Kicuit Kerbau

Satwa
Kicuit Kerbau
28 Juni 2016
2888

Kicuit kerbau (Motacilla flava) mempunyai ciri-ciri berukuran sedang (18 cm), berwarna zaitun atau kecoklatan. Mirip Kicuit batu. Perbedaannya: warna punggung bukan abu-abu, ekor lebih pendek, tanpa garis putih pada sayap, tidak adatunggir kuning yang terlihat sewaktu terbang. Ras-ras bervariasi. Jantan dari simillima (yang umum): mahkota abu-abu, alis putih, dan tenggorokan kuning; taivana: mahkota zaitun (sama dengan warna punggung), alis dan tenggorokan kuning; tshutchensis (jarang): mahkota abu-abu, tenggorokan dan alis putih; macronyx (sangat jarang): kepala abu-abu, tanpa alis, dagu putih, tenggorokan kuning. Bulu tidak berbiak: lebih coklat dan suram (dibandingkan dengan bulu biak), tetapi pada bulan Maret dan April bulu paling berwarna-warni. Betina dan remaja: tungging tidak kuning. Remaja: perut putih [1].

Kicuit kerbau (Motacilla flava) merupakan burung penetap di wilayah Erasia, Afrika, Amerika bagian utara dan sebagian kecil negara di Australia [2]. Distribusinya yang luas memunculkan adanya ras-ras tersendiri, yaitu :

flavissima (Blyth, 1834) – berbiak di Inggris dan pesisir Eropa di dekatnya; musim dingin bermigrasi ke Afrika.

thunbergi Billberg, 1828 – berbiak di Skandinavia sampai Siberia; musim dingin ke Afrika sub-Sahara, Asia selatan dan tenggara.

flava Linnaeus, 1758 – berbiak di Eropa utara dan tengah sampai Ural; musim dingin bermigrasi ke Afrika sub-Sahara.

iberiae Hartert, 1921 – berbiak di Iberia, Prancis dan Afrika barat-laut (sampai Mauritania); musim dingin ke Afrika barat dan utara-tengah.

cinereocapilla Savi, 1831 – berbiak di Itali (termasuk Sardinia dan Sisilia) dan Slovenia; musim dingin ke pesisir Mediterrania dan Afrika tengah-barat (Mali ke timur sampai L Chad).

pygmaea (A. E. Brehm, 1854) – penetap di Mesir (delta S. Nil ke selatan).

feldegg Michahelles, 1830 – berbiak di Eropa tenggara (Yugoslavia sampai Ukraina), ke selatan sampai Turki, Mediterrania timur, Irak, Kaspia barat, Iran dan Afghanistan; musim dingin ke Afrika (terutama Nigeria ke timur sampai Sudan dan Uganda).

lutea (S. G. Gmelin, 1774) – berbiak di Russia barat-daya dan Kazakhstan utara; musim dingin ke Afrika dan sub-benua India.

beema (Sykes, 1832) – berbiak di Siberia, Kazakhstan dan Peg. Altai, serta Himalaya barat; musim dingin terutama ke sub-benua India, Arabia dan Afrika timur.

melanogrisea (Homeyer, 1878) – berbiak di delta Volga dan Kazakhstan sampai Iran dan Afghanistan; musim dingin terutama ke Asia selatan, Nepal barat, mungkin juga di Afrika timur-laut.

plexa (Thayer & Bangs, 1914) – berbiak di Siberia utara; musim dingin ke India dan Asia tenggara.

tschutschensis J. F. Gmelin, 1789 – berbiak di Siberia timur-laut dan Alaska; musim dingin bermigrasi ke Asia Tenggara(timur sampai Filipina, selatan sampai Indonesia).

angarensis (Sushkin, 1925) – berbiak di Siberia selatan dan Transbaikalia barat sampai Mongolia utara; muism dingin ke Asia tenggara (Myanmar dan Thailand ke timur sampai China tenggara).

leucocephala (Przevalski, 1887) – berbiak di Mongolia, China barat laut (Xinjiang) dan Russia timur jauh; musim dingin ke India.

taivana (Swinhoe, 1863) – berbiak di Siberia tenggara, Amurland, Sakhalin dan Jepang utara (Hokkaido); musim dingin ke Myanmar, China selatan dan Taiwan ke selatan sampai Sunda Besar, Filipina dan Wallacea.

macronyx (Stresemann, 1920) – berbiak di Transbaikalia tenggara, Amurland dan Ussuriland, sampai Mongolia dan Manchuria; musim dingin ke Asia tenggara sampai Semenanjung Malaysia, juga di China tenggara.

simillima Hartert, 1905 – berbiak di Kamchatka, Kep. Kuril dan Commander, mungkin juga di Kep. Pribilofs dan Aleutian; musim dingin ke Asia tenggara, Filipina, Sunda Besar dan Wallacea, juga di Australia utara [3].  

Kicuit kerbau (Motacilla flava) merupakan anggota Motacillidae yang umumnya dijumpai dikawasan lahan basah dengan vegetasi yang rendah [4]. Berdasarkan pengamatan penulis di Kulon Progo, salah satu habitat dengan vegetasi rendah yang dikunjunginya adalah area persawahan. Salah satu kebiasaannya adalah mengunjungi ternak seperti kerbau dalam jumlah yang cukup besar [3]. Akan tetapi, adakalanya beraktivitas sendiri seperti yang teramati oleh penulis di Kulon Progo. Kicuit kerbau (Motacilla flava) termasuk burung pemakan invertebrata air maupun terestrial, selain itu juga pernah tercatat memakan biji tumbuhan [4].

(Foto burung Kicuit kerbau yang sedang berjemur diarea persawahan Kulon Progo. Foto oleh Rahmadiyono Widodo dengan teknik digiscoping)

Mengenai perkembangbiakannya, Kicuit kerbau (Motacilla flava) berkembang biak pada bulan April – Agustus, sesuai wilayah distribusinya. Sarang terbuat dari rerumputan kering yang sebagian besar disusun oleh betina [4]. Kicuit kerbau (Motacilla flava) termasuk burung dengan status konservasi beresiko rendah, dalam daftar merah IUCN disebutkan populasinya menurun [2]. Salah satu penyebab penurunan populasinya adalah penangkapan/perburuan oleh manusia.    

 

 

Referensi :

[1] MacKinnon, Jhon, Keren Philips, & Bas van Balen. 2010. Burung-burung di Sumatera, Jawa, Bali, dan Kalimantan. diterjemahkan oleh Wahyu Rahardianingtrah dkk. Bogor : LIPI-Burung Indonesia.

[2] BirdLife International. 2013. Motacilla flava. The IUCN Red List of Threatened Species 2013: e.T22718385A50427811. http://dx.doi.org/10.2305/IUCN.UK.2013-2.RLTS.T22718385A50427811.en. Downloaded on 28 June 2016.

[3] http://www.kutilang.or.id/2012/11/09/kicuit-kerbau/

[4] Tyler, S. & Christie, D.A. (2016). Yellow Wagtail (Motacilla flava). In: del Hoyo, J., Elliott, A., Sargatal, J., Christie, D.A. & de Juana, E. (eds.). Handbook of the Birds of the World Alive. Lynx Edicions, Barcelona. (retrieved from http://www.hbw.com/node/57826 on 28 June 2016)                                                                                                          

 

Sumber foto :

Foto : Dokumen pribadi

Foto Tumb : Foto oleh Swiss Winnasis melalui kutilang.or.id   

Tentang Penulis
Rahmadiyono Widodo
Yogyakarta

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

2022-01-17
Difference:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *