Tren berwisata ke kawasan konservasi semakin meningkat, kunjungan ke taman nasional dan taman wisata alam kini menjadi pilihan utama. Sebut saja Barry Kusuma, seorang traveler yang terkenal dengan koleksi foto perjalanannya di alam. Atau Nadine Chandrawinata aktris yang kini justru lebih dikenal dengan kegiatan menyelamnya. Tren wisata alam memberikan angin segar untuk dunia pariwisata Indonesia, namun tahukah kalau kunjungan manusia ke kawasan konservasi dapat menyebabkan stress pada satwa setempat?
Japanese Snow Monkey And His Smart Phone
Photography By: Marsel Van Oosten
Satwa yang hidup di kawasan konservasi (alam bebas) memiliki perilaku yang alami, berbeda dengan satwa yang ada di kebun binatang. Perilaku alami satwa dapat terganggu oleh aktivitas manusia, misalnya kunjungan manusia di suatu kawasan konservasi dapat penyebabkan stres pada satwa tersebut.
Selain stres ternyata kunjungan manusia juga dapat membuat satwa terhabituasi, atau terbiasa dengan manusia. Seharusnya satwa berperilaku waspada saat bertemu manusia dengan respon seperti melarikan diri. Namun pada hewan yang terhabituasi perilaku kewaspadaannya menjadi rendah, bahkan pada beberapa tempat wisata alam satwa berani mendekati wisatawan.
Referensi:
[onebigphoto, Anton Ario/Conservation International Indonesia 2011]
Tinggalkan Balasan
Anda harus masuk untuk berkomentar.
Terkait