Semakin Kritis, Dua Mamalia Air Ini Kini Berstatus Endagered

Semakin Kritis, Dua Mamalia Air Ini Kini Berstatus Endagered
21 Desember 2017
1334

Tanggal 5 Desember 2017 IUCN mempublikasikan perubahan status konservasi pesut Irrawaddy (Orcaella brevirostris) dan finless porpoise (Neophocaena asiaeorientalis) dari kategori rentan (vulnerable) menjadi terancam punah (endangered). Perubahan status tidak bisa dihindari karena populasi yang terus mengalami penurunan selama 60 tahun (Orcaella brevirostris) dan 45 tahun (Neophocaena asiaeorientalis). Hingga kini populasinya hanya tersisa separuh.

Habitat kedua spesies di perairan dangkal dekat pantai membuat mereka rentan terpapar aktivitas manusia. Hal ini berimbas pada seringnya mereka tertangkap jaring nelayan yang menjadi salah satu penyebab kepunahan. Sebanyak 10 ekor O. brevirostris bisa terjerat jaring nelayan setiap tahunnya.

Selain jaring, kerusakan habitat dan melimpahnya sampah tak terurai juga menjadi faktor kepunahan. Habitat yang rusak menurunkan jumlah makanan yang tersedia, sedangkan sampah yang salah mereka kenali sebagai makanan menjadikan lambung penuh dan tidak bisa makan apapun hingga mati kelaparan.

Jenis pesut irrawaddy air tawar ditemukan di tiga sungai besar Asia Tenggara, yaitu Sungai Mekong (Kamboja/Laos), Sungai Ayeyarwady (Myanmar), dan Sungai Mahakam (Indonesia). Populasi di Sungai Mahakam tersisa sekitar 80 ekor dan sudah lama dinyatakan terancam punah, sebab populasi air tawarnya terisolir dari populasi irrawaddy pesisir. Bahkan ada sebagian hasil uji genetik menunjukkan bahwa keduanya merupakan jenis terpisah.

 

Sumber :
http://www.mongabay.co.id/2017/12/07/iucn-red-list-pesut-dan-finless-porpoise-terancam-punah/
https://www.iucn.org/news/species/201712/unsustainable-food-systems-threaten-wild-crop-and-dolphin-species-%E2%80%93-iucn-red-list
http://www.mongabay.co.id/2015/03/11/sampah-plastik-dan-jaring-ancaman-serius-kehidupan-pesut-di-kalimantan/
http://www.iucnredlist.org/details/15419/0
http://www.iucnredlist.org/details/41754/0

 

Tentang Penulis
Admin BW
Biodiversity Warriors

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Artikel
Terkait
Tidak ada artikel yang ditemukan
2020-07-30
Difference:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *