nadia Putri Rachma

Leave a Reply
Terkait