Mengapa bisa terjadi kerusakan pangan?
Hal ini dikarenakan adanya persaingan antara sesama makhluk hidup untuk memperoleh makanan yaitu antara manusia dengan bekteri, khamir, kapang, insekta dan rodentia (binatang pengerat), di tambah dengan bahan organik mudah mengalami kerusakan serta beberapa faktor lingkungan yang kurang mendukung.
Kerusakan pangan dapat dilihat perbedaannya dari segi kosistensi, tekstur, warna dan berbau pada makanan secara tidak normal dan tidak dikehendaki yang diamati oleh panca indera, dan parameter lainnya. Kentang misalnya, dalam keadaan segar memiliki tekstur yang keras, namun secara tidak normal teksturnya menjadi lunak, atau pada buah- buahan yang mengalami memar yang berkelanjutan. Namun lain halnya dengan sayuran asin yang memiliki rasa dan berbau asam. Secara terkstur memang tidak normal, namun dikehendaki, kecuali sayur tersebut sudah berlendir atau bebau busuk. Hal tersebut tidak dikendaki rasa maupun baunya, sehingga dapat diakatakan mengalami kerusakan pangan.
Mengenal bahan pangan:
Bahan pangan tersusun dari bahan Organik dan Anorganik. Bahan organik meliputi 4 komponen, karbohidrat, protein, lemak dan air. Sedangkan komponen Anorganik meliputi mineral, vitamin , enzim, emulsifier, asam, oksidan pigmen dan aneka komponen bercita rasa (flavor). Kandungan Bahan – bahan pangan ini dapat ditemukan pada Tumbuhan, daging hewan dan susunya.
Sumber bacaan: Muchtadi Tien R, Sugiono. 2013. Prinsip dan Teknologi Pangan. Bandung: Alfabeta
Leave a Reply
You must be logged in to post a comment.
Article