Rusa Timor

Satwa
Rusa Timor
12 Juli 2016
2321

Rusa Timor / Cervus timorensi merupakan kebanggaan masyarakat NTB. Rusa timor juga merupakan salah satu rusa asli Indonesia selain rusa bawean, sambar, dan menjangan. Rusa timor sering juga disebut sebagai rusa jawa. Dalam bahasa Inggris rusa timor mempunyai beberapa sebutan seperti Javan Rusa, Javan Deer, Rusa, Rusa Deer, dan Timor Deer. 

Klasifikasi! Kingdom: Animalia; Filum: Vertebarata; Kelas: Mamalia; Ordo: Artiodactyla; Family: Cervidae; Genus: Cervus; Species: Cervus timorensis

Rusa timor mempunyai bulu berwarna coklat kemerah - merahan hingga abu-abu kecoklatan dengan bagian bawah perut dan ekor berwarna putih. Rusa timor dewasa mempunyai panjang badan berkisar antara 195 - 210cm dengan tinggi badan mencapai antara 91 - 110cm. Rusa timor / Cervus timorensis di habitat aslinya biasa mempunyai berat badan antara 103 - 115kg walaupun rusa timor yang berada dipenangkaran mampu memiliki bobot sekitar 140 kg. Meskipun ukuran rusa timor ini kalah besar dari sambar / Cervus unicolor, namun dibandingkan dengan rusa jenis lainnya seperti rusa bawean, dan menjangan, ukuran tubuh rusa timor lebih besar. Rusa timor sebagaimana rusa lainnya termasuk hewan pemamah biak yang menyukai daun - daunan dan berbagai macam buah – buahan. Rusa ini juga memakan berbagai bagian tumbuhan mulai dari pucuk, daun muda, daun tua, maupun batang muda. Umumnya rusa timor memiliki sifat poligamus yaitu satu penjantan akan mengawini beberapa betina dan rusa betina umumnya mempunyai anak setiap tahun dengan sekali musim rata - rata satu ekor anak.

ANCAMAN! Ancaman utama terhadap rusa timor ini berasal dari perburuan yang dilakukan oleh manusia untuk mengambil dagingnya. Penurunan populasinya juga disebabkan oleh berkurangnya lahan dan padang penggembalaan / padang rumput yang menjadi habitat rusa timor. Hilangnya padang rumput ini ada yang diakibatkan oleh konversi menjadi lahan pertanian dan pemukiman penduduk juga oleh kesalahan pengelolaan seperti penanaman pohon yang yang kemudian merubah padang rumput menjadi hutan semak.

(sumber: Galeri pribadi)

Tentang Penulis
Selpandri Gerhat J
Universitas Sumatera Utara

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

2016-07-13
Difference:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *