Pintal Tenun Sutra dari Benang Segar Produksi Sendiri

Pintal Tenun Sutra dari Benang Segar Produksi Sendiri
25 Mei 2018
1668

Masalah kurangnya benang sutra sebagai bahan baku untuk pembuatan kain tenun, mendorong warga Bali untuk mulai menghasilkan benang secara mandiri. Tepatnya di Agrowisata Sutera Sari Segara, Kabupaten Badung, Bali, dimana ulat sutra (Bombyx mori) diternakkan, diolah menjadi benang sutra, dan disulap menjadi kain serta aksesoris cantik seperti jepit rambut, bros, dan bando,.

Disini, sekitar 30 ribu telur B. mori ditetaskan setiap bulannya. Kemudian larva (ulat) akan tumbuh dengan terus makan daun murbei sampai umur 22-25 hari. Setelah itu mereka akan membentuk kepompong yang berbentuk bulat lonjong. Makin hari, kepompong yang disebut kokon ini akan semakin besar dan bulat, hingga bisa dipanen pada hari ke-empat.

Setiap harinya, jika beroperasi penuh, Agrowisata Sutera Sari Segara bisa menghasilkan 30 kg benang. Dimana tiap kg benang dipintal dari 10 kg kokon, yang bisa disulap menjadi kain dengan panjang 800 cm dan lebar 110 cm. Banyaknya kokon yang diperlukan untuk membuat kain membuat harga tenun sutra mahal, tak heran, sebab harga beli kokon dari pembudidaya mencapai Rp50 ribu/kg.

Saat ini kebutuhan benang sutra nasional tiap tahunnya mencapai 800 ton. Sayangnya, produksi kokon di tanah air baru sekitar 80 ton saja. Sehingga terpaksa mengimpor benang dari negara tetangga, Tiongkok salah satunya. Semoga, usaha produksi benang sutra secara mandiri di Agrowisata Sutera Sari Segara, bisa mendorong kelompok lain untuk mulai budidaya. Jika bisa diproduksi di dalam negeri, kenapa harus impor?

 

Sumber:

http://www.mongabay.co.id/2018/05/10/melihat-keteguhan-budidaya-ulat-sutera-ditengah-derasnya-impor-benang-ini-ceritanya/

http://eol.org/pages/391618/overview

https://industri.kontan.co.id/news/memintal-laba-usaha-beternak-ulat-sutera

Tentang Penulis
Admin BW
Biodiversity Warriors

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Artikel
Terkait
Tidak ada artikel yang ditemukan
2020-07-30
Difference:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *