Primata Lucu Di Indonesia

Animal, Forestry
Primata Lucu Di Indonesia
30 September 2024
1153

Kukang (Nycticebus) adalah primata dari genus Nycticebus yang hidup di pepohonan (arboreal), dikenal dengan kemampuannya memanjat dan bergelantungan di dahan hanya menggunakan kaki depannya. Tangan dan kaki kukang yang panjang serta kuat memungkinkannya mencengkeram pohon dengan baik, membuatnya sangat cocok hidup di habitat yang memiliki vegetasi lebat. Sebagai hewan omnivora, kukang memakan berbagai jenis makanan, termasuk buah-buahan, getah, cairan tumbuhan, serta hewan kecil seperti serangga, kadal, dan anak burung.

Di Indonesia, kukang terdiri dari tiga spesies utama, yaitu Kukang Jawa (Nycticebus javanicus), Kukang Sumatera (Nycticebus coucang), dan Kukang Kalimantan (Nycticebus menagensis). Masing-masing spesies ini menghadapi ancaman akibat perburuan liar dan perdagangan satwa ilegal.

Kukang Jawa (Nycticebus javanicus)

Populasi Kukang Jawa menurun drastis hingga 80% selama 24 tahun terakhir, yang menyebabkan spesies ini masuk ke dalam kategori satwa yang dilindungi. Kukang Jawa merupakan salah satu kukang terbesar di Indonesia, dengan ciri-ciri fisik seperti berikut : 

  • Memiliki panjang tubuh berkisaran 29 cm 
  • Memiliki berat tubuh berkisaran antara 570-690 gram 
  • Memiliki tubuh berwarna krem dengan garis coklat di sepanjang tulang belakang.

Kukang Sumatera (Nycticebus coucang)

Kukang Sumatera memiliki wilayah sebaran yang luas, mencakup Semenanjung Malaya, Sumatera, dan pulau-pulau di sekitarnya seperti Natuna. Satwa ini juga ditemukan di ketinggian hingga 1.300 mdpl di Gunung Kinabalu, Malaysia. Kukang Sumatera memiliki ciri-ciri fisik seperti berikut : 

  • Memiliki rambut tebal dan halus dengan warna yang bervariasi dari putih keabu-abuan hingga kecoklatan dan kehitaman. 
  • Kukang betina memiliki panjang tubuh berkisar antara 19-27,5 cm
  • Kukang jantan memiliki panjang tubuh berkisar antara 30-38 cm 
  • Memiliki berat badan berkisar antara 375 hingga 900 gram.

Kukang Kalimantan (Nycticebus menagensis)

Kukang Kalimantan dikenal sebagai spesies kukang terkecil di Indonesia. Penyebaran kukang ini meliputi wilayah Kalimantan (terutama Kalimantan Utara dan Timur), Brunei, serta bagian selatan Filipina. Habitat kukang Kalimantan mencakup hutan sekunder, perkebunan, serta hutan primer di lokasi tertentu. Kepadatan populasi Kukang Kalimantan diperkirakan sebesar 0,12 individu per kilometer persegi di area penelitian yang dilakukan. Kukang Kalimantan memiliki ciri-ciri fisik seperti berikut : 

  • Memiliki panjang tubuh berkisar antara 27-30 cm
  • Memiliki berat tubuh berkisar antara 265-600 gram

Di Indonesia, kukang telah resmi menjadi hewan yang dilindungi sejak tahun 1973, sesuai dengan Keputusan Menteri Pertanian pada tanggal 14 Februari 1973. Perlindungan ini diperkuat pada tahun 2007 ketika kukang masuk dalam Appendix I CITES (Convention on International Trade in Endangered Species of Wild Fauna and Flora), yang melarang perdagangan internasional spesies tersebut. Selain itu, Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor P.106/MENLHK/SETJEN/KUM.1/12/2018 tentang Jenis Tumbuhan dan Satwa yang Dilindungi juga menegaskan status perlindungan kukang. Dukungan hukum lebih lanjut datang dari UU RI No. 32 Tahun 2024, yang merupakan revisi dari UU No. 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya. Pasal 21 Ayat 2 UU tersebut melarang tindakan seperti memburu, menangkap, melukai, membunuh, menyimpan, memiliki, memelihara, mengangkut, serta memperdagangkan satwa yang dilindungi dalam keadaan hidup.

Meskipun berbagai peraturan hukum sudah diterapkan, kenyataannya masih banyak masyarakat yang mengabaikan hal ini. Praktik jual beli kukang secara ilegal masih marak terjadi, mengancam kelestarian spesies tersebut.

 

References

BBKSDA Riau Memberi Apresiasi Kepada Sobat Konservasi. (2019, Desember 11). ksdae.menlhk. https://ksdae.menlhk.go.id/info/7362/bbksda-riau-memberi-apresiasi-kepada-sobat-konservasi-%C2%A0.html#:~:text=1973%20dengan%20Keputusan%20Menteri%20Pertanian%20No.%2066/,dalam%20appendix%20I%20CITES%20pada%20tahun%202007

Kukang kalimantan. (n.d.). Wikipedia. Retrieved September 30, 2024, from https://id.wikipedia.org/wiki/Kukang_kalimantan

Lahe, L. C. (2021, October 13). Kenali 3 Spesies Kukang Satwa Dilindungi di Indonesia! Garda Animalia. Retrieved September 30, 2024, from https://gardaanimalia.com/kenali-3-spesies-kukang-satwa-dilindungi-di-indonesia/

Lepasliarkan 2 Ekor Kukang Barang Bukti Kejahatan Perdagangan Satwa Dilindungi. (2021, Agustus 11). ppid.menlhk. https://ppid.menlhk.go.id/berita/siaran-pers/6110/bksda-sumbar-lepasliarkan-2-ekor-kukang-barang-bukti-kejahatan-perdagangan-satwa-dilindungi#:~:text=Kukang%20termasuk%20satwa%20dilindungi%20undang,Tumbuhan%20dan%20Satwa%20yang%20Dilindungi

Masih Mengira Kukang Banyak Makan Buah? – Laboratorium Pengelolaan Satwa Liar. (2022, April 20). Laboratorium Pengelolaan Satwa Liar. Retrieved September 30, 2024, from https://satwaliar.fkt.ugm.ac.id/2022/04/20/masih-mengira-kukang-banyak-makan-buah/

Nandy. (n.d.). Mengenal Hewan Kukang yang Terlihat Lucu tapi Gigitannya Berbisa. Gramedia. Retrieved September 30, 2024, from https://www.gramedia.com/literasi/hewan-kukang/

PERATURAN MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR P.106/MENLHK/SETJEN/KUM.1/12/2018 TENTANG PERUBAHAN KE. (n.d.). Mongabay. Retrieved September 30, 2024, from https://jdih.maritim.go.id/cfind/source/files/permen-lhk/permenlhk-nomor-p.106-tahun-2018.pdf

Warsito, A. (2022, November 25). Mengenal Kukang Jawa, Salah satu Primata yang Dilindungi di Indonesia. Good News From Indonesia. Retrieved September 30, 2024, from https://www.goodnewsfromindonesia.id/2022/11/25/mengenal-kukang-jawa-salah-satu-primata-yang-dilindungi-di-indonesia

Wirdateti. (2012, April 1). SEBARAN DAN HABITAT KUKANG JAWA (Nycticebus javanicus) DI AREA PERKEBUNAN SAYUR GUNUNG PAPANDAYAN, KABUPATEN GARUT. Berita Biologi Jurnal Ilmu-Ilmu Hayati, 11 (1). https://biologyjournal.brin.go.id/index.php/berita_biologi/article/view/1887/1771

#kukang, #satwadilindungi, fauna
About Author
Wahyuning Suci Prabandini
Ilmu Komunikasi

Leave a Reply

2024-09-30
Difference:

Leave a Reply